Warning...Ada 18 +
Bagi yang dibawah umur mohon bijak yaaa...dosa ditanggung sendiri.
Cukupp Nat...
" Lo boleh prustasi karena cinta, tapi lo nggak boleh nyerah "
Saat ini Nathan berada di sebuah club. Nathan sudah teler parah, sudah empat botol ia habiskan sendiri. Nathan bukan peminum yang handal, ia baru beberapa kali pergi ke ke klub itupun setelah digantung Gemma. Untungnya Dirga datang tepat waktu, ia datang bersama Alvin sang pujaan hatinya.
" Gue sayang Gemma, haha...kenapa gue nggak bisa benci sama Gemma. "
" Ge, kenapa lo selalu ada diotak gue BANGSATT "
Bau alkohol begitu kuat, kali ini Nathan benar benar kacau. Bukan hanya hatinya yang rusak tapi tubuhnya juga. Nathan benar benar kacau. Anak baik, pintar, dan teladan kini sudah tak tercermin lagi dalam dirinya.
Dirga membopong tubuh Nathan dan membawanya ke Apartemen Nathan. Dirga sedikit prihatin dengan temannya itu, padahal ia sudah mewanti wanti agar tak terlalu jatuh pada Gemma. Kalau sudah begini dirga juga yang repot. Untungnya ada Alvin yang selalu hadir.
Mereka sampai di apartemen, lagi lagi Dirga membopong Nathan hingga masuk ke dalam.
Brukk..
Tubuh Nathan terbaring di ranjang empuknya. Racauan masih terdengar, Nathan tak nyaman dengan pakaian yang digunakan karena rasanya sangat panas dan gerah.
" Panas anjing, ge apa kurangnya gue ANJINGGG"
Dirga mencoba membuka kaos yang Nathan gunakan, namun diurungkan Karena masih ada Alvin.
" Yang lo tunggu dulu di luar, Gue nggak ikhlas pacar gue liat yang nggak seharusnya "
" Ck. Posesif. "
Alvin pergi ke luar kemudian Dirga mulai melucuti pakaian Nathan hingga menyisakan Boxernya. Setelah itu Dirga pergi menyusul Alvin.
🐏🐏🐏🐏
" Ka..."
"hmmm?"
" Kok bisa romantis gitu ?"
" Tanya temen temen lo "
" Ikhh lama, ceritain "
Mereka berdua sedang bersantai di rumah Gemma. Arka yang tiduran dan Gemma menyandarkan kepalanya di dada Arka. Bau Arka sangat khas, bau khas lelaki. Sungguh menggoda iman.
" Jadi gini, selama seminggu gue sibuk itu nyiapin buat itu. Kadang gue mikir gue juga harus bisa romantis, makanya gue minta bantuan Ica dan Levin karena mereka sahabat lo. Jadi setidaknya mereka tau tentang Lo. Itu semua ide mereka berdua. Selama 1 minggu gue sibuk ngapalin tuh kunci lagu. Nihh buktinya tangan gue sampe lecet gini. "
" mana liat !"
Benar saja banyak goresan di jari Arka. Gemma mengecup pelan jemari Arka, kemudian mengusap pelan penuh kasih sayang.
" Ge, sini rebahan di samping gue "
" Mager "
" Gue lagi pengen manjaa sama lo "
Gemma merebahkan dirinya di samping Arka, Arka langsung memeluk Gemma dan mendusel lehernya. Tepatnya tulang selangka yang menjadi incaran Arka, tulang menjadi ikonik bagi Gemma.
" Akhh geli Ka "
" Jangan desah nanti gue sange "
" Ikhh mulutnya "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...