AM I JEALOUS?

161 34 107
                                    

"ffftttt...."
"Bercandaa... " jawabnya sembari tertawa kecil.

"Aish.. mengagetkan saja" jawabku yang kemudian sedikit lega.

"Aku akan menggunakannya nanti, ketika waktunya tepat" sahutnya.

"Eoh. Pergunakanlah sebaik mungkin" jawabku.

Dia hanya mengangguk.

"No.. (kamu) .. tidak mengecek hpmu?" Tanyaku penasaran.

"Waeyo? Kau mengirimku pesan?" Jawabnya polos.

"Anieo. Lupakan saja" aku menyerah dengan gadis ini. Berjam-jam aku menunggu balasan. Dia hanya melontarkan pertanyaan itu.

"Ahjussi. Jika aku mengundangmu di hari graduationku, kau akan datang?"
Tanyanya.

"Eonje?" (Kapan?)

"Minggu depan".

"Geurae. Aku akan datang" jawabku.
Gadis itu kemudian tersenyum ceria.

"Kau sudah makan?" Tanyaku.

Dia menggeleng. "Ajig" (belum).

"Tallawa" (ikut aku).
Dia mengekor di belakang, langkahnya yang kecil itu sedikit kesusahan menyamakannya dengan langkahku.

"Ahjussi, bisakah kau berjalan sedikit lebih lambat? Kenapa jalanmu sangat cepat, padahal kau tidak terlalu tinggi".
Teriaknya. Seperti biasa, dia tidak bisa mengontrol mulutnya. Kemudian ia menutup bibirnya.

Aku menghentikan langkahku, dan meliriknya ke belakang dengan tatapan sinis.

"Mian" sahutnya kemudian menutup lagi bibirnya.

Aku tidak memperdulikannya, kemudian melanjutkan langkah cepatku. Dia mengekor lagi dengan langkahnya yang semakin cepat.

***
Setelah mengajaknya makan dan mengantarnya pulang, aku kembali ke rumah. Merebahkan lagi badanku di atas kasur. Memejamkan mataku. Waktunya istirahat.

"Menjadi pacarmu?"

Tiba-tiba saja 2 kata singkat itu membuat mataku terbuka.
Aish. Mengapa kata-kata itu terngiang-ngiang ditelingaku? Aku menutupi kedua telingaku dengan bantal. Berharap kata-kata itu berhenti menghantui.

***
Aera POV

Malam ini, YooNa sudah mulai tidur di kamarnya. Kulihat Jinwoo sedang menemaninya sembari mendengarkan cerita YooNa. Pemandangan yang indah.
Aku ikut masuk dan mendengarkannya juga.

"Ayah, bacakan cerita untukku" pinta gadis kecil itu.

"Cerita? Baiklah.. dengarkan ya.. judulnya angsa dan telur emas"

YooNa terlihat bersemangat.

"Pada suatu hari.. seorang petani membawa angsanya ke rumah, keesokan harinya, angsa tersebut mengeluarkan telur emas. Betapa kagetnya petani itu, "wah, aku akan kayaa" sahutnya dengan semangat. Kemudian petani itu berfikir, jika aku membelah perut angsanya, akan kutemukan banyak telur emas di dalamnya. Akhirnya, petani itu membelah perut angsa miliknya itu. Tetapi setelah di belah, petani itu tidak menemukan apapun. Akhirnya, petani itu menyesali perbuatannya.

"Nah sayang, jadi kita ga boleh serakah ya..seperti petani itu" seru Jinwoo kepada anak gadisnya.

"Gaboleh serakah ya ayah?" Sahut YooNa sembari menggerakkan tangannya.

"Iya, kalau kita serakah, Tuhan marah sama kita. Nanti kalau Tuhan mengambil semua yang kita punya bagaimana? Jadi gaboleh serakah ya.. " lanjut Jinwoo dengan mengelus rambut YooNa.

Is He Angel? || Jinjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang