CONTRACT

179 37 54
                                    

Aera POV

Pemandangan pagi ini begitu indah. Aku bangun lebih pagi dari suami dan anakku. Kulihat wajah polos keduanya, kutatap satu persatu. Melihat 2 malaikatku tertidur pulas, rasanya hati ini sangat damai. Mereka adalah milikku yang sangat berharga.

Duniaku sempurna, kesedihan-kesedihan masalalu sudah berubah menjadi kebahagiaan yang tiada tara. Aku sangat menikmati hidupku. Menjadi ibu yang beruntung memiliki putri yang cantik seperti Yoona, dan suami yang sempurna seperti Jinwoo. Aku pikir, kebahagiaan ini adalah keinginan ribuan wanita diluar sana.
Aku sungguh beruntung.

***
Setelah puas melihat kedua malaikatku pagi ini, aku bergegas pergi ke dapur untuk mempersiapkan sarapan Jinwoo dan Yoona. Jinwoo sudah kembali bekerja di fantagio.

"Pagi sayang" tiba-tiba saja Jinwoo memelukku dari belakang, lalu ia mencium rambutku.

"Pagi.. tidurmu nyenyak?" Tanyaku.

"Tidurku selalu berkualitas jika disampingku ada kamu dan Yoona" jawabnya dengan lembut dan masih memelukku.

Aku hanya tersenyum.

"Istriku masak apa pagi ini?" Ia kembali bertanya.

"Gyeran Mari (telur dadar gulung), bibimbap (nasi campur), dan untuk Yoona.. aku membuat dakjuk (bubur organik)" Jawabku.

"Sayang, bagaimana aku bisa masak, jika kau terus saja memelukku?" Lanjutku.
Aku yang kesusahan bergerak karna Jinwoo terus memelukku dari belakang.

"Biarkan aku tetap seperti ini, sebelum Yoona bangun" bisiknya.

Aku tersenyum lagi. Momen berdua seperti ini, sudah jarang sekali kita dapatkan.

"Eomma... appa...." terdengar suara Yoona dari balik pintu kamar. Gadis kecil itu berjalan menghampiri kami, ia mengucek matanya yang mungil. Sejak kecil, Yoona terbiasa bangun sendiri tanpa menangis. Dia gadis kecil yang hebat.

"Aigoo.. anak ayah sudah bangun?" Jinwoo yang langsung menghampiri Yoona dan menggendongnya.

"Ne..." suara bangun tidur itu terdengar menggemaskan.

Sudah menjadi kebiasaan, Jinwoo membawa Yoona ke kamar mandi, mengajari Yoona toilet training. Dari mulai mencuci muka, sampai menggosok gigi.

Setelah selesai, kami makan bersama, sembari mendengarkan Yoona yang mulai bisa berbicara banyak hal. Menggemaskan.

***
Siang ini, seperti biasa, aku mengantarkan bekal makan siang untuk Jinwoo dan MJ. Aku selalu memasak lebih, bagaimanapun, MJ sekarang adalah kakak iparku. Akupun harus memperhatikannya layaknya seorang adik ipar yang baik.

Ketika aku sampai, aku melihat ada seorang pelajar yang masih berseragam dan sedang berargumen dengan security di depan gedung fantagio. Sepertinya siswi itu dilarang masuk. Aku segera menghampirinya.

"Permisi pak, ada apa ya?" Tanyaku dengan sopan.

"Nyonya Aera, ini ada siswi yang memaksa masuk dan mengaku sudah ada janji dengan pak MJ" jawab security itu.

"Biar saya bantu telpon ya pak" sahutku, lalu kukeluarkan handphoneku untuk menelpon MJ.

"Yoboseyo, oppa" sahutku.

"Ne, Aera-ya" sahut MJ dibalik telepon.

"Oppa punya janji dengan siswi siang ini?" Tanyaku memastikan.

"Ah.. Ne.. bolehkah kau membantuku untuk membawanya ke ruanganku?" Sahutnya dengan ramah.

"Ne.. aku akan mengantarkannya ke ruanganmu".

Is He Angel? || Jinjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang