BAB 19

535 67 3
                                    

Aqeela sudah siap dengan kemeja pinknya serta rambut kuncir andalannya. 20 menit kemudian, suaran klakson motor terdengar membuatnya langsung berdiri membuka pintu.

"Halo Syya, tunggu yah gue tinggal pake sepatu aja!" serunya berjalan menuju rak sepatu.

"Kenapa ngak langsung masuk tadi?" tanya Aqeela, ia pikir Rasyya sudah masuk setelah ia menyapanya. Salahnya juga tidak mempersilahlan Rasyya masuk lebih dulu.

"Ngak, katanya kan lo tinggal pake sepatu. Ngak enak juga. Ngak ada Mama lo kan?" jawabnya memberikan helm untuk Aqeela. Aqeela mengangguk dengan helm yang sudah terpasang membuat Rasyya tersenyum gemas.

"Kok tau?" tanya Aqeela heran.

"Tadi di telpon sekalian izin mau bawa lo keluar."

Aqeela yang sudah duduk anten di atas jok motor, senyum-senyum sendiri mendengarnya.

"Siap?"

"Si...ap," jawabnya gugup.

***

Rasyya membawa Aqeela ke Food Festival.
Aqeela bersyukur ia tidak salah kostum. Kemudian melirik ke arah Rasyya yang merapikan penampilannya.

"Syya? Lo ngerasa ngak sih baju kita samaan?"

"Emang iya," balas Rasyya santai.

"Udah ayo, kita mau jajan atau jalan-jalan dulu?" tanya Rasyya pada Aqeela yang sedang asyik memandang sekelilingnya.

"Jalan-jalan dulu yuk," ajak Aqeela. Rasyya yang mendengarnya mengangguk. Lansung mengandeng tangan Aqeela tanpa tau akibat dari apa yang Aqeela rasakan.

Keduanya berkeliling sesekali mencoba permainan yang ada, hingga lelah memerjang keduanya. Rasyya mengajak Aqeela duduk di bangku yang jauh dari keramaian tak lupa membeli jajanan dan minuman untuk mereka nikmati.

Rasyya terus memperhatikan Aqeela yang sedari tadi mengunyah, sesekali mendesis karena kepedisan. Aqeela memang pencinta pedas.

"Nih minum, kebiasan emang," Aqeela menerima minum yang di sodorkan Rasyya. "Thanks Syya," ujarnya lalu lanjut memakan jajanya.

"Eh Za," Aqeela menoleh pada Rasyya ia terkejut melihat melihat Rasyya yang mengusap pelipisnya dengan sapu tangannya.

"Sorry-sorry, duh gue malu-maluin yah," rengek Aqeela merasa bodoh.

"Gue mau cerita."

Aqeela langsung mendongak menatap Rasyya serius.

"Cerita apa Syya?" tanya Aqeela setelah membersihkan tangannya dan mulutnya.

Rasyya menghela napas, "gue.... gue mau cerita soal Jeje."

Aqeela dapat melihat keraguan dari raut wajah Rasyya, ia berinisiatif menggenggam tangan Rasyya.

"Kalo lo belum siap, kapan-kapan lo bisa cerita oke?"

Rasyya menggeleng, ia menggengam balik tangan Aqeela, "Gue sama Jeje saudara tiri, bokap udah nikah sama Mamahnya Jeje sebelum ketemu sama Bunda. Mereka sebenarnya udah cerai, tapi Bokap masih sering berkunjung kesana. Mungkin Jeje ngerasa dia kurang perhatian, karena Mamahnya asyik kerja meski mereka ngak kekurangan."

Aqeela terdiam, ternyata kisah mereka sangat rumit. Aqeela mengusap punggung tangan Rasyya, menenangkannya.

"Nyokap Jeje sama Bokap nikah karena di jodohin sama Almarhum Opa, tapi karena mereka ngak saling cinta mereka janji kalo udah ngasih cucu buat Opa sama Oma mereka cerai, satu tahun kemudian Jeje lahir. Besoknya mereka langsung cerai."

Aqeela yang mendengar itu langsung terdiam, menjadi Jeje pasti akan sangat sulit. Rasyya menoleh pada Aqeela, mengangguk berusaha meyakinkan Aqeela.

"Setelahh mereka cerai Bokap langsung cari Bunda dan mereka melangsungkan pernikahan tanpa di ketahui Opa sama Oma. Tapi Bunda bersikeras setelah mereka menikah, mereka harus bertemu dengan Opa sama Oma dan Papah hanya pasrah. Untungnya Opa sama Oma mengerti dan meminta maaf sama mereka."

"Mungkin ini juga yang membuat Jeje marah sama gue, karena kekurangan kasih sayang Bokap. Gue ngak bisa nyalahin siapa-siapa di sini mereka hanya terjebak di waktu yang ngak tepat."

Aqeela menggapai pelukan Rasyya, "udah yah aku tau kamu pasti bisa ngejalanin semuanya. Nanti kita ketemu Jeje, Ratu sama Alin sekalian. Kita rangkul mereka kembali."

"Aku Kamu?" tanya Rasyya menderai pelukan mereka. Aqeela yang di tanya seperti itu hanya menunduk malu.

"Hahaha lucu banget kamu, malam ini kita resmi pacarn oke? Ngak ada penolakan."

Aqeela masih menunduk, hingga Rasyya meraih dagunya dan menempatkan wajah Aqeela tepat di depannya.

"I love yuo more."

"I love you more anything."

***

Aqeela pulang dengan wajah yang tak berhenti senyum, ia langsung duduk di samping Mamahnya.

"Mamah! Assalamualaikum."

"Waalaikum salam sayang, senang banget kayaknya."

Aqeela hanya senyum-senyhm sendiri, "aku ke kamar dulu yah Mum, Good Night." Aqeela mencium pipih Mamahnya lalu berlari menuju kamarnya.

Setelah membersihkan badanya, Aqeela meraih hpnya. Melihat kembali foto-foto mereka.

"Ihh lucuuu, Upload ah," Aqeela langsung membuka akun sosmednya dan menguplod fotonya dengan Rasyya.

"Ihh lucuuu, Upload ah," Aqeela langsung membuka akun sosmednya dan menguplod fotonya dengan Rasyya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2.987 Suka

Aqeelacalista : Thanks for today 🌼 @rasyyahidayah 🌼🌼

106 Comment

Rasyyahidayah : Thanka babe, Lov u more 🌼

ReyB : ekhem! Pantesan tadi di panggil ngumpul ngak bise @ica @gemagembul

Ica : oalah....

Gemagembul : balikan yah?

Michi : HAHAHAH polos bgt lo @gemagembul

Saskiakia : teman kamu tuh @ica

Alin : parasit!

Satu kamen hate membuat Aqeela langsung terdiam, hingga suara telpon masuk membuatnya tersadar.

"Hay Syya kenapa?"

"Jangan di pikiran komennya Alin."

Aqeela hanya menganguk, ia dapat melihat Rasyya yang sedang berbaring di kamarnya.

"Kamu udah mau tidur?"

Aqeela menggeleng, "ngak sih, tapi udah ngantuk tapi sedikit."

Di sana Rasyya tertawa, " gaje kamu, yaudah istirahat aja. Telponnya ngak usah di matiin."

"Ngak ah, malu tau,"

"Idih sok malu, sana tidur. Awas jangan di matiin."

"Iya bakap hidayah."

"Apa? ngak dengarrrr."

"Ih udah ah, aku mau tidur."

Aqeela menyimpan hpnya di meja kamarnya dengan panggilan yang masih tersambung, ia masuk ke dalam selimutnya dan mengantur posisi tidurnya agar tidak terlalu terlihat oleh Rasyya, Rasyya yang melihat itu tertawa gemas.

BERSAMAMU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang