Adrelino Bagaskara. Seorang lelaki tampan dan dianggap berwibawa oleh orang-orang. Tapi dibelakang dia hanyalah seorang laki laki pengecut yang selalu melarikan diri dari suatu masalah. Dan pada akhirnya seorang perempuan datang untuk membantu menye...
Hari ini Lino terkena flu dan demam karena tidak memakai jaket tadi malam, padahal katanya,
"GAPAPA, AKU KEBAL KOK"
Tapi liat sekarang dari tadi bersin, pake selimut bilangnya dingin. Hilih makan tu kebal.
"Hadeh ni tuyul satu udah gue bilangin suruh pake jaket, ngeyel"
"Pacarnya lagi sakit bukannya diurusin, HAACHIMM-
malah dimarahin"
Syila menghela nafas panjang, susah juga mengurusi bayi satu ini.
"Makan dulu yok, kamu belom makan lho dari pagi"
"Gamauuu"
"Kenapa gamau?"
"Kenyang"
"Lahhhh", perasaan dari tadi gak makan apa apa, kenyang dari mane.
"Kan dari tadi belom makan, kok kenyang?"
"Mulutnya pahit, gaenakk"
"Iya tapi kalo ga mau makan gimana mau sembuh, nanti yang jagain aku siapa?"
Lino terdiam sejenak kemudian menatap Syila gemas. "Syila mau Lino jagain?"
"Mau dong, makanya sembuh ya. Nanti kalo gak sembuh Syila lho yang sakit"
Kemudian Lino menggeleng lucu dan berkata, "gakkkk, gak boleh. Syila gak boleh sakit nanti Lino marah"
Kemudian Lino mengambil sup yang di letakkan oleh Syila di meja tadi.
••••
"Nahh, panasnya udah turun. Tidur sana istirahat, aku mau pulang dulu"
Tapi sebelum Syila membalikkan badannya, ada tangan yang menariknya dan kemudian memintanya untuk duduk di kasur.
"Jangan pulang dulu, sepi La disini. Mending lo nemenin gue"
"Yaudah iya"
Beberapa menit kemudian Lino tertidur disebelahnya dengan memeluk tangan Syila.
"Kok bisa ya gue dapet cowo kayak lo" Ucapnya seraya mengelus rambut Lino.
"Yang rela sakit cuma buat gue, selalu ngekhawatirin gue, selalu ada buat gue. Rasanya gue beruntung banget punya cowo kayak lo."
Tapi tak berselang lama ia terlejut karena ada suara yang menyahut perkataannya.
"Gue juga beruntung punya cewe kayak lo" Ucap Lino seraya membuka matanya.
"Yang cerewet, selalu nasehatin gue, selalu marahin gue setiap gue kabur dari masalah gue, yang selalu ngerawat gue, dan yang selalu ada buat gue selama 3 bulan ini."
"Lo yang udah buat gue tahu artinya kasih sayang, cinta, dan juga rasanya dicintai oleh orang lain yang bener bener tulus sama gue."
"Makasih buat semuanya Syila Putri, semoga kita selalu sama sama sampai takdir yang menentukan. Tapi kalo kita emang gak ditakdirkan untuk bersama, nama lo akan selalu dikenang dan menjadi nama paling istimewa di hati gue." Setelah mengucapkan itu Lino pun segera memeluk Syila.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia selalu merasa hangat saat Syila mendekapnya, dekapan yang selalu ia rindukan setiap saat. Ia sangat menyayangi Syila sama seperti ia menyayangi mamanya sendiri.
Setelah apa yang Syila ceritakan kepadanya beberapa hari yang lalu, ia menjadi mengerti mengapa ia sering melamun, mengapa ia sering melihat lebam ada di tangan Syila.
Dan kenapa malam disaat Syila sudah selesai makan malam bersama keluarganya, ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya dan menampakkan seorang lelaki paruh baya yang masuk ke dalam rumah Syila dengan penuh amarah, dan terdengar suara keributan di rumah Syila.
Sekarang Lino sadar, Syila menyembunyikan semua masalahnya lewat senyumannya yang membuat semua orang mengira ia baik-baik saja, padahal di dalam hatinya sangat rapuh, penuh dengan luka yang menyayat hatinya. Entah sampai kapan Syila bisa bertahan menghadapi semua masalahnya.
Setelah mengalami apa yang Syila rasakan ia membuat janji kepada dirinya sendiri akan selalu menjaga Syila dan juga akan selalu melindunginya dalam keadaan apapun dan tidak akan mengecewakannya.