Selama nginep di villa tersebut Gemma selalu badmood, ia kesal dengan tingkah Serra yang selalu punya cara untuk memisahkan Nathan dan Gemma. Alhasil Nathan selalu menuruti keinginan Serra, Dirga yang melihat Gemma selalu sendiri mau tak mau harus menemaninya.
Sebenarnya Dirga sudah tahu jika tatapan yang selalu dipancarkan Nathan merupakan tatapan yang berbeda. Tatapan yang Selalu Dirga layangkan kepada Pacarnya. Dirga tau jika Nathan menyukai Gemma, karena Dirga juga sama.
Dirga Gay, ia sudah memiliki pasangan. Hanya saja pasangannya tak ikut karena sedang ujian, Dirga sendiri merupakan seorang Mahasiswa semester 1 dan sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya selama 5 tahun terhitung dari kelas 9 smp hingga sekarang.
Gemma tak menikmati acara ini, Gemma rasanya ingin pulang. Dan sialnya acara ini masih lama minggu nanti baru pulang.
" Dari awal lo datang cemberut terus. Nihh susu buat Lo. Biar anget badannya " ujar Dirga.
" Thanks Ka, sorry ya ngerepotin terus "
" Sans aja Ge, btw lo nggak pacarankan sama Nathan ?"
Uhhu..
Gemma yang tengah meminum susu hangat tersebut seketika tersedak dan batuk. Pertanyaan macam apa itu, tak jelas sekali.
" Maksud lo ? "
" Gue tau lo ngerti maksud gue, kalau mau cerita lo bisa cerita ke gue. Gue juga sama "
" gue ga faham "
" Gue Gay "
Dugaannya benar jika Dirga juga Gay.
" Ouh..."
"Kenapa nggak kaget ?"
" Gue bukan homopobic kak "
" Gue udah punya pasangan namanya Alvin, dia lagi ujian. Lo kenal dia nggak soalnya dia satu almamater sama lo?"
" Al..Vinn... Alvin Bagaskara ?"
" Tepat. "
" Kak Alvin itu kakaknya Levin, temen Gue. Beruntung banget lo bisa miliki orang yang se sempurna Kak Alvin "
" Gue selalu bersyukur bisa dapetin Alvin, makanya kalau lo mau cerita sama gue, ya gue bakal dengerin "
" Gue bingung kak, gue bingung sama perasaan ini. Gue nggak suka atau cinta sama Nathan, gue udah nganggep Nathan sebagai sahabat dan keluarga gue sendiri. Gue nggak mau kehilangan Nathan, kadang gue juga nggak suka liat Nathan sama orang lain. Gue takut Nathan diambil orang lain yang nantinya Nathan pergi ninggalin gue."
" itu artinya lo bimbang, lo belum percaya sama Nathan. Ge, kalau Nathan sahabat baik Lo ataupun keluarga lo dia nggak akan ngejauh apapun yang terjadi nanti. "
" Gue nggak percaya kak, Orang tua gue aja seakan lupa jika masih punya anak. Apalagi Nathan yang notabene bukan keluarga gue. Saat ini gue selalu bergantung ke Nathan karena Nathan yang selalu jadi pelindung Gue. "
" Tapi lo juga harus tegas ge, lo nggak boleh buat Nathan baper sama tingkah lo. "
" Maksud lo ?"
" Ck. Nathan selalu cerita ke gue tentang Lo. Dari yang gue denger bisa disimpulkan lo selalu ngasih harapan ke Nathan ge, dengan cara perlakuan Lo. Lo sendiri sadar nggak perlakuan lo berlebihan ?"
" Sadar banget kak, maksud gue ngasih perhatian lebih, gue ingin agar Nathan nyaman di dekat gue. "
" Itu masalahnya. Lo nggak memiliki perasaan apapun selain sebagai kakak ke Nathan, tapi Nathan nggak gitu Ge. Nathan suka sama Lo "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...