MJ POV
setelah gadis itu pergi, aku masih terdiam. Mencerna kata perkata yang kulontarkan kepadanya.
"Apa aku sudah keterlaluan?"
"Argh.. aku benar-benar tidak bisa mengendalikannya".Ku tatap nanar box makan yang ia bawa.
Kenapa dia harus datang ketika hatiku sedang tidak baik-baik saja.
Saat ini, perasan bersalah itu membayangiku.Ku pakai bajuku, dan bergegas keluar rumah.
Mungkinkah gadis itu pergi ke taman lagi?***
Mataku menyapu seluruh taman, tetapi aku tidak melihatnya. Aku mencoba keliling menyusuri setiap sudut taman, hasilnya nihil. Gadis itu tidak ada disini.Ku keluarkan hp-ku untuk kupanggil seseorang.
"Yoboseyo, Jin-aa" sahutku pada orang yang ku telpon.
"Eoh hyeong" jawabnya.
"Apa YeRin ada di kantor?" Tanyaku memastikan.
"Bukannya dia bersamamu? Tadi pagi aku menyuruhnya ke rumah untuk melihatmu".
"Eoh, tadi siang dia memang ke rumah. Yasudah, gomawo" panggilan ku akhiri.
Aku duduk di kursi taman itu.
"Kemana gadis itu pergi?"Alih-alih menemukan YeRin, aku melihat sosok wanita yang sedang mengajak anak gadisnya bercanda di taman itu.
Aku berjalan ke arahnya.
Wajah cantik itu terlihat sangat bahagia. Ku buat garis senyum di bibirku."Aera-ya" sapaku.
Wanita yang dipanggil itu menoleh."MJ oppa?" Tanyanya sedikit kaget bertemu denganku di sini.
"Apa yang kau lakukan disini?" Lanjutnya.
"Aku hanya mencari angin" kemudian aku berjongkok ke arah YooNa.
"YooNa-yaaaa..." sapaku berantusias.
"Samchon, bogosiphoyo" (paman.. aku kangen). jawabnya sangat menggemaskan.
"Jongmal? Aigoo... paman juga sangat merindukanmu" sambil ku elus rambutnya.
"Sini peluk paman" sahutku sembari kerentangkan tanganku.
Gadis mungil itu memelukku. Nyaman sekali.Aku kembali berdiri.
"Kau tidak ke kantor? Tunggu, kenapa wajahmu sangat pucat, kau sakit?" Tanyanya lagi.
"Tadi pagi aku tidak enak badan" jawabku.
"Lalu kenapa malah pergi ke taman bukannya istirahat?" Setelah dia menanyakan itu, Aku tersenyum, entahlah. Bahkan perhatian kecil itu membuatku bergetar.
"Aku sudah baikan sekarang" Jawabku lalu tersenyum.
Benar-benar merasa lebih baik setelah bertemu dengannya."syukurlah. Kau sudah makan bekal yang kutitipkan kepada Jinwoo?" Tanya Aera.
Ah, aku baru sadar. Makanan itu pasti Aera yang menyiapkannya. Apa yang sudah kulakukan? Aku melemparkannya dari tangan YeRin.
"Ne. Aku sudah memakannya" jawabku berbohong.
Dia mengangguk kemudian tersenyum.
Mianhae Aera."Eommaa.. jibe kaja." (Ayo pulang ke rumah). rengek YooNa yang sudah merasa bosan.
"Geurae. Kita pulang ya.." sahut Aera sambil mengelus putrinya itu.
"Kau bawa kendaraan sendiri?" Tanyaku.
"Ne. Aku membawanya". Jawabnya.
"Aku akan mengantarkanmu ke parkiran" tawarku.
Ia mengiayakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Angel? || Jinjin ✔
DragosteChoi Ae-ra tak menyangka, hubungan yang sudah berlangsung selama 5 tahun dengan Park Jin-woo (Jinjin) harus berakhir dalam hitungan menit. Bagaimana tidak, pria yang ia sebut sebagai "malaikat" selama 5 tahun terakhir itu tega berselingkuh dan menci...