" bibir kenyal nan manis itu selalu bikin gue tegang "
~ Arkasa putra pratama
Gemma tengah berada di perpustakaan, ia saat ini sedang bersembunyi dari Musuhnya. Sejak kejadian tiga hari yang lalu. Gemma mencoba menghindar.
Gemma juga bingung kenapa ia harus menghindar, dan sejak itu pula Arka berubah. Ia menjadi sedikit baik mungkin, atau hanya sekedar caper. Yang jelas Arka selalu mencari keberadaan Gemma, Layaknya sebuah penguntit.
Gemma sibuk membuka buku paket Bahasa Indonesia, namun ia tak membacanya hanya membukanya. Udara perpus yang dingin karena ac selalu dinyalakan serta keheningan yang mendera membuat siapa saja yang masuk ke perpus akan merasakan ngantuk.
Gemma memakai hoodie abu kemudian ia melirik kanan kiri dan perlahan memposisikan dirinya untuk tidur. Karena sebentar lagi kelas 12 akan UN maka kelas 11 dan 10 selalu tidak ada guru, semua guru sedang fokus memberi materi pada kelas 12. Alhasil kelas 11 hanya diberikan tugas saja.
Gemma enggan mengerjakan tugas, ia tidak menguasai Matematika. Makanya nunggu nyontek punya Ica aja. Sayangnya Ica tidak sekolah dikarenakan ada kepentingan keluarga.
" ikhh nggak bisa tidur, tapi ngantuk. " Gemma kesal sendiri, bagaimana ini selalu terjadi. Ia ngantuk parah tapi tak bisa tidur.
" ini soal gimana ngerjainnya :( wa nathan aja kali ya "
Grepp...
Hp itu sudah berada di tangan orang lain. orang yang tak ingin ditemuinya. Arkasa sudah duduk manis dengan menggenggam hp milik Gemma.
" Balikin. "
" Nggak."
" Gue bilang BA.LI.KIN "
" lo mintanya kayak ngajak duel aja."
" Ok, Tuan arka yang terhormat, bisakah anda mengembalikan Hp saya. Karena rasanya anda benar benar tidak sopan mengambil tanpa seizin pemiliknya"
" gue tetep gak mau "
" anjing. Balikin buruan,,,penting banget "
" Bodo amat "
" HEYYY..INI PERPUSTAKAAN BUKAN PASAR TOLONG KECILKAN SUARANYA. "
Arka dan Gemma lupa jika dirinya berada di perpus, yahh suaranya harus sepelan mungkin.
" Ck. Lo ngapain sih, bukannya kelas 12 sibuk belajar. "
" gue udah pinter. "
" Belagu. Gue mohon balikin hp gue."
" nggak, ambil kalau lo bisa "
" yaudahlah terserah, gue ke langsung samperi aja Nathan "
Mendengar nama Nathan disebut membuat Arka geram tak suka. Ada perlu apa gemm Pada Nathan ? Nggak bisa dibiarkan.
" Nih Hp Lo, gitu aja ngambek. Lenjeh banget hidup lo "
Gemma jelas tak terima dengan ucapan Atka, namun jika saja bukan karena waktu mepet untuk pengumpulan tugas ia akan beradu bacot dengan musuhnya ini.
" Hallo Nath, MATEMATIKA lo udah selesai ?"
"udah..napa, mau nyontek nihh pasti."
" hehe..Gue nggak nyontek Nath, gue minjem jawaban lo aja. Yaa yaa yaa.."
" Lo Telat, tugas gue udah dikumpulin "
Kreakk...
Hatapannya patah, gemma harus bagaimana sekarang. Coba aja ia nghak tidur di perpus. Panggilan ditutup secara sepihak. Gemma melirik Arka yang fokus melihatnya.
" Pantesan penting, mau nyontek ternyata. Dasar Lamban "
" Berisik nggak usah banyak bacot "
" Ck. Ayodamai "
" Hah ? Ngomong apaan nggak jelas banget lo "
" A..Ayo Damai..."
Gemma nggak salah dengarkan Jika arka ngajak damai ? Jangan jangan cuma prank.
" Nggak salah ngomong Lo ? Ngajak damai. Bukannya dari dulu Lo yang selalu memulai permusuhan ini, dan sekarang Lo minta damai ? Fiks Prank lo nggak berhasil. "
" Gue serius Ge, Sebentar lagi gue UN jadi takutnya ada karma jadi AYO KITA DAMAI "
Gemma jelas tidak mau berdamai sebelum ia berhasil balas dendam, tapi jika Arka ngajak damai banyak keuntungan untuknya. Selain ia tak akan diganggu lagi ia harus memanfaatkan kesempatan ini. Seperti banyak lampu menyala di kepalanya, Gemma mendapatkan ide.
" Oke, gue setuju kita DAMAI. dengan dua syarat. Pertama lo nggak boleh gangguin gue lagi dan yang kedua lo bantuin gue ngerjain tugas matematika. Gimana ?"
Arka diam kemudian setelah difikir fikir akhirnya menyetujui syarat tersebut. Gemma dan Arka berjabatangan mendealkan perjanjian. Layaknya seperti anak kecil yang bertengkar kemudian salaman untuk berbaikan.
" Ok, otak guekan pinter nggak lamban kaya lo."
" Nahkan baru juga damai udah ngata ngatain, anjing banget emang "
" Emang kenyataannya gitu "
" Sekarang lo kerjain Tugas gue sampe beres, gue mau tidur."
Gemma melanjutkan sesi tidurnya dan arka mulai mengerjakan tugasnya yang ternyata teramat mudah baginya. Matematika bukan apa apa baginya.
Dalam beberapa menit saja tugas telah berhasil dikerjakan dengan cermat, tak ada yang salah sedikitpun.
Arka kini fokus memandangi wajah Gemma yang putih mulus dan bibir merah bak Cerry yang menggoda. Ia pernah merasakannya, bibir itu bikin candu baginya.
Nahkan tegang.
Baru mikirin bibirnya udah tegang, SHIT. Ia terus saja memperhatikan bibir yang ingin selalu Arka kecup jika ada kesempatan. Bibir yang manis dan kenyal.
SHIT tambah tegang.
Rasanya Arka harus pergi, ia akan menyelesaikan Masalah Dengan Arka junior. Setelah beres Arka sengaja tak membangunkan Gemma ia pergi dan menidurkan Arka Junior. Sudah lama arka junior tak memuntahkan isinya.
" Suatu saat lo harus kenalan sama Arka Junior Ge, supaya bisa lo jinakkin hehe " Arkasa putra Pratama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...