"Tante Sakura mana kok tumbenan ngak ada suaranya?". Tanya cowok yang sudah di anggap bagian dari keluarga itu. Cowok yang bertubuh atletis memang dia atlet,atlet yang cukup di perhitungkan di cabang olahraga volly karena kepiwaian nya dalam bidang itu.
Cowok yang sama sekali hatinya belum terjamah oleh perempuan dan cowok yang ogah ogahan bermain ponsel dengan alasan membuang waktu, namun apakah itu bertahan lama?
Entahlah cepat atau lambat cowok itu akan berubah menjadi cowok yang amat di rindukan. Ya dia Happy Al Reska Rampu Bentar, cowok yang akrab dengan sapaan Reska yang sesuai dengan namanya selalu happy di hari hari nya." Dia lagi belajar Res, kamu samperin aja ke kamarnya". Jawab Tina ibunda dari Sakura cewek yang selalu di datangi Reska entah apa alasan nya. Cewek yang galak,bawel,jahil dan cerewet itu selalu menjadi salah satu alasan Reska menyambangi rumah bercat putih di penuhi dengan bunga bunga indah milik sang ayah Sakura Camellia Alfathunisa,cewek yang jarang sekali mengumbar senyum pada Reska sehingga dia gemas dan gencar menggoda Sakura.
"Siap tan!".Reska semangat seraya berlari kecil agar segera sampai di kamar Sakura,cewek biasa namun istimewa di mata Reska.
" Tapi jangan di ganggu Res!". peringat Tina dengan nada tetap lembut, yang masih di dengar oleh Reska di balas dengan dehemannya.
Bruakk!!!
Kebetualan pintun kamar Sakura terbuka memudah kan Reska nylonong masuk dan langsung menjatuhkan badan nya di ranjang Sakura sehingga, menimbulkan suara cukup keras dari ranjang itu. Sakura yang fokus dengan rumus rumus matematika pun terperanjat kaget dan menatap tajam mahluk yang tanpa dosa mengganggu ketenangannya."Dasar ya lo!! gue belum mau mati muda!".
" Seenak jidat lo masuk kamar gue ngak salam ngak apa langsung berantakin kamar gue..."Sttttt! Udah deh brisik pendek..., gue ngantuk mau tidur udah sono lu belajar lagi ya? Hush hush sono!". Sakura yang marah nya belum terluapkan semuanya melotot tak percaya sudah salah cowok itu malah memotong pembicaraan nya, hal itu memancing amarah Sakura yang sudah di ubun ubun. Namun, dia berfikir dua kali tenaga nya akan habis bila dia meladeni mahluk jelmaan ufo itu yang selalu membangkang dia.
" Kurang ajar kasur gue bisa rusak lama lama, dan apa? Dia ngatain gue pendek? Dasar badan gede doang sunat aja belom lo!" .Sakura meruntuki Reska dengan cacian yang amat menyakitkan bila di ucapkan dengan mulut nya namun cewek itu masih pilah pilah dalam berbicara, secara Reska juga manusia walau kelakuan nya menyebalkan dengan gangguan gangguan mautnya dia punya perasaan sakit hati bilamana mendengar kata "BELUM SUNAT!".
Ya memang terdengar desas desus kalau cowok itu belum berkhitan hehe lucu memang tapi entahlah benar atau tidaknya banyak yang kurang tahu.
Cukup lama Sakura melototi jajaran rumus rumus yang akan membuat badan nya terasa remuk di esok hari dia baru tersadar suara bass milik Reska tak lagi terdengar, lantas Sakura pun memutar badanya. Dan benar saja di dapati cowok itu terlelap berkelana ke alam mimpi, mungkin dia lelah dilihat dari pakaian nya Reska masih mengenakan kostum volly." Capek bang?".
" Sampe baju juga belum ganti". Sakura beranjak mendekat sambil bergumam lirih. Anehnya Reska selalu sukses menjahili Sakura tapi apa? Sakura tetap care padanya, walau seperti sekarang Reska tidak mengetahui bahwa diam diam Sakura memakaikan selimut di tubuh cowok paling menyebalkan di dunia nya.
"Yah ntar bau keringet lo deh! Gapapa deh". Sakura bermonolog sendiri sambil cekikikan.🍌🍌🍌
Suara piring bergesakan nyaring di meja makan, di pastikan mama Sakura sibuk menata piring piring dengan rapi untuk persiapan makan malam.
Sakura yang mendengar langsung bergegas keluar kamar setelah membalut tubuh mahluk ufo dengan selimut lembutnya. Sudah di pastikan Reska semakin merasa di timang timang sayang menuju alam mimpi yang selanjutnya." Lo mana kak Reska?". Tanya mama Sakura yang mengetahui Sakura menuju meja makan.
"Tidur". Jawaban pendek dan singkat keluar dari mulut cewek bertubuh mungil itu.
Mama, yang mendengar sudah tahu jika si mungil Sakura menjawab seadanya pasti Reska sudah merusak mood nya atau Sakura pusing dengan rumus rumus matematika, sudah hanya itu penyebab nya." Kenapa lagi sih? Kak Reska gangguin kamu?". Tanya mama dengan lembut walau tangan nya masih sibuk menuang sayur asam ke dalam mangkok.
"Enggak, cuma besok itu ulangan matematika ma, coba belajar sampe pagipun Sakura tetep dapet nilai 5 ", gadis itu bercerita penyebab dia murung dan benar saja penyebab nya tak jauh kali ini matematika." Kan prinsip kamu datang kerjakan lupakan bukan? Jadi apa lagi yang perlu di khawatirkan asal Sakura udah berusaha, udah sana kamu panggil papa di taman biar mama yang manggil adek kamu Abi".
Mendengar mama nya menirukan kata kata Sakura tempo hari mengenai soal ulangan "datang, kerjakan,lupakan membuat Sakura kesal sendiri kemudian memutuskan beranjak menuju taman memanggil ayahnya yang sibuk menata taman.
"Pah, makan malam udah siap, ayo ke dalem". Ucap Sakura setengah berteriak dari bibir pintu. Papanya menolah sebentar dan berkata.
" Coba kamu kesini papa mau tunjukin sesuatu".
Penyakit kepo cewek itu langsung saja kambuh dia langsung berlari kecil ke arah papanya yang terus tersenyum."Apa pa? Ngak ada apa apa juga?" Tanyanya keheranan karena di lihat lihat tidak ada yang beda dengan suasana taman itu.
Tapi, sebenarnya papa cewek itu memang pecinta sejati tanaman apa saja yang menurutnya unik, jikalau orang lain menganggap sebatang bonsai hanya kayu kerdil yang tak ternilai tapi bagi papa Sakura bonsai itu adalah keindahan yang terpancar dari bentuk nya yang mungil. Tak hanya itu papa Sakura pernah bilang bonsai yang kerdil itu adalah jelmaan uang yang belum di cairkan, memang lucu bukan papa Sakura berkata demikian. Tak urung seperti sekarang Sakura tidak melihat apapun yang menunjukkan hal berbeda, tapi percayalah papanya itu sudah membuat sebuah perbedaan.
" Kamu yakin? Coba amati baik baik". titah papa Sakura pada anak sulungnya itu. Sakura mulai memutar bola matanya menelusuri taman rumahnya namun tak ada jawaban.
"Ngak tau pah". Gumam Sakura kesal sambil memposisikan diri berjongkok.
" Oke papa akan tunjukan, lihat rumput ini dia....
" Waooowww, ini kan papa bentuk nama aku Sakura ya kan pa". Potong Sakura cepat setelah mengetahui rumput biasa di depan rumah nya di sulap jadi untaian nama Sakura. Lantas, papanya hanya mengangguk tersenyum melihat riang nya Sakura. Papanya beranjak masuk kedalam rumah terlebih dahulu meninggalkan Sakura sibuk di luar memutari rerumputan yang bercetak namanya.🍌🍌🍌
Kesan nya di part pertama?
First imppersion buat Reska?
Buat Sakura?Mau castnya? Emmm jangan deh wkwkw:) tapi kalau mau spam ya:)
Thanks ✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUISE |END|
Teen FictionKisah cinta remaja yang amat rumit seperti rumus fisika dan sulit bagai matematika.. Bermula dari kebiasaan bersama menumbuhkan rasa nyaman dan sayang di antara Sakura juga Reska yang sama sekali tidak mereka duga. 2 remaja lawan jenis yang saling m...