"Bibi.... Pak Rahmat mana udah telat nih??" kataku.
SMA Harapan Bangsa adalah sekolahku.
Perkenalkan sahabatku Yasmine, rambut yang lebat selalu diikat dengan rapih, mata yg hitam pekat, baju yang selalu acak-acakan, dia memang diciptakan dalam wujud perempuan namun kelakuan seperti anak laki laki, berbeda dengan temanku Enzy dia cantik, rambut yang hitam dia biarkan tergerai indah di wajahnya, postur yang tidak terlalu tinggi, mata yang kehijau hijauan, hidung mancung dan banyak kelebihan lain yang membuat kebanyakan laki laki mengidolakanya, namun diantara semua laki laki itu dia hanya berlabuh pada satu hati yaitu Kelvin ketua eskul photography disekolah kami.
Dan aku Tania rambut yang kecoklatan yang sengaja kuberi sentuhan blow dibawahnya, mata yang biru, dan hidung mancung yg ku dapat dari keturunan papaku.KRINGG!!
Bel berbunyi itu tandanya pelajaran pertama dimulai dan aku masih didalam mobil, kebetulan hari ini macet panjang karena ada salah seorang caleg sedang berkampanye. Akhirnya aku mengambil tindakan untuk turun di tengah jalan dan berlari kencang menuju gerbang sekolah yang hampir ditutup. Karena tubuhku yang mungil aku masih bisa masuk menerobos pagar yang hampir tertutup tapi bukan hanya sampai disitu perjuanganku aku harus segera berlari menuju kelas sebelum Pak Anang datang.
Bruk!!!
Aku menabrak seorang laki laki bertubuh tinggi, memiliki warna rambut yang hitam pekat, mata yang coklat, hidung yang mancung, tampan tapi, ah! ini bukan saatnya memuji dia tampan atau tidak karena aku sedang dalam situasi yang terburu buru.
"Ah elah gimana sih, kalau jalan tuh ya pake mata telat kan gue jadinya" Kataku sambil mengambil handphone ku yang terjatuh dan langsung bergegas menuju kelas.
Sesampainya dikelas ternyata pak Anang belum datang, aku sangat bersyukur. Aku menghela nafas lega dan segera menuju kursiku untuk duduk, aku tidak duduk bersama Yasmine karena peraturaan dikelas ini tidak boleh perempuan duduk dengan perempuan, karena katanya jika anak perempuan duduk sebangku hanya mengurangi konsentrasi dalam belajar, jadi aku masih duduk sendirian.
"Kemana sih lo tan? Udah telat tau untung Pak Anang belum dateng" kata Yasmine
"Biasa abis nonton drama korea sama nyokap gue" kataku sambil duduk dan mengeluarkan beberapa perlengkapan.
Tak lama kemudian pak anang datang membawa seorang anak baru yang seperti aku kenal.
"Silahkan perkenalkan diri nak" kata pak anang sambil membereskan persiapan untuk pelajaran fisika.
"Marcell Prihandoko Ladhika, pindahan dari New York saya pindah karena kebetulan mama saya ada dinas di Indonesia dan gak mungkin mama saya membiarkan saya seorang diri dikota besar. Saya harap kalian bisa menerima saya disini dengan baik" Kata anak baru itu memperkenalkan diri
"Ya, sudah. Baik Marcell mulai hari ini kamu bisa duduk disamping Tania dan kita langsung memulai pelajaran " kata pak anang tanpa basa basi
Aku yg mendengar perkataan pak anang kaget karena ternyata dia adalah orang yg kutabrak tadi pagi. Aku sangat malu saat ini karena mengingat perkataanku yang sangat kasar padanya pagi tadi, wajahku sekarang sangat merah karena menahan malu.
"Sori, Tania? Gue boleh duduk disini ? " tanya Marcell yg langsung duduk karena aku telah mengangguk tanda bahwa aku mengiyakan.
Aku sangat tidak beruntung karena kali ini aku harus duduk bersama orang yg aku tabrak tadi pagi. Pada saat pak Anang menjelaskan aku tidak bisa terfokus pada bab yang beliau ajarkan karena rasa bersalah sekaligus rasa malu, dan saat ini yg aku harapkan hanyalah bel istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
almost
Teen FictionCinta tumbuh disaat cinta akan kehilangan cinta. Tak akan ada yg bisa mengelak akan hal itu, kebersamaan selama dua minggu itu bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Terima kasih pernah membahagiakan, terima kasih karena pernah ada walau tidak men...