Hari kamis, hari yang ditunggu tunggu Gemma, hari ini adalah hari keberangkatan mereka ke villa yang tentunya bersama Nathan. Hari kamis yang diinginkan Arka karena ini merupakan hari terakhir ujian Nasional.
Intinya hari kamis ini adalah hari yang dinanti mereka, Gemma dengan harapannya dan begitupula dengan Arka. Nathan dan Gemma tengah berkemas, memasukkan kebutuhan selama di villa ke dalam Mobil milik Nathan.
" Selesai..." ujar Gemma Antusias.
" dihhh, kegirangan "
" haruslah Nath, gue udah nggak sabar. "
" Yaudah Caww, kita ke bascamp dulu. Yang lain udah nunggu disana "
Akhirnya mereka pergi, setelah lima belas menit mereka sampai di Bascamp dimana semua telah berkumpul. Dan siap berangkat, ternyata Nathan juga punya geng. Gemma baru tahu karena di sekolah Nathan selalu bersamanya.
" Nath, gue baru tau lo punya geng. Banyak lagi Anggotanya."
" Gue udah lama punya geng, lo nya aja yang nggak nanya. "
Mereka kemudian berkumpul, sang ketua membacakan tata tertib yang harus ditaati ketika berkendara kemudian berdoa bersama sebelum berangkat.
" Nathhhh, gue berangkat sama Lo yaa. "
Suara cewek tersebut membuyarkan lamunan Gemma yang fokus mendengarkan instruksi. Gemma melirik cewek tersebut yang sedang bergelayut manja di tangan Nathan, Nathan hanya membiarkan saja tanpa risih sedikitpun.
" Anjing nih cewek, kenapa manggil Nathan harus desah segala. Mana Jablay banget lagi" gerutu Gemma dalam hati.
Setelah Itu ternyata sistem pemberangkatan itu sudah diatur bukan berdasarkan kemauan. Gemma sangat tenang karena Nathan pasti sudah mendaftar dan berangkat bersama dirinya, jadi buat aturan itu nggak ada ngaruhnya bagi Gemma.
" Ok, Nathan Lo Berangkatnya bareng Syila, jordi dan Serra. "
WHAT THE FUCKK.....
Kenapa Nggak ada nama Gemma disana, terus Gemma sama siapa.
" Gue bareng Gemma Kar, jadi gue minta rubah aja "
" Ouh Gemma temen lo itu nanti bareng Dirga. "
" Nggak bisa gitu, diakan bukan anggota kita. Dan pastinya Gemma cuma kenal gue doang disinni. "
" Tapi semuanya udah diatur Nath, "
" yaa kan gue minta Gemma sama gue, itu aja apa susahnya. Tinggal tukar posisi aja "
" Kan emang peraturannya gitu Nath, lo jangan seenaknya. "
Gemma sudah pasti hilang moodnya, kalau ia tau akan seperti ini lebih baik dirinya nggak akan ikut. Gemma pengen nangis, gak kuat.
" Gemma kan Laki laki Nath, pasti mudah akrab. "
" Tapi Serr,...."
Ouh ternyata jalang itu Bernama Serra, serra memandang Gemma dengan tatapan Tak sukanya, ada apa dengan Serra. Perasaan gemma baru pertama kali bertemu dengannya tapi sudah tak bersahabat seperti itu.
" Ge, Lo nggak papa kan bareng Dirga ?" tanya Nathan ragu.
GUE NGGAK MAUUUU
Ingin gemma berteriak namun hal yang diucapkannya adalah hal yang akan disesalinya." Nggak papa Nath, sans Aja "
" Tuhkann Gemmanya juga Sans "
Lagian Gemma juga tidak tahu siapa itu Dirga, yang mana orangnya. Semuanya siap siap untung berangkat Hanya gemma hang masih kebingungan. Sepertinya mereka tak memperdulikan Gemma di sini, Nathan sudah jalan duluan.
" Lo berangkat sama Gue " ujarnya dingin.
Degg...
Mood Gemma kembali membaik setelah melihat sosok Dirga, ternyata semua ini ada hikmahnya, Tubuh tinggi, kulit putih, mata sipit fiks idaman banget.
" Tunggu apalagi, Naik. Lelet banget jadi orang "
Mood Gemma kembali turun, penampilan saja tidak cukup menjabarkan kesempurnaan. Ternyata Dirga termasuk cowok dingin dan ceplas ceplos, ngomongnya kurang di filter.
Selama perjalanan Gemma hanya diam begitupula dengan Dirga. Gemma jadi teringat ketika ia sunmori bersama Nathan, Nathan selalu saja mencari topik pembicaraan sehingga perjalanan terasa menyenangkan. Mau tak mau Gemma sendiri yang mencari topik.
Dan cuaca hari ini juga terik sekali, Nathan enak pake mobil. Gemma disini memakai motor, mana sama orang cuek lagi. Peganganpun Gemma ragu ragu jadinya ia pegangan pada jaket denim milik Dirga.
" Mau istirahat dulu nggak ? Takutnya lo pegel "
Namun tak ada respon dari Dirga, mungkin saja Dirga tidak mendengar karena telinganya tertutup helm.
" MAU ISTIRAHAT DULU NGGAK ? TAKUTNYA LO PEGEL "
" nggak. "
Nahkan, sekarang Gemma jadi bingung harus nyari topik apa. Nyalinya juga sedikit menciut, ternyata Dirga irit banget kalau ngomong.
" Nath, haus " gumam Gemma.
😪😪😪
Mereka sedang berhenti untuk mengistirahatkan tubuhnya, mereka berhenti di sebuah Rest Area dipinggir jalan. Ternyata jumlah peserta yang ikut kurang lebih sekitar 28 orang. 3 mobil yang berisi beberapa orang dan barang sisanya menggunakan motor sport.
Gemma tengah merilekskan tubuhnya seorang diri. Disaat yang lain bercanda tawa, tak ada yang Gemma kenal selain Nathan. Nathan entah dimana, mobilnya sudah terparkir, itu artinya Nathan sudah sampai.
" Sumpah ya kesel banget anjing, gue dikacangin. Nathannnjinggg "
Cling...
Gemma kaget, kaget dengan pipinya yang tiba tiba dingin. Ia mendongak ke atas, ternyata Nathan sedang tersenyum sambil mendekatkan minuman kaleng dingin di pipi Gemma.
" Nathanjingggg,"
" Dihh,,, baru juga duduk Ge, lagian lo kenapa cemberut gitu. "
Dihh nggak peka, dasar semua lelaki sama saja.
" Nggak papa Nath, gue badmood aja daritadi sendirian. "
" Sorry ya ge tadi Gue nganterin Serra ke tempat makan. "
" Hmm. "
" Dirga gimana sikapnya ? Baikkan sama Lo ?"
Anjeng banget Nath,
" Baik Nath, Sans aja "
" Kalau gitu gue ke sana dulu ya,"
" Kemana ?"
" toilet Ge, "
Nathan pergi meninggalkan Gemma sendirian lagi, Gemma meminum minuman kaleng tersebut.
" Sedeket itu ya lo sama Nathan ?"
Gemma menghela nafas, akhirnya si dingin berbicara juga.
" Hmm. Kenapa gitu ?"
" Ya nanya aja, Nih buat Lo " Dirga menyodorkan mie goreng ke Gemma.
"????"
" Pengganjal perut, sebentar lagi kita jalan. Dan nggak bakal berhenti, supaya cepat sampai tujuannya. "
Gemma yang mulai faham akhirnya menrerima mie goreng tersebut dan memakannya. Dirga terus duduk disampingnya, sesekali ia melirik Gemma yang menurutnya tingkah Gemma sangat menggemaskan.
" Ternyata lo baik, yaa "
" Siapa bilang gue jahat ?"
"eum, tadinya gue fikir lo dingin banget, soalnya lo kalau ngomong ngirit banget, nyakitin lagi. "
" Yaa sorry, kebiasaan gue ke seseorang yang belum kenal pasti gitu. "
Gemma dan Dirga mengobrol santai, sedangkan Nathan memperhatikan dengan raut wajah yang tak suka. Serra yang menyadari arah pandang Nathan hanya mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...