Bab 1

53 5 3
                                    

"Lo punya mata gak sih? Kalo jalan tu liat-liat"

"Dih, kan lo yang salah siapa suruh jalan sambil main hp. Gitu kok nyalahin gue dasar gak sadar diri"

Di keramaian bandara terdapat 2 manusia tak sadar diri yang sedang bertengkar dan menyalahkan satu sama lain, sampai tidak sadar kalau semua mata tertuju pada mereka.

"Maaf pak, bu. Kalau mau melanjutkan pertengkaran rumah tangga lebih baik dirumah saja bukan di bandara". Ucap seorang petugas bandara tersebut.

"DIEM LO" Seru mereka kompak.

"Lagian ya pak lo pikir gue ama dia suami-istri? Dih ogah banget"

Pertengkaran itu selesai setelah pesawat menuju Bandung akan berangkat. Mereka berdua tidak tahu bahwa mereka satu pesawat. Dan disinilah awal dari cerita mereka.

Syila berangkat dari Jakarta ke Bandung untuk pindah sekolah, ya katanya sih dia gak betah di Jakarta dengan gaya hidup yang super mewah itu. Lain lagi dengan Lino yang pindah sekolah karena permintaan orang tuanya.

Terdengar suara gerbang rumah terbuka menandakan bahwa Lino sudah tiba di rumahnya.

"Sore bi, mama sama papa sudah pulang?" Tanya Lino dengan suara rendahnya.

"Belum atuh den, biasanya sih pulang jam 5. Aden tunggu aja didalem sekalian istirahat dulu pasti aden capek" Sahut Bi Surti.

"Makasih bi". Setelah itu Lino pun naik ke kamarnya lalu membereskan barang-barangnya.

Di lain tempat ada seorang perempuan yang mengomel sejak tadi,

"Ni rumah apa rumah kotor bener, kaga tau ada orang mau dateng apa yak".
Ya, sudah hampir setengah jam perempuan itu bersih-bersih rumah sambil mengomel.
Setelah rumah itu bersih baru dia berhenti mengomel

"Nah, gini kan cantik rumahnya kayak gue, dari tadi kek ni rumah bersihin diri sendiri ngerepotin orang bener"

Setelah mengatakan itu tiba-tiba ada suara benda jatuh dari atas lemari

"DUK"

"Buset apaan tuh". Perlahan-lahan ia berjalan mendekati lemari tersebut tapi tidak ada apa-apa, seketika ia jadi merinding.

"Ampun dah penunggu rumahnya serem bener, maaf mbah cuma bercanda ini rumahnya saya bersihin hehehe. Gak lagi deh gue ngejek ni rumah takut kena azab"

Malam pun tiba Lino dan Syila harus bersiap-siap untuk hari esok mereka sekolah. Karena terlalu lelah mereka memutuskan untuk tidur sebelum malam berganti ke pagi pertama mereka di Bandung.

Adrelino BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang