Yerin POV
Saat ini, aku sedang merebahkan badanku di atas Kasur. Sesekali, aku tersenyum sendiri, mengingat kejadian tadi siang di resto, ahjussi kulkas itu, terang-terangan mengakuiku sebagai pacarnya.
Aku benar-benar terkejut dibuatnya. Siapa bilang kulkas berjalan itu tidak bisa mencair? aku merasa bangga pada diriku sendiri, karena mampu membuatnya mencair dan menjadikannya air yang hangat.
Kau tahu mengapa aku bisa membuatnya menyerah dengan kesempurnaannya dan kepribadiannya yang dingin itu? Aku selalu percaya akan satu hal. Bahwa orang yang terlihat sempurna itu, membutuhkan orang gila untuk mengubah hidupnya.
Iya, orang gila sepertiku, mampu mematahkan kesempurnaannya.
aku sedang memperhatikan handphoneku. Saat ini aku akan bermain feeling, dalam hitungan ketiga, kulkas cair itu akan menelponku.
“hana.. dul.. set…”
“dddrrrtttttt…”
Aku tersenyum menang, ketika nama “ahjussi my love” itu menelponeku. Aku mengganti namanya di kontakku setelah ia mengakuiku sebagai pacarnya tadi siang. Haha
“ekhem.. yoboseyo?” suaraku yang sengaja di buat ‘imut’ ini menjawab panggilannya.
Lai-laki itu tersenyum mendengar suaraku.
“kau sedang apa?” tanyanya.
“na? memikirkanmu” jawabku terang-terangan. Ahjussi di balik telepon itu tertawa kecil.
“eyh, kau pandai berkata-berkata"
"Kau juga pandai berlari dan hebat dalam hal itu” lanjutnya. Aku sedikit menyernyitkan dahi terhadap pernyataannya yang ambigu.
“kenapa aku seorang pelari yang hebat?” tanyaku.
“ kau membawa hatiku sampai di garis finish, aku tak mampu mengejarmu. Aku menyerah. Ije.. (sekarang), aku milikmu”.
Setelah mendengarnya, aku tak mampu berkata apapun, ingin sekali aku melompat-lompat, berteriak dan berhamburan ke pelukannya. Sayang sekali, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah mencium benda kotak berwarna pink ini.
“kau masih disana? Kenapa kau tak menjawabku?” tanyanya.
“emh, aku masih disini. Sejenak, aku melayang mendengar jawabanmu”.
Ia terkekeh.
“gomawo” serunya sangat serius.
“untuk apa?” tanyaku penasaran.
“kau memberiku kesempatan untuk bahagia. Aku kira, Tuhan mengecualikanku. Ternyata, Tuhan hanya sedang mempersiapkan waktu yang tepat untuk kebahagiaanku” ia mengatakannya dengan intonasi yang dalam.
“emh, itulah bukti keadilan-Nya. Kita tak pernah tahu rencana besarnya. Semoga kebahagiaan ini, selalu kita rasakan”.
Jawabku yang juga tak kalah serius dengannya. Malam ini, untuk pertama kalinya, aku dan dia membicarkan sesuatu yang religious dan juga serius. Kutemukan lagi sisi lain darinya.“tidurlah, aku akan menjemputmu besok pagi” sahutnya, nadanya terdengar sangat lembut.
“ne.. ahjussi?” tanyaku sebelum menutup telpon.
“eoh?” jawabnya lembut.
“sarange”
***
Jinwoo POVSetelah menidurkan YooNa, aku memilih ke ruang kerjaku terlebih dahulu, karena ada sesuatu yang harus kuselesaikan. Aku menyalakan lampu, mengecek tab dan melihat kembali schedule anak-anak idol yang berada dibawah naunganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He Angel? || Jinjin ✔
RomanceChoi Ae-ra tak menyangka, hubungan yang sudah berlangsung selama 5 tahun dengan Park Jin-woo (Jinjin) harus berakhir dalam hitungan menit. Bagaimana tidak, pria yang ia sebut sebagai "malaikat" selama 5 tahun terakhir itu tega berselingkuh dan menci...