"Eh ada si kasep."
Sapaan ramah dari mama Jeongwoo ditujukan saat melihat si bungsu Park pulang dengan sang pacar.
"Mah," Haruto tersenyum lantas menyalimi mama Jeongwoo yang berdiri di teras rumah.
"Mamah kok tumben udah pulang sore gini?" tanya Jeongwoo keheranan.
"Emangnya gak boleh pulang jam segini?" mama berbalik tanya. Ia mengusap pundak lebar putra bungsunya dengan gemas, "abis darimana nih anak muda?"
"jalan-jalan biasa mah, tadi ngeborong jajanan di SD." Jawab Haruto, lalu setelahnya dia celingukan karena sang kepala keluarga tampak tak terlihat kali ini. "Papah ada, mah?"
"Ada," sahut mama singkat. "Tapi lagi mandi tadi teh,"
Haruto pun mengangguk maklum, padahal niatnya ingin menyapa papa Jeongwoo seperti biasanya. "Kalo gitu pulang dulu ya, mah."
"Loh? Gak main dulu disini?"
"Biarin mah, biar dia mandi juga. Tuh belum pulang dari pagi soalnya," cibir Jeongwoo yang diiringi tawa kecil dari sang mama, ditepuknya pelan pundak seluas samudra itu. "Kamu nih ya, nanti kalo Dilhar nya pergi nyariin."
Haruto tersenyum jahil ke arah Jeongwoo, "biasalah mah. Anaknya gengsian."
Setelah obrolan kecil itu berakhir, Haruto langsung pamit dan membawa motornya pergi dari rumah Jeongwoo. Sedangkan si tuan rumah masih terdiam di teras bersama mama. "Kapan-kapan ajak Dilhar nginep lagi atuh sini."
Jeongwoo menoleh, "iya, mah. Nanti ade ajakin kalo dianya lagi gak sibuk."
***
Malam itu basecamp penuh dengan semua anggota angkasa yang akan pergi ke acara balap, setelah semuanya berkumpul mereka beriringan menuju area balap. Sesampainya disana, balap antar geng motor pun sudah dimulai.
"ikut, bro?" Xena, si ketua asgarta menyapa Haruto.
"nonton ajalah," jawab Haruto dengan cengiran. Keduanya berdiri berdampingan dengan mata yang tertuju pada kedua perwakilan antar geng yang bersiap untuk giliran balap selanjutnya.
"heis.. naha euy?" (kenapa euy?)
"gapapa, lagi gak pengen."
Tadinya Xena ingin mengajak Haruto untuk balap dengannya. Namun ketika mendengar jawaban Haruto yang memang tidak ingin ikut serta dalam acara balap kali ini, ia mengurungkan niat. Memang susah apabila mengajak panglima tempur angkasa ini untuk balapan. Karena biasanya, Haruto ikut balap kalau ada acara tertentu atau urusan yang genting.
Selebihnya, anak-anak angkasa yang lain memimpin. Lagipula, di angkasa mereka punya Asa, yang memang sudah terkenal jago balap karena selalu menang di acara manapun.
Xena hanya teringat pada kejadian beberapa tahun lalu saat angkasa membantu asgarta untuk memecahkan masalah soal anggotanya yang dijadikan tumbal oleh anak riverdos dan rajawali. Mungkin suatu saat nanti asgarta bisa membalas kebaikan angkasa.
Haruto menangkap Asa yang kembali dengan selamat melampaui garis finish. Tepuk tangan meriah diberikan untuknya, cowok itu tersenyum lebar penuh kemenangan. Haruto tau kalau sobatnya itu sangat merindukan jalanan.
"Har!" Xena tiba-tiba menepuk pundak Haruto, membuat atensinya teralihkan. "Euy?"
"gue gak pernah lupa sama kebaikan angkasa, jadi kalo angkasa butuh bantuan.." Xena merangkul bahu Haruto, "jangan lupa lo semua punya asgarta." Lanjutnya sambil tersenyum mantap.
Ucapan itu hanya dibalas oleh tawa ringan dari si panglima tempur, "mau kemana lo?"
Xena merapatkan resleting jaket kulitnya, "kapan-kapan kita harus balap gak sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilhar.
Fanfictionkisah si panglima tempur dan babywolfnya berlanjut disini. hajeongwoo area. bxb. #7 in hajeongwoo [28/10/21] #6 in hjw [24/11/21] #5 in hjw [20/02/22]