" Gue lebih suka seperti dulu, kenapa sekarang semuanya berubah ?"
Bagaimana rasanya ketika setiap saat selalu bertengkar ? Dan bagaimana pertengkaran itu berubah menjadi pendekatan ? Bingung, tentu saja.
Hal yang biasa dilakukan ketika bertemu yaitu pertengkaran, perdebatan, adu jotos, hingga keusilan. Tapi itu dulu, sekarang semuanya berubah.
Mencoba menjadi biasa saja, tanpa pertengkaran. Rasanya susah, tapi ia harus berubah. Bukan hanya karena ia sudah kelas 12 yang sebentar lagi akan dihadapkan dengan beberapa ujian, melainkan ia juga sudah cape dengan kebiasaannya. Ia harus berdamai dengan musuhnya.
Saat ini masih menjadi musuh, liat aja nanti Lo bakal jadi prioritas gue, Lo bakal jadi Kekasih gue Ge. Gumam Arkasa.
Gue udah tingkat 12 yang artinya, sebentar lagi gue lulus. Banyak kenangan di sekolah ini. Ck, So asik banget gue hehe...
Tapi emang sekolah ini banyak kenangannya, kenangan yang mungkin ingin gue ulang jika bisa. Disini gue tau banyak hal, bukan tentang akademik saja tapi persahabatan, kekeluargaan, percintaan dan yang terakhir permusuhan.
Sekolah ini adalah awal dari segalanya. Awal gue bertemu dia, siapalagi kalau bukan Gemma. Awalnya gue nggak begitu tertarik dengannya, karena gue punya segalanya.
Harta, relasi bokap gue, otak yang jenius, temen yang care banget hingga seperti keluarga kedua bagi gue, makanya gue sedikit arogan. Bukan gue yang mau, tapi keadaan.
Disaat semua orang memimpikan semua yang ada di hidup gue, justru gue ingin biasa saja. Istilahnya sederhana. Gue bingung harus ngapain semua yang gue inginkan selalu ada dan tercapai, makanya main main sedikit nggak papa kali ya.
Gue sedikit keluar jalur dari Arka biasanya, Gue jadi seorang penindas, dan playboy. Yaa gue sekarang jadi penindas, tapi bukan penindas mereka yang lemah, hanya saja gue nindas mereka yang sok berkuasa, sok jago dan selalu memanfaatkan mereka yang lemah. Gue benci mereka yang seperti itu.
Dan urusan playboy sebenarnya bukan gue banget, gue pastinya selalu setia sama satu pasangan, mereka aja yang kegatelan.
Tentang orientasi gue, awalnya gue seratus persen Straight. Yaa gue lurus, suka melon dan lembah rimbun ketimbang dada rata dan telor gantung. Tapi rasanya semua berubah.
Berubah begitu saja ketika dia datang, Gue mulai bimbang sama orientasi gue.
Ketika kantin yang sedang ramai gue berniat pesen makanan di kantin karena salah satu temen gue sakit. Sebagai ketua yang baik gue harus bisa jadi contoh dan panutan buat yang lainnya.
Setelah pesan makanan gue langsung balik aja ke bascamp namun sialnya seseorang menabrak gue. Dan yang paling parah, makanan yang gue pesen jatuh.
" So..sory gue nggak sengaja kak."
Saat pertama kali mendengar suara itu entah mengapa seperti ada desiran yang begitu kuat. Itu baru dari suaranya saja belum yang lainnya.
" Iya nggak papa, lain kali hati hati. "
Namun sayangnya saking gue terpaku sama dia, dia pergi gitu saja. Niat gue yang ingin jadi anak baik baik ternyata susah, sejak saat itu gue berusaha mencari tau siapa sosok itu,sosok dengan suara yang begitu enak didengar.
Dan sialnya gue nggak sempat liat nametagnya. Untuk pertama kalinya ada laki laki yang bisa ngusik kehidupan gue selain ayah.
Lihat saja kehidupan lo nggak tenang setelah ini.
@@@
Dan benar saja, Ketika Gemma tak sengaja menabrak kakak kelasnya itu hidupnya mulai tak tenang. Pasti ada saja masalahnya.
Pertama, saat ia makan dikantin selalu tak tenang karena di ganggu terus oleh geng Arkasa. Mulai dari Arka yang sok akrab, lanjut ke Gemma yang ketumpahan saos, dikunciin di toilet, hingga sekujur tubuhnya basah kuyup karena air bekas pel.
Kedua, saat pulang sekolah ban mobil yang selalu digunakan untuj mengantar jemput Gemma bocor hingga ia kesiangan. Dan berakhir dihukum membersihkan toilet. Saat toilet bersih, dengan sengaja Arkasa mengotorinya
Gemma tentunya jengkel, makanya ketika Arka tengah santai di kantin dengan sengaja Gemma menghampiri kemudian menggebrak meja.
" Heh Bangsat, Lo ada masalah apa sih sama Geu ? Sampai harus gangguin kehidupan gue ?"
" Ck. Berani juga Lo "
" Jelas gue beranilah, emang siapa Lo ? Selagi sama sama siswa di sekolah ini, gue nggak takut. Denger ya, gue nggak tau masalah kita apa, bukannya kita nggak saling kenal ?"
" Emang harus kenal dulu ya kalau mau gangguin orang ?"
Gemma yang sudah muak ia melihat di depannya ada gelas minuman dan saos. Tanpa fikir oanjang akhirnya saos dan minuman itu tumpah tepat di atas kepala Arka.
Semua orang tercengang, mereka kaget karena sebelumnya tidak pernah ada orang yang berani melakukan itu pada Arka and the geng.
" ANJING..." Umpat Arka geram.
Arka yang sudah tidak bisa menahan emosi kemudian menarik Gemma dan pergi ke toilet. Gemma hanya pasrah aja ketika ditarik.
" Lepasin, tangan gue sakit."
" Ck. ANJING.."
Arka langsung membuka bajunya, untungnya baju dalam yang dikenakan Arka tidak ikut basah.
" Nih, lo cuci baju gue sekarang. "
" Gue nggak mau. "
" CUCI." ujarnya dingin, ini merupakan salah satu andalan Arka.
" Tangan Gue sakit. "
" Cuci di rumah Lo. " Arka pergi begitu saja, setelah menyerahkan Bajunya ke Gemma.
" Kok jadi gue yang kalah. Tau akh pusing, mana tangan gue sakit. "
Mau tak mau Gemma harus mencuci baju Arka.
Dan pada akhirnya permusuhan itu masih berlanjut hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Enemy, I Love You (END)
Teen Fictionjika mereka berdua bertemu, tidak ada kedamaian yang ada adu mulut serta pemikiran yang bertolak belakang. satu, sifat dingin serta ambisiusnya dan yang satunya lagi memiliki ego tinggi serta gengsi yang hinggap dalam tubuhnya. layaknya sebuah minya...