🍒Pesta Unggun.

24 6 2
                                    

" Kamu hangat seperti api unggun, kamu mendekap ku seperti percikan bara api yang di rindukan mereka pecandu tenda, kehangatan mu tersalur pada ku sampai aku lupa semua hanya sementara "

Sakura🔥

Sakura berlari tergopoh gopoh menuju meja panitia yang letak nya di depan pintu masuk bumi perkemahan, perempuan itu sangat tidak tahan hendak buang air kecil karena toilet dalam sangat ramai Sakura memutuskan keluar menumpang di rumah warga.

" Mau kemana dek? Maghrib lo ini" Tanya kak Oza dengan ramah, namun bukan itu Sakura berjengkit melihat wajah watados nya Fajar.

" Eh anu kak"___

" Ona anu yang jelas dong!" Potong Fajar jahil.

Sakura mendegus, sementara kak Oza dan Asa terkikik geli melihat nya.

" Itu kak saya mau numpang kamar mandi" Ujar Sakura dengan suara serak menahan nya.

Kak Oza menautkan alisnya sebelah.
" Lah di dalem kan ada dek" Ujar kak Oza.

" Ramai kak ini udah di ujung" Cicit Sakura pelan.

Fajar terkekeh.
" Jorok lo" Cibir Fajar.

" Diem kak, jangan mancing ini udah enggak tahan" Sergah Sakura.

" Yaudah dek boleh keluar jangan lama lama ya, soalnya kan mau api unggun" Ujar kak Oza dengan segan.

Sakura tersenyum lega.
" Oke kak makasih. Ayo Sa buruan" Sakura menarik tangan Asa sambil berlari kecil.

" Jangan lari laridek, jatuh" Pekik Fajar mengingatkan.

" Siap kak" Balas Asa dari kejauhan.

" Perhatian amat lo Jar" Kak Oza menyenggol Fajar yang masih menatap 2 bocah mungil itu.

" Wajar kan? Adek kelas Za" Sahut Fajar santai.

Kak Oza manggut manggut dengan senyum menggoda.
" Naksir lo?."

" Jangan ngadi ngadi lo Za, gue punya doi" Ujar Fajar.

Kak Oza mencebik.
" Pacar kagak pekaan aja di banggain" Cibir kak Oza lagi.

" Sialan lo"--

Sakura dan Asa berjalan di bawah remang remang lampu yang tak seberapa terang di jalan aspal yang sedikit rusak, senyum Sakura terpahat di bibirnya selain besok dia dan kawan kawan bisa pulang sekarang dirinya bisa menghirup hawa baru setelah sehari full ruwet di area perkemahan tanpa di perbolehkan keluar.

" Asa lumayan bisa keluar kita" Ujar Sakura sambil bersenandung kecil.

" Hooh sumpah badan gue kaya pisah sendiri sendiri, abis jelajah sekarang pensi gila" Balas Asa memegangi pinggang nya.

Sakura tertawa kecil karena nya,tak lama mereka belok masuk ke area pekarangan rumah bercat biru yang bisa di tumpangi mandi serta sejenisnya.

" Mending enggak usah ikut pensi Sa kita, tidur di tenda aja susah" Usul Sakura dengan enteng nya.

Asa mendelik.
" Jangan ngawur lo Sa, kasihan anak anak" Seru Asa.

BRUISE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang