Bab 3

48 6 4
                                    

Sekolah hari ini sangat ramai, mungkin mereka heboh karena mendengar kabar ada anak baru di sekolah mereka. Mereka sudah sampai di sekolah sejak tadi tapi dari tadi mereka hanya berkeliling untuk mencari ruang BK. Karena mereka tidak menemukan dimana ruang BK akhirnya Syila pun bertanya pada perempuan yang sedang memainkan ponselnya.

"Permisi kak, boleh tanya?"

"Eh iya, Mau tanya apa?" Tanya perempuan tersebut.

"Itu kak em, ruang BK ada dimana ya?"

"Oh anak baru ya, ruang BK ada di lantai 2. Nanti kamu naik aja terus belok kiri nanti langsung ada ruang guru, nah disebelah ruang guru ada ruang bk udah tinggal masuk aja." Jawab perempuan itu

"Oh gitu ya kak, oke deh makasih kak"
"Iya sama-sama"
Setelah itu mereka berdua pun menuju ke ruang guru

••••

"Woyyy dengerin gue semuanya" Ucap Daren si ketua kelas

"Hari ini kelas kita bakal ada 2 murid baru, cowo sama cewe. Katanya sih cewenya geulis pisan"

Seketika satu kelas yang tadinya hening jadi sangat ramai, mereka sibuk membicarakan siapa yang akan masuk ke kelas mereka.

Tak lama kemudian Pak botak pun masuk. Pak botak itu guru BK dengan wajah sangar tapi sayangnya botak, bukannya ditakuti karena galak tapi malah ditertawakan karena botak.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ya silahkan masuk" Ucap Pak Botak

Sekelas pun menjadi ramai seketika, ada yang teriak ada yang langsung tebar pesona, bahkan ada yang jungkir balik.

"Silahkan perkenalkan diri"
Lino dan Syila mulai memperkenalkan diri

"Gue Lino"

"Hai, kenalin gue Syila Putri kalian bisa panggil gue Syila"

Nah disinilah keadaan kelas semakin ricuh

"SYILA GEULIS PISAN" (Syila cantik banget)

"LINO KASEP PISAN UYYY" (Lino ganteng banget uy)

"GANTENG MAU JADI PACAR AKU GAK"

"CANTIK SAMA AA AJA SINI YOK"
Keributan di kelas ini membuat Pak botak menjadi sakit kepala, sudah hari ini kejatuhan nangka, kucing jatuh dari genteng mana jatuh di kepalanya juga, sekarang kelasnya sudah jadi seperti pasar. Entah sesabar apa Pak Botak menghadapi hidupnya.

"Diem semua, sekarang Lino dan Syila duduk di bangku pojok belakang ya nak, silahkan"

"Baik pak" Jawab mereka
Mereka pun duduk lalu mendengarkan pelajaran selanjutnya. Sampai akhirnya istirahat pun tiba

••••

"Hei, kenalin gue Rara. Nama lo Syila kan?" Ucap Rara dengan senyum ramah

"Iya gue Syila"

"Mau ke kanti bareng gak Syil? Gue traktir bakso deh? Tanya Rara

"Wihhhh tau aja gue lagi gak bawa duit, yok lah kalo gitu"

Saat itu Lino sedang ke kantin bersama Daren dan anak-anak yang lain.

Setelah sampai di kantin mereka pun membeli bakso dan es teh. Kantin saat ini sedang ramai juga banyak anak yang sedang konser di kantin, termasuk Daren, Gilang, Arel, dan Lio rajanya patah hati. Ya, mereka sedang patah hati, biasalah banyak yang habis putus banyak juga yang kena ghosting.

"Kalau kamu bosan jangan menghilang"

"LEBIH KERAS DORA" Teriak Gilang

"Kalau kamu bosan kamu bisa bilang"

"Tapi kalau bosan, jangan kamu cari peluang

"Ku disini takut kamu hilang"

Yap, satu kantin langsung ikut bernyanyi. Ada yang nangis tersedu-sedu, ada yang menghayati lagunya, ada yang marah-marah sama yang ngeghosting.

Akhirnya Rara dan Syila pun ikut bernyanyi, sedangkan Lino hanya diam saja, bukannya dia tidak mau bernyanyi hanya saja dia tidak tahu lagunya. Kasian anak jaman sekarang gak tau lagunya, jadul banget si Lino.

Tapi Syila senang-senang saja disini, awalnya Syila kira dia akan di labrak oleh kakel seperti yang di wattpad, tapi ternyata tidak malah semuanya baik-baik saja, semua juga ramah padanya, bahkan saat pulang sekolah pun banyak kakel yang mengajak ngobrol Syila. Senang? Tentu saja baru hari pertama saja Syila sudah banyak teman.

Sekarang saatnya mereka pulang sekolah.
Saat mereka pulang bersama dari sekolah sepertinya Syila berubah tiba-tiba itu terlihat dari raut wajahnya, seperti menahan sakit tapi Lino tidak sadar kalau temannya itu sedang menahan sakit.

"L-Lino gue p-pulang duluan ya" Ucap Syila menutupi sakitnya dengan senyuman yang indah.

"Iya masuk sana" Kata Lino

Tanpa basa basi Syila pun masuk ke rumahnya, tapi saat sampai di dalam rumah tubuhnya merasa lemas, dia pun hendak mengambil air tapi kemudian...

"PYARRR"

Adrelino BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang