🍒Feeling.

40 21 0
                                    

Yowasap gaes;)
.
.
Jangan lupa vote dan komen nya:)

Selamat Membaca

" Gila serem amat mimpi gue!".

Sakura ngos ngosan sambil menyeka peluh di pelipisnya, cewek itu melirik jam dinding yang menunjukan pukul 2 pagi. Mimpi nya di rasa aneh, bunga tidur itu seperti sebuah peringatan baginya.

Sakura merubah posisi nya menjadi duduk.
" Emang harus nya kaya gitu kali ya?". Gumamnya sambil menyibak selimut dan turun dari ranjang.

Perempuan itu menuang air putih kedalam gelas dan langsung meminumnya, di pegang nya gelas itu sambil menerawang kosong kedepan.

" Gue coba jauhin dia besok sehari gimana ya?".--

Sakura kembali ke kamar nya hendak melanjutkan tidur yang sempat tertunda, namun sayang matanya justru sangat segar.

" Sial gue enggak bisa tidur".

Pagi hari nya saat menjelang ke sekolah, Sakura keluar kamar dengan wajah yang lesu dan mata yang sangat mengantuk.

" Tidur jam berapa kak?". Tanya papanya melihat sekilas Sakura.

" Kebangun jam 2 mau tidur lagi enggak bisa".

" Udah sini sarapan, biar semangat lagi ". Ucap Tina dari meja makan.

Sakura mengangguk dan langsung duduk di tempat. Rasanya sangat malas sekali apalagi mengingat sarapan paginya nanti di sekolah jam pertama matematika,huh percuma sarapan banyak akhirnya hanya terkuras.

" Bawa bekal enggak kak?".

" Iyalah kan les".

Dengan cepat Sakura menghabiskan sarapan nya dan bergegas berangkat.

" Berangkat mah".

" Hati hati enggak usah ngebut".

" Hmmm".--

Sakura masih sempat memanasi motornya sampai tidak sadar Reska berhenti di depan rumah nya dan melemparkan senyum manis untuk dirinya.

" Pagi".

Sakura menatap sejenak setelah nya menancap gas pergi sekolah mengabaikan Reska.

" Cailah di cuekin gue". Ucap Reska terkekeh.

🍌🍌🍌

Sakura memarkir motornya di tempat yang di sediakan oleh pihak sekolah, karena Sakura salah satu cewek terkenal selain kepintaran nya dia juga terkenal karena kecrewetan nya dan sangat frendly maka banyak yang menyapa nya.

" Pagi Sasa". Sapa Adi teman sekalas nya yang Sakura anggap bucin nya.

" Pagi babang ". Balas Sakura renyah.

" Jijik Sa". Cibir Vino yang selalu mengajak Sakura baku hantam.

" Dih rempeyek kesambet apa berangkat subuh". Ucap Sakura tak mau kalah.

BRUISE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang