Extra Chapter II

877 72 11
                                    



HAY HAHAHAHA AUTHOR ABIS MANCINGGG MON MAAF




"Itu dulu Je, sekarang aku cuma sayang sama kamu."

"Tapi katamu, kamu mau percepat pertunangan kalian?"

"No je, itu salah satu rencanaku. Kamu jangan cemburu gitu dong!"

Video berhenti berputar, seluruh pandangan mata menuju ke arah Alin yang kini sudah menunduk dalam. Malu sudah pasti.

"RASYYA!" suara Papahnya menggelegar di dalam ballroom hotel. Namun Rasyya masih bergeming, menikmati semuanya.

Katakanlah dirinya jahat. Tapi ia juga bukan orang baik. Emosi dan dan dendam tertanam dalam dirinya.

Papahnya sudah di bawah keluar oleh Bundanya, Rasyya percaya. Bundanya pasti dapat menyelsaikan semuanya. Termasuk keluarga Alin yang sudah pergi entah kemana, meninggalkan Alin sendirian.

Sedangkan sahabat-sahabat mereka tercengan atas apa yang Rasyya lakukan, sebetulnya mereka sudah tau jika Rasyya hanya berpura-pura bertunangan dengan Alin. Namun mereka tidak menyangka jika Rasyya menyusun rencana yang begitu apik.

Setelah suasana sedikit kondusif dengan Alin yang sudah pergi meninggalkan acara, serta Papahnya yang sudah duduk tenang, setelah di arahkan oleh Bundanya.

"Terima kasih, dan Maaf untuk kekacauan yang sudah saya perbuat. Saya bertindak seperti ini karena tidak mau salah memilih untuk pendamping saya kelak."

Rasyya kembali bercerita, memohon maaf pada tamu yang datang.

"Namun, saya sudah mempersiapkan seseorang pilihan saya sendiri, yang selama ini sudah menemani hari-hari saya," Rasyya menoleh ke arah tempat Aqeela dan Mamahnya duduk.

Lantas turun dan berjalan ke arah di mana Aqeela berada.

Sedangkan Aqeela? Kalian tau apa yang ia rasakan? Ia berpegangan pada Mamahnya yang ikut kaget. Semua di luar rencana mereka.

Rasyya sudah berdiri di depan Aqeela, berlutut.

"Aqeela Aza Calista. Maukah kau menjadi pendamping ku?"

Rasyya menyodorkan kotak kecil di depan Aqeela.

Aqeela masih bergeming di tempatnya, tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia lantas menoleh ke arah Mamahnya dan Bunda Rasyya. Kedua orang tua itu mengangguk.

Aqeela meraih tangan Rasyya dan mengangguk lantang, yang langsung di beri tepuk tangan yang meriah.

Aqeela meraih tangan Rasyya dan pasrah di bawah naik ke atas podium. Untungnya ia sudah menyiapkan pakaian terbaiknya.

Aqeela menebar senyum bahagianya, begitupun dengan Rasyya yang terus mengandeng tangan Aqeela.

"Wahhh! Sungguh fenomena yah, Hahaha baiklah. Untuk Rasyya dan Aqeela selamat berbahagia!" ujar MC yang langsung membuat suasan ballrom semakin heboh.

*** 

Acara berlanjut yang kini hanya di isi para anak muda, dekorasi di ubah secepat kilat. Aqeela berdecak kagum untuk sekian kalinya. Rasyya benar-benar mempersiapkan semuanya dengan matang.

"Kamu jahat tau ngak," ujar Aqeela meninju lengan Rasyya yang kini berbalut kemeja putih serta celana selutut yang membuat Aqeela kembali jatuh cinta.

"Tapi senangkan," Rasyya menoel dagu Aqeela gemas.

Keduanya tertawa, menikmati pesta bersama yang lainnya.

"Gila lo Syya, gue ngak nyangka lo bakal bikin rencana se apik sini!" Rey berseru heboh, yang di angguki Ica.

BERSAMAMU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang