11.

2.7K 401 17
                                    

Haruto, Jeongwoo serta Jae dan Asa yang kini tersisa di basecamp tiba-tiba merencanakan sesuatu.

"Eh, sebelum kita nguli mending liburan!" usul Jae semangat dengan kedua matanya yang membulat lebar.

"Hayu!" sahut Jeongwoo girang. Dia setuju dengan ide Jae yang memutuskan untuk liburan sebelum memasuki dunia perkuliahan. Lagipula, setelah diterima tanpa harus mengikuti tes, Jeongwoo luntang-lantung alias ngegabut selama nunggu waktu ospek datang.

"Hayu-hayu wae sih." Jawab Haruto mengikuti.

Baru ada dua respon dari empat orang yang ada, Jae melirik Asa yang terdiam disebelahnya. "Sa? Ikut?"

"ya, hayu." 

"Liburan kemana tapi?" kini giliran Jeongwoo yang bertanya.

"Ya disini-sini aja sih, di Bandung keneh." (masih di Bandung) kata Jae. Setelahnya Jae dan Asa memandangi Haruto cukup lama, membuat Haruto sadar kalau sepertinya mereka punya maksud tertentu melihatnya begitu. "Hayu, di villa gue."

"NAHHH!" Jae menepuk tangannya dengan setuju.

Haruto menggeleng, "berempat aja nih?"

"Coba ajak yang lain." Pinta Asa yang setelah itu diangguki teman-temannya.

"Jadi gak sabar anjir! Udah lama banget gak main ke Ciwidey,"

"Jae, nanti jangan lupa ya ikut kumpul angkatan." Kata Jeongwoo tiba-tiba, hal itu membuat Jae menunjuk Haruto lagi. "Pokoknya kalo dia ikut gue juga ikut, tenang aja."

Jeongwoo tersenyum, tak terasa ternyata dirinya begitu lama menghabiskan waktu disana. Sore telah berganti menjadi malam, sudah waktunya Jeongwoo pulang.

Mengobrol dengan Jae dan juga Asa selama berjam-jam tadi sama sekali membuatnya lupa waktu, dia gak nyangka kalau kedua teman Haruto itu memiliki selera humor yang sama dengannya.

Sebelum pulang, Haruto memakaikan parka hijaunya pada Jeongwoo, membuat cowok itu sedikit terkesiap. "Gak dingin padahal."

"Nanti dijalan dingin."

"Aku pake sweater ini, liat kan? Anget kok. Udah aja ini kamu yang pake," kata Jeongwoo perlahan melepaskan parka yang membalut tubuhnya.

"Gak."

Jeongwoo berdecak. Apa-apaan Haruto ini, apa ia tidak ingat saat dia sedang sakit? Jeongwoo tentu gak mau Haruto sakit lagi, bisa-bisa Haruto sakit karena dirinya. Jeongwoo tidak mengharapkan itu. "Kamu yang bawa motor, kamu yang langsung kena angin. Pake."

Haruto hendak menolak, namun bayi serigalanya itu melotot. "Aku gak mau kamu sakit."

"Gak akan sakit kena angin doang mah."

"Sombong banget."

"Perasaan waktu itu ada yang manja karena sakit siapa ya? Padahal bilangnya ga akan sakit, kuat." Sindir Jeongwoo terang-terangan.

Haruto terkekeh, "ya aku kan manusia biasa. Bisa sakit sih tapi naik motor gapake jaket mah—"

"Ya karena kamu manusia biasa, aku gak mau manusia biasa aku ini yang suka koar-koar gak akan sakit jadi sakit." Kali ini Jeongwoo yang gantian memakaikan kembali parka hijau army itu kepada pemiliknya.

Haruto tidak bisa mengelak lagi, ia menatap Jeongwoo yang ada didepannya sekarang. "Kalo kamu sakit, nanti yang jagain aku siapa?" 

***

Restoran berkonsep outdoor itu telah rapi didekor sedemikian rupa untuk acara kumpul angkatan yang sudah resmi meninggalkan bangku SMA kemarin.

Dilhar.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang