" jika ada dua pilihan siapa yang akan dipilih, Gue apa Dia ?"Pagi hari Gemma masih terbaring, Ini hari sabtu sekolah libur. Ia melirik ke samping ternyata Arka sudah tidak ada, mungkin pulang.
Gemma kembali memejamkan matanya, ia akan gunakan hari liburnya dengan bermalas malasan.
Namun, keinginan itu takkan terwujud karena ia tiba tiba merasakan dingin di pipinya. Perlahan Gemma membuka matanya ternyata musuhnya belum pulang.
" Minum."
Ujar Arka yang ternyata ia menyodorkan susu kotak yang sepertinya dingin.
" Lo bego apa gimana ? Pagi itu minum susu anget bukan dingin kaya gini. "
" Repot. Gue nggak bisa bikinnya, yang instan juga enak. "
" Ck. Terserah Lo. Ngapain masih di sini ? "
" Males pulang. "
Ternyata hari liburnya tidak akan ia nikmati. Pada akhirnya Arka masih dirumah Gemma sampai hari minggu. Dan Satria tidak pulang sama sekali karena acara kampusnya diadakan seminggu full.
Apa ini kesempatan yang tuhan berikan ? Gumam Arkasa.
Nyebelin, Cukup lo gangguin gue di sekolah. Masa di rumah juga. Gue cape.
Gumam Gemma.***************
Rutinitas yang sangat membosankan. Gemma harus bangun pagi dan masak untuk sarapan mereka berdua.
Ibu dan ayahnya belum pulang karena selalu sibuk dengan pekerjaannya. Mereka hanya mengirimkan uang untuk biaya pendidikan dan lainnya.
Gemma tertawa miris, ia selalu bungkam jika seseorang sudah bertanya. Apa arti orang tua bagimu ? Ia harus jawab apa ? Pekerja keras hingga melupakan anaknya ? Atau gila kerja. Jujur hatinya selalu terluka ketika mengingat tentang orang tuanya.
Untungnya ada abang yang selalu menjadi sandaran untuknya, mereka saling menguatkan satu sama lain.
Gemma tengah belajar di ruang tengah, bukan hanya seorang melainkan satu kelompok. Ica, Nathan, levin dan dirinya.
" supaya lebih cepat beres kita bagi bagi aja tugasnya. "
" Ica lo bagian mencari berbagai sumber Untuk makalah, Levin karena lo jago desain maka lo yang ngerjain PPT, Nathan lo sama gue bikin makalahnya. "
" Ok setuju. "
Mereka fokus pada tugas masing masing. Tak lama abangnya datang, ia baru pulang dari kampus.
" wahh pada belajar nihh. "
" jelas dong bang, Adik lo kan rajin. "
" Jilis ding bing, idik li kin rijin. Nggak ada yang muji lo ya sampai harus muji diri sendiri hahahah... "
" Dihh... Gue gak gila pujian. Bawa apa tuh,,"
" Nah untung gue bawa martabak sama gorengan banyak nihh lo bagiin aja ke mereka. Sekalian gorengannya pindahin ke piring. "
" Wah Bang Satria emang idaman banget. Pekaa, nggak kaya Gemma. Masa tamu cuma dikasih minum aja. " ujar ica.
" Masih untung gue kasih timuh minum. Nggak bersyukur banget deh. "
" udah kerjain lagi tugasnya, abang mau ke kamar dulu. "
Satria langsung saja beranjak menuju kamarnya di kantai dua. Karena di lantai satu kamar hanya khusus untuk tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...