OUR WISH

167 33 63
                                    

Setelah masuk ke rumahku, ia dipersilahkan duduk oleh ibuku di ruang tamu. Kuperhatikan, sesekali ia melihat photo-photo keluargaku yang dipajang di meja ruang tamu. Matanya terhenti ketika melihat photo masa kecilku.

"ini kamu?" tanyanya.

"Ne, aku saat berusia 5 tahun, cantik kan?" jawabku percaya diri.

Dia hanya mengerutkan keningnya.

Ibuku membawakan kami teh hangat, lalu beliau menyimpannya di meja.

"minumlah selagi hangat". Sahut ibu yang menjamunya dengan ramah.

"Ne, kamsahamnida.." sahutnya kemudian ia meraih teh dan meminumnya.

"apakah Yerin berperilaku baik di kantor?" tanya ibu. Aku sedikit menaikkan mulutku, aku yang tidak mendapatkan perilaku baik darinya. Pria itu sedang berusaha terlihat sebagai pria yang sopan didepan ibu.

Laki-laki yang ditanya itu tersenyum.

"Ne, Yerin melakukan pekerjaannya dengan baik" sahutnya.

Beberapa detik dari sana..

"apakah kau sudah menikah?" tiba-tiba saja ibuku menanyakan hal tersebut, membuatnya tersedak teh yang sedang diminumnya.

"uhuukk..uhuuk..."

"eomma.." aku merasa tidak enak hati atas pertanyaan konyol ibuku.

"ah, mianhae, aku lihat kau pemuda yang baik. Aneh saja jika kau belum menikah". Tambah ibuku. Laki-laki itu hanya tersenyum ketir.

Setelah teh itu habis, ia beranjak untuk pamit pulang.

"saya pamit pulang bu, sudah larut. Terimakasih atas jamuannya". Sahutnya dengan nada yang masih terdengar sopan.

"itu hanya teh, saya yang berterimakasih, lain kali jangan sungkan untuk mampir lagi ya". Lanjut ibuku.

"Ne". jawabnya.

"yerin-a, jika kakimu masih sakit, istirahatlah. Jangan dulu pergi bekerja". Lanjutnya.

"Ne, kamsahamnida.." aku membungkukan badanku.

Diapun membungkukan badannya kemudian pergi.

***

Jinwoo POV :

Ini adalah hari libur, hari yang wajib kuhabiskan bersama keluarga kecilku yang tercinta. Seharian ini aku sibuk bermain bersama YooNa, dia sangat senang melihat ayahnya meluangkan waktu untuknya. Aku sudah melakukan banyak hal yang diminta YooNa. Menggambar bersama, menyanyi bersama, mendengarkan cerita YooNa, dan mengajaknya bercanda.

"ayah, tunggu disini ya" sahutnya sembari berdiri.

Aku mengangguk. Setelah beberapa menit, ia kembali dengan membawa lipstick ibunya. Aku sudah tahu apa yang akan dia lakukan. Gadis kecil itu menghampiriku kemudian membuka tutup lipstick itu.

"ayah, iiiii". Perintah YooNa sembari mempratikkan bibirnya. Lucu sekali.

Aku hanya tersenyum pasrah.

Kemudian ku ikuti dia dengan membuka bibirku.

"iiii..." sahutku.

Tangan mungil itu mengoleskan lipstick berwarna merah ke bibirku. Ia sangat menikmatinya.

"ayah, lihatlah bibirmu". Ia menyodorkanku sebuah kaca kecil. Aku hanya terkekeh setelah melihat wajahku di cermin. YooNa menggambar bibirku sedikit berantakan. Its oke. This is art.

Is He Angel? || Jinjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang