" Makasih, sudah selalu ada disisi gue Nath."
~ Gemma
lelah, cape, telah menjadi konsekuensi yang harus Gemma terima. Padahal ia nggak jalan tetap saja rasanya melelahkan. Apalagi Nathan yang terus mengendarai dari pergi hingga pulang. Gemma merasa bersalah sekarang, Ia segera menghubungi Nathan.
Nathhh..
Lo amankan ?Aman gee, tenang aja gue udah biasa cuma pegel aja.
Jelaslah lo pegel, gue aja yang cuma duduk pegel apalagi lo. Gue minta maaf yaa Nath
Minta maaf buat apa ge ??
Yaa kan karena keinginan gue buat sunmori lo jadi pegel pegel. Harusnya lu nolak aja.
Sans aeee Ge. Ekhh Ge lo mau ikut nggak ?
Kemana ? Ngapain ? Sama siapa ?
Busettt nanyanya banyak banget, jadi gini sekarang hari seninkan yaa Nanti kamis gue rencananya mau nginep di villa bareng geng gue sih..jadi gimana lo mau ikut ?
" Ikutlahhh, pasti seru hehe. Tapi gratiskan ?
Ciahh padahal lo tajir tapi minta gratisan mulu.
Hehe..
Jadi beneran ya lo ikut, lo bareng gue aja pokoknya.
Sipp
Ok, bye gue mau mandi.
Dihhh, udah jam segini belum mandi.
Hehe..Kali aja lo mau mandiin gue 😘
Nathanjingggg mesummm 😣😥😪
Wajar nggak sih sama Gemma dan Nathan ? Teman tapi seperti bukan teman, huft..membingungkan.
Gemma sedang rebahan dengan tontonan anak anak di depannya. Ia sedang menonton kartun kesukaannya, kartun doraemon. Biasanya kartun ini tayang dihari minggu, Gemma fokus pada layar di depannya. Rupanya Doraemon dan legenda duyung, meski film ini sudah tayang puluhan kali tetap saja Gemma suka ia takkan pernah bosan.
Ting..tong...
Ting..tong...
Ting..tong...
" Njing siapa sihh ganggu aja. "
Ting tong...
" BENTARRRRRR"
Gemma membuka pintu, siapa sihh yang namu pagi pagi. Ganggu orang lagi santuy aja.
" NATHANJINGGGGGG. Ngapain pencet bel segala biasanya langsung masuk."
" Sengaja biar dibukain sama lo "
" Ngapain lo kesini ? Udah mandikan ?"
" Yaa gue mau nemenin lo Ge,"
Grepp...
"NATHANJINGGGGGGGG"
Nathan dengan sengaja mengeteki Gemma
" Nihh gue udah mandi gee, hahaha..."
" LEPASINNN GUEEE NJINGGGG"
Nathan melepaskan Gemma, kebiasaan baru bagi Nathan untuk menggoda Gemma. Rutinitas yang tidakboleh terlewatkan, mungkin akan menjadi sebuah kebiasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...