02

9.3K 993 29
                                    

" jangan menjadi seperti Api dan Api. jadilah layaknya Api dan Air."

Kelas hening karena KBM sedang berlangsung, di saat semua siswa menggunakan seragam putih abu Gemma menggunakan pakaian olahraga. Bukan tanpa alasan ia menggunakan baju ini.

Seseorang dengan sengaja menumpahkan air hingga seragam putih abu miliknya basah. Untungnya ia masih ada baju olahraga.

Gemma sudah tau siapa yang menjahilinya, untuk saat ini biarkan saja buat dia bahagia sebelum pembalasan tiba.

" Stttt...Gemma..Lo nggak papakan ? " ujar Ica.

" Gue Ok, jangan hawatir. "

" Tapi muka Lo pucet banget Ge, Mau ke UKS nggak ?"

" Nggak usah, mungkin gue sedikit kedinginan. Lo fokus aja ke depan yaa perhatiin bu Rina. Gue mau tidur sebentar, kalau bu Rina nanya bilang aja gue nggak enak badan."

Ica sedikit hawatir dengan keadaan temannya, sejahat dan sebar bar apapun temennya ini tapi dia yang selalu mengerti Ica. Love youu pokonamah.

Lima belas menit kemudian sepertinya Gemma terlelap dalam tidurnya. Bu Rina mendekat berniat membangunkan Gemma namun dicekal oleh ica.

" Gemma sedang sakit bu, wajahnya aja pucat."

" Iya pucat banget, Ica Antar Gemma ke UKS aja ya biar ditangani."

" Nak Gemma sebaiknya kamu ke UKS saja biar istirahat."

Bu Rina membangunkan Gemma, perlahan Gemma bangun kemudian ke UKS diantar oleh Ica. Mereka berdua Ke UKS dengan Gemma yang sedikit tertatih karena rasanya pusing dan dingin banget.

" Ge, badan lo panas banget."

" Ngaco lo, Dingin gini dibilang panas. Gue gak bawa jaket lagi."

" kayanya lo panas dingin deh, pasti belum sarapankan..?"

" gue nggak sempet sarapan Ca."

Mereka berdua berjalan di sebuah koridor yang sunyi. Tanpa mereka sadari Ada yang memperhatikannya dari jauh, bukan makhluk halus dan sejenisnya yang pasti masih manusia dan siswa di sekolah ini.

" Ck. Lemah."

Kemudian pergi

Mereka berdua telah sampai di UKS namun ternyata tidak ada yang berjaga di sana.

" Ge, lo minum obat ya. Gini gini gue mantan PMR kok pas SMP."

" Awas kalau salah obat, lagian tumben UKS nggak ada yang jaga."

" percaya sama Gue obatnya pasti sesuai. Terus gimana dong, Gue temenin aja yaa"

" Nggak usah Ca, lo ke kelas aja. Gue nggak papa disini sendiri. Gue lanjut tidur ya, BTW Thanks.."

" Beneran ? Kalau ada apa apa Wa gue aja ya."

" hmn"

Ica pergi menuju kelas menyisakan Gemma seorang diri. Sunyi dan menenangkan. Tapi Gemma masih merasakan dingin, selimut UKS ternyata nggak terlalu tebal. Dan reaksi obat juga belum ada.

****

Aksara Putra pratama atau Aksa tengah duduk santai di depan toilet. Asap rokok hadir dikala ia menghembuskan napasnya. Bukan hanya dia seorang melainkan satu gengnya.

Padahal mereka sudah kelas 12 tapi tetap saja sikapnya tidak berubah.

" Sa, Gue tadi liat tuh bocah ke UKS."

"apa gara gara tadi kita kerjai..."

" Kelewatan nggak sih kita ngerjainnya ?"

" Biar tau rasa "

Itulah beberapa celotehan yang Arka dengar dari temannya. Aksa merasa puas lagian berani beraninya ngelawan Gue.

Aksa hanya diam mendengarkan mereka tanpa menyaut sama sekali, ia hanya menikmati rokok yang telah terjepit diantara dua jari tangannya.

" Gue cabut dulu. Jangan ngikutin. " Aksa pergi meninggalkan gengnya.

" Lahhh mau kemana boss..."

" Cari Mangsa paling. "

Arka berjalan dengan santai, padahal ini masih jam pelajaran. Ia tak takut jika nanti dipergoki guru karena keluyuran. Hingga kakinya berhenti di depan Ruang UKS.

Perlahan ia membuka pintu hingga tidak menimbulkan bunyi sama sekali. Disana Gemma terbaring meringkuk merapatkan diri. Sepertinya rasa dingin tak pergi juga meski tubuhnya tertutup selimut.

Arka berjalan mendekati Gemma. Ia membuka jaket hitam miliknya dan menyelimuti jaket tersebut pada Gemma. Sedangkan Gemma ia masih terpejam.

Perlahan kehangatan akhirnya datang membuat Gemma tak mengigil kedinginan. Arkasa tersenyum kemudian pergi meninggalkan ruang UKS.


Hi Enemy, I Love You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang