“paman kan sudah punya rumah sendiri, jadi paman ga bisa tinggal sama kita”. Sahut Jinwoo sambil mengelus rambut putrinya itu.
“paman janji, akan sering berkunjung kesini, nanti kita menggambar lagi ya” kata MJ sambil memegang hidung Yoona.
“yaksuk?” Yoona menaikkan jari kelingkingnya ke arah MJ.
“yaksuk”. Jawab MJ kemudian memeluk Yoona.
“high five..” MJ mengangkat kelima jarinya.
Tangan kecil itu membalas dengan mengangkat tangannya.
“ah, paman lupa. ini hadiah dari paman”. MJ kemudian mengeluarkan sebungkus kado yang diberikan pita berwarna pink.
“ige meoeyo? (ini apa?) dengan suara imut yang dimilikinya.
“yeolobwa (bukalah)”. Kemudian Yoona membukanya dengan bantuan MJ.
“boneka? Ini boneka babi yang lucu”. Sahutnya gemas, boneka babi itu memiliki tangan dan kaki berwarna dusty.
“namanya KooKoo”. Sahut MJ.
“KooKoo?” Yoona mengulang nama boneka itu dengan sangat lucu.
“Yoona suka?” tanya MJ
“ne. Chuayo”. Jawabnya bersemangat.
***
MJ POV :Setelah bertemu Yoona, aku kembali bersemangat. Anak itu, aku sangat menyayanginya.
Ini sudah 3 tahun, tetapi mengapa ketika bertemu Aera, jantungku masih saja berdebar? Haruskah sesulit ini melupakannya? hmmh.. kuhembuskan nafas sangat dalam.
Saat ini aku duduk di taman, ditemani bunga-bunga indah yang berguguran.
Tak lama dari sana, aku mendengar seorang gadis menangis sesenggukan. Aku mencari darimana suara itu berasal. Suara itu sungguh sangat mengganggu.
“kenapa kau melakukan ini padaku? Waeee? Waee?” suara itu semakin terdengar jelas. Aku celingukan lagi mencari siapa pemilik suara itu.
Setelah beberapa kali aku mencari, akhirnya kutemukan dia.
“hagsaeng? (murid?) Apa yang kau lakukan disana?” aku terperangah menemukan seorang murid SMA di balik tong sampah yang sedang menangis itu.
“ahjussi, tolong tinggalkan aku sendiri”. Jawabnya masih dengan sesenggukan.
“ahjussi? Ya! Aku bukan ahjussi. Keluarlah, apa yang kau lakukan di tengah-tengah jam pelajaran?” telingaku sangat tidak terbiasa mendengar kata ahjussi. Walaupun uisaku saat ini sudah 30 tahun.
Dia tidak menjawab.
“aaa, kau tidak mau keluar? arasso, aku akan menelpon sekolahmu”. Kukeluarkan hp-ku, berpura-pura menekan nomor telepon.
“hajima! (jangan lakukan itu!)”. Gadis itu berdiri dan meraih handphoneku dengan cepat, sayang sekali, karena badannya yang tak seimbang, dia tersandung dan.. “bugghhh”.. kami terjatuh, Badannya saat ini tepat berada di atas badanku, kami saling menatap.
Segera aku melepaskannya. Dia masih “melongo”, mencerna apa yang baru saja terjadi.
“aargh.. handphoneku”. Karena ulahnya, hp-ku terlempar menjadi korban.
“ahjussi mianhaeyo, aku tidak sengaja melakukannya, aku akan menggantinya”. Sahutnya sambil membungkuk.
Aku menarik nafas dalam, kukeluarkan dengan perlahan. Kesialan apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Angel? || Jinjin ✔
RomansaChoi Ae-ra tak menyangka, hubungan yang sudah berlangsung selama 5 tahun dengan Park Jin-woo (Jinjin) harus berakhir dalam hitungan menit. Bagaimana tidak, pria yang ia sebut sebagai "malaikat" selama 5 tahun terakhir itu tega berselingkuh dan menci...