ORANG TAK DI KENAL

232 38 40
                                    

Samar-samar kulihat dinding putih dan selang infusan di tanganku, kulihat MJ yang sedang berdiri memperhatikanku.

"Aera-ya?" tanyanya dengan nada lembut.

"Nee.." suaraku masih terdengar lemah.

"No Gwaenchana? (kamu baik-baik saja?)" tanyanya lagi.

"gwaenchanayo oppa.. (aku baik-baik saja, kak). sahutku sambil merubah posisi, kemudian MJ membantuku agar aku bisa duduk.

"Minumlah" MJ oppa memberikanku segelas air, ia seolah mengerti bahwa aku merasa sangat haus.

Selang beberapa saat..

"apakah itu anak Jin-woo?" tanyanya tiba-tiba.

"mwo?" aku terperangah kaget. Setelah dipikirkan, mungkin dokter memberitahunya.

"betulkah itu anak adikku, Jin-woo?" dia mengulang pertanyaannya.

Aku terdiam sesaat, haruskah aku memberitahunya?

"Aera-ya?" dia kembali bertanya.

"Ne..(iya..)" dengan berat aku mengiyakan.

Terlihat raut wajah bersalah MJ, kemudian dia berkata ..

"aku akan menelponnya dan menyuruhnya bertanggungjawab", ia merogoh ponselnya dari dalam saku celananya.

"andwe..(jangan..)" teriakku dan kuhentikan tangannya.

"wae.. (kenapa?) Kamu tidak bisa membuat Jin-woo menjadi seorang pengecut" Jawabnya.

"Jin-woo sudah menjadi pengecut sejak dia berselingkuh dan meninggalkanku". Jawabku dengan air mata yang mulai mengalir.

"Oppa mianhaeyo (kakak, aku minta maaf), Aku tidak ingin kembali dengan laki-laki yang sudah menghancurkan kepercayaanku. Aku akan menjaga anakku sendiri". Sahutku sambil menyeka air mataku.

"bagaimana bisa kamu membesarkannya sendirian, apa yang akan kamu katakan jika suatu saat nanti anakmu mencari ayahnya?" jawab MJ dengan tatapan yang dalam.

"kami akan baik-baik saja, dan aku akan menjadi sosok ayah baginya".

"kamu yakin dengan keputusanmu?"

"ne oppa". Jawabku sambil tersenyum pilu.

***

1 minggu kemudian ..

Banyak perubahan yang terjadi setelah aku hamil, morning sicknes is my breakfast. Hari ini aku harus pergi bekerja, mungkin beberapa bulan kedepan aku harus bertahan bekerja disana untuk mencukupi biaya hidupku, dan tentu saja, aku harus menyembunyikan kehamilanku, karena aku sudah melanggar kontrak dengan kondisiku yang sekarang.

Sepulang bekerja, aku segera pergi mandi dan istirahat.

"ting toong.." bunyi bel membangunkanku, dengan malas kulihat siapa yang datang di monitor samping pintu.

"MJ Oppa?" kataku heran. Darimana dia tahu alamat rumahku?

Kubuka pintu, dan kulihat mj oppa tersenyum sembari kesusahan membawa satu keranjang buah dan satu keranjang sayur-sayuran. Setelah kupersilahkan masuk, dia duduk di kursi berwarna biru tosca, tempat favorite Jinwoo jika dia berkunjung kerumahku. whats? Aku masih saja memikirkannya.

"Oppa membeli semuanya untukku?" tanyaku sambil menyodorkan sebuah teh hangat.

"emm (mengagguk), bagaimanapun, dia adalah calon keponakanku, jadi aku merasa bertanggungjawab dengan kebutuhan gizinya. Gpp kan?." Tanya nya sambil tersenyum.

Is He Angel? || Jinjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang