🍒Awal SMA.

37 15 0
                                    

" Jika cantik itu relatif, kenapa cantik di definisi kan dengan putih?".

Sakura💚

Sakura mengingat momen seminggu yang lalu dirinya diterima di SMK yang di inginkan nya melalui jalur prestasi, senang bukan main pastinya. Kini sekarang Sakura resmi menjadi anak putih abu abu yang akan melewati liku liku keseharian baru.

" Sakura?".

Sakura merasa di panggil lantas menoleh.

" Eh, Asa ya?". Tanya Sakura segan.

Cewek yang sama sama memiliki postur tubuh dengan Sakura menganggukan kepala nya dengan cepat.

" Iya ternyata masih inget gue. Kirain lupa".

Sakura terkekeh.
" Enggak lah. Tubuh kita kan sama, sama sama mungil bukan pendek". Ujar Sakura lagi. Mereka berdua adalah murid baru yang di pertemukan saat pengukuran seragam dan di satukan lagi di kelas yang sama.

Gadis yang bernama Asa tadi tertawa mendengar candaan Sakura.
" Eh btw temen dari SMP lo mana?".

Sakura mencebik.
" Udah lupa temen lama dapet yang baru, lagian kan mereka cari tenar di sini". Ucapnya malas.

" Ada ada aja Sa. Yuk ah kita ke lapangan kita MPLS nih".

" Kuy".

Sakura berjalan menuju lapangan yang memang sedikit ramai dengan anak baru dengan berpakaian hitam putih. Bersyukur sekali dia bisa memiliki teman Asa jadi bisa lah meminimalisir rasa malu di sekolah baru nya.

" Dih duo boncel lewat". Cibir seorang cowok memang berwajah tampan serta cibiran itu di tujukan pada Sakura dan Asa.

Sakura mendelik tidak suka.
" Biarin Sa, gini lah beda sama SMP kita harus sabar bener bener sabar". Ucap Asa.

" Dasar masih jaman apa body shiming kaya gitu, emang tampang nya oke tapi ahlaknya minus". Dumal Sakura sebal.

Asa geleng geleng kepala dengan sifat teman baru nya ini yang cukup unik, selama mencari di mana barisan kelasnya berada Asa terus mendengar ocehan Sakura memaki anak bengkel tadi yang mencibir Sakura dan dirinya.

" Dahlah kita di belakang aja males gue di depan". Ujar Sakura membetulkan kartu peserta yang melekat di sisi kiri atas baju putihnya.

" Yaelah kita harus sadar diri Sa kalau kita itu pendek".

Sakura manggut manggut.
" True".

Sebenarnya Sakura merasa kurang nyaman di keramaian seperti ini, aneh dia tidak seenjoy biasanya jika berada di lingkungan baru, mendadak jantung nya bertalu talu dan gelisah ada rasa takut yang menyelinap di dadanya namun tidak bisa di baca rasa takut jenis apa.

" Sa kok diem?".

Sakura tersenyum tipis.
" Ya masa gue mau joget joget, di sangka kurang obat kan gue".

" Aduh enggak gitu juga, lo udah kenal sama anak kelas kita?".

Sakura menatap satu satu teman baru nya yang akan menjadi keluarga nya selama 3 tahun kedepan. Jadi rindu Vino, Senja, dan juga Adi kan.

BRUISE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang