Hari berikutnya...
"Agaknya soal matematika kali ini kurang kerjaan" Ucap Syila yang sedari tadi menggerutu.
"Lah emang kenapa?" Tanya Lino seraya menyalakan mesin motornya.
"Kau gak liat itu soalnya tadi, si Bambang mau mandi aja repot bener pake segala ngitung keramik lah, ngitung volume air lah, mandi tinggal mandi aja kek susah bener pake ngerepotin orang buat ngitung" Gerutu Syila.
"Malah nyalahin Bambang, salahin tu yang buat soal, lagian tadi soalnya gampang gak susah juga" Ucap Lino santai seraya memakai helmnya dan kemudian mengambil helm lain untuk dipakaikan ke kepala Syila.
"Ya itu lo yang pinter Lino, otak lo isinya pelajaran. Lah otak gue kan isinya gado-gado, campur semua"
Kemudian Lino memakaikan helm di kepala Syila dan berkata, "makanya banyakin belajar, bukannya banyakin baca wattpad sayang." Setelah itupun Lino mengetok pelan helm yang dipakai Syila.
"Udah ayok naik, oiya nanti temenin aku ya ke mall bentar" Ucap Lino
Syila pun menanggapinya dengan anggukan lucu dan bertanya, "mau ngapain kamu ke mall?"
"Mau beli kado" Ucap Lino setelah Syila naik ke motor
"Ada yang hajatan?" Tanya Syila
"Enggak"
"Terus?"
"Ada yang mau ulang tahun"
"Ooo siapa?"
"Ada orang yang spesial yang mau ulang tahun, makanya aku mau kasih kado yang spesial juga. Nanti bantu pilihin ya?"
"Siap boss" Ucap Syila seraya tersenyum manis kepada Lino lewat kaca spion, Lino pun terkekeh geli melihat tingkah laku Syila yang menggemaskan. Setelah itu pun ia melajukan motornya ke arah mall.
••••
Sesampainya di parkiran mall mereka pun berjalan masuk ke dalam mall, tak lupa mereka juga saling menautkan jari mereka yang membuat orang yang melihatnya pun iri.
"Mau liat kemana dulu?" Tanya Syila
"Mau coba ke toko mainan dulu" Ucap Lino
"Ohh kamu mau kasih kado ke anak kecil?"
"Bukan anak kecil sih, cuman kelakuannya kek anak kecil jadi gemes gitu"
"Ohhhh gituuu" Syila belum sadar jika yang Lino maksud dari tadi adalah dia.
Di dalam toko mainan Syila pun menganga dengan semua mainan itu, lucu-lucu banget pikirnya. Ia merasa akan memborong semua mainan di toko itu. Lino yang melihat itu pun ikutan gemas dan mencubit pelan pipi Syila.
"Lino mau beli yang mana?"
"Mmmm" Gumam Lino seraya melihat semua mainan yang ada disitu.
"Coba kamu pilih bagus yang mana" Ucap Lino kepada Syila
"Pilih berapa?"
"Mmm, 2 deh"
"Okeyyy"
Kemudian Syila pun melihat ada 2 barang yang menurutnya lucu.
"Lino keknya yang ini bagus""Yakin mau gelang sama kalung?" Tanya Lino
Syila pun mengangguk lucu dan berkata, "iya bagus, kan couplean gitu"
Kemudian Lino pun bertanya, "kamu gak cemburu kalo yang aku kasih kado itu cewe?"
"Ngapain cemburu? Denger ya kalo kata orang orang itu hubungan akan langgeng jika keduanya saling percaya"
"Utututu, pinternyaaa. Pacarnya siapa sih?" Ucap Lino menggoda seraya mencolek gemas hidung Syila
"Pacarnya Adrelino Bagaskara gitu lhooo" Ucap Syila seraya terkekeh pelan
Kemudian mereka kembali berjalan ke arah toko buku dan membeli dua buku. Dan mereka sampai di tempat terakhir, ya tempat kesukaan Syila, tempat dimana dunia animenya berkumpul menjadi satu.
Ia memilih banyak barang di toko itu, dia bingung mau memilih yang mana karena semuanya bagus. Matanya bergerak dengan cepat meneliti barang-barang bagus disana.
Setelah hampir setengah jam akhirnya mereka keluar dari toko tersebut dan mencari makan, Syila dengan nasi gorengnya dan Lino dengan mie ayamnya.
Setelah selesai makan mereka pun pulang.
••••
"Makasih dah nemenin sampe sore" Ucap Lino seraya tersenyum kepada Syila
"Iyaaa, eh itu yang mau kamu kasih kado ulang tahunnya kapan?"
Kemudian Lino pun panik tapi ia harus tetap berkata jujur tanggal berapa Syila ulang tahun.
"Habis PTS selesai hari sabtu besok"
"Ohhhh okeyyyy, aku mau masuk dulu. Sampein salam ku buat dia yaaa, bayyyy" Setelah mengucapkan itu pun Syila masuk ke rumahnya
"Gue kira dia bakal sadar ternyata enggak, dasar. Bikin panik" batin Lino
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrelino Bagaskara
Fiksi RemajaAdrelino Bagaskara. Seorang lelaki tampan dan dianggap berwibawa oleh orang-orang. Tapi dibelakang dia hanyalah seorang laki laki pengecut yang selalu melarikan diri dari suatu masalah. Dan pada akhirnya seorang perempuan datang untuk membantu menye...