Bab 8

21 5 0
                                    

"Tsuyoku nareru riyuu wo shitta, boku wo tsurete susume, dou shitatte kesenai yume mo tomarenai ima mo dareka no tame ni tsuyoku nareru nara, arigatou kanashimi yo"

Lagu gurenge itulah yang menjadi nada dering dari ponsel Syila, asal kalian tau saja bahwa Syila merupakan orang yang menyukai anime, kamarnya pun penuh dengan manga, action figure, poster, bahkan dinding kamarnya pun penuh dengan wallpaper anime, selain itu Syila juga menyukai novel.

Kalian pasti tau bahwa Syila merupakan anak wattpad, bahkan saat awal tetangaan dengan Lino dia sering sekali mendengar kata 'hm' pasti menurut orang-orang itu sangat berdamage, tapi menurut Syila jika yang mengatakan adalah Lino hilang sudah damagenya.

"BERISIK LO, ORANG PAGI-PAGI BUTA DIBANGUNIN" Teriaknya dari seberang sana

Lino pun langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"LO GILA, TELINGA GUE BISA BUDEG LO TERIAK-TERIAK"

"YAUDAH CEPET LO MAU NGOMONG APA, GUE MAU LANJUT TIDUR NI"

Lino pun menghela napas agar emosinya terkontrol

"Jadi orang tua gue mau ngajak lo makan malam nanti"
Mendengar perkataan Lino membuat Syila bangun dari tidurnya

"Lho orang tua lo udah pulang?" Tanya Syila dari seberang sana.

"Udah, makanya mereka ngajak lo makan malam"

"Oke deh kalo gitu nanti malam gue ke rumah lo, yaudah gue mau lanjut tidur dulu oke bayyyy"

Setelah itu Syila pun menutup telponnya secara sepihak dan melanjutkan tidurnya.

••••

"Permisi" Ucap Syila di depan pintu rumah Lino

CEKLEK, suara pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya.

"Syila ya?" Tanya mama Lino dengan tersenyum ramah

"Iya, tante pasti mamanya Lino ya?" Ucapnya seraya tersenyum

"Iya yok masuk" Ucap mama Lino
Merekapun menuju ke ruang tamu.

"Syila tinggal disini sejak kapan?" Tanya mama Lino

"Kurang lebih seminggu yang lalu tante"

"Oo gitu, orang tuanya dimana?"

"Orang tua Syila gak satu rumah sama Syila tante"

"Lho memangnya orang tua Syila tinggal dimana?"

"Ayah sama mama emang tinggal di Bandung tante, cuman gak satu rumah aja tante sama Syila" Jawab Syila agak ragu.

"Kalo gitu anggep aja tante sama om orang tua kamu juga, dulu adik tante juga sama persis seperti kamu tapi sayangnya adiknya tante pindah ke luar negeri jadi jarang banget ketemu" Ujar mama Lino sedih.

"Tenang tante kalo tante kangen sama adik tante liat aja muka Syila pasti jadi gak kangen" Ucap Syila sembari menampakkan mata bulan sabitnya.

"Makasih banget Syila, oiya liat ke dapur yuk soalnya om sama Lino lagi coba masak"

"Haaa, Lino masak tante? Terakhir kali Lino masak kayaknya wajannya gosong deh tante"

"Lho iya ta? Pantesan wajan yang baru beli kenapa jadi gosong, yaudah kalau gitu samperin aja yok jangan sampe wajannya tante gosong lagi"

KROMPYANGGG

CRENGGG

PYARRRRR

Begitulah suara kegaduhan yang ada di dapur, panci dimana mana, wajan gosong, spatula terpental, kran air masih nyala.

"WOYYY KALIAN KATANYA MAU BIKIN NASI GORENG, KENAPA MALAH BIKIN DAPUR BERANTAKAN" Bentakan dari sang mama membuat nyali Lino menjadi ciut.

"Maaf ma, tadi papa nyari bawang tapi gak ketemu" Ujar papa Lino

"Lha itu apa kalo bukan bawang" Ucap mamanya sambil menunjuk wadah berisi bawang.

"T-tadi ga ada disitu ma" Ucap Lino menyahuti kemudian ia membatin "Bawang aja takut ama emak gue, tadi ga ada di situ tiba-tiba muncul ngeri bener".

"Udah sana keluar biar mama sama Syila yang masak aja" Lalu akhirnya merekapun memasak.

••••

"Terimakasih tante Syila udah diajak makan malam" Ucapnya dengan senyum bulan sabitnya

"Sama-sama Syila, sering-sering main kesini ya" Ucap mama Lino

"Iya tante pasti, kalau gitu Syila pulang dulu ya om, tante"

"Iya Syila, terimakasih udah mau mampir ya" Ucap papa Lino

"Iya om, permisi". Lalu Syila pun segera pulang kerumahnya.

Kak Dewa

Syila

Gue ke rumah lo sekarang

Lo jangan kemana-mana

Syila baru saja sampai rumah dan terkejut melihat pesan dari kakaknya, yang ia tau kalau kakaknya sudah mengirim pesan seperti ini itu tandanya ada sesuatu yang darurat akan terjadi.

Ting tong

Suara bel rumah Syila berbunyi, ia segera membuka pintunya dan menyuruh Kak Dewa masuk.

"Kenapa?" Tanya Syila pada kakaknya itu

"Papa mau kesini" Ucap kakaknya

Mendengar perkataan itu membuat Syila menoleh ke arah kakaknya dan kemudian ia segera mengunci pintu rumahnya dan juga menutup seluruh jendela yang ada di rumahnya.

Adrelino BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang