Sebelas

488 39 0
                                    

06.00 pagi

Hari ini Marcell tidak menyuruhku bangun sangat pagi. Dia menyuruhku bangun jam 6. Hari ini aku menggunakan sweater berwarna coklat tua lebih seperti abu abu. Rambut panjangku aku putuskan akan kuikat, entah hari ini Marcell akan membawaku kemana lagi.

"Pagi tan tan jelek"

"Apaan sih lo. Jangan manggil gue kaya gitu napa sih"

"Gue mau ngajak lo kesuatu tempat, namanya atmosfear. Kalau lo nanya kenapa gue nyuruh lo bangun jam 6? Karena jam segitu masih sepi, kita foto foto disana oke''

"Siap bos"

06.15 pagi

"Tempat apaan nih? Kaya semacam mall?"

"Ini itu kaya wahanan permainan. Cuma dalan ruangan. Oh iya btw. Gue mau suka tempat ini karena depanya keren"

"Jadinya gue pose? Dimana?"

JEPRET!!
JEPRET !!

Aku sangattt bahagia hari ini. Bersama Marcell. Aku merasakan bahwa aku mulai takut kehilangannya. Aku mulai dekat denganya. Aku selalu tersenyum bila melihat wajahnya. Dan shit! Aku blushing.

"Tan, pipi lo merah gitu kenapa? " ledeknya

"Mmm gapapa" kataku . jantungku seperti lari marathon marcell mulai memperhatikan seluruh wajahku.

"Blushing nii ye" ledeknya

"Tania pipi lo merah banget kaya kepiting rebus." tambahnya

"Masa sih." tanyaku polos

"Cie.. Blushing gara gara deket sama ge yah"

Jepret!!!

Jepret!!!

Jepret!!!

"Marcel!!! Ahh." kataku

"Akhirnya gue dapet aib lo waktu lagi blushing."

"Lo gatau kan kalau gue foto lo waktu dipameran"

"Tau lagi . apa pun yg lo lakuan tania. Gue pasti tau"

"Masa? " tanyaku bingung.

"Balik yo. Entar rame disini. Lagian entar telat lo"

"Okee."

06.48 pagi.

Aku datang tidak terlambat hari ini. 12 menit sebelum gerbang ditutup aku sudah ada di parkiran.

"Yes! Gakdateng telat hri ini" kataku

"Biasanya hari kemaren lo bangung jam 5 telat. Ini bangun jam 6 gatelat. "

"Berarti lain kali gue sering sering bangun jam 6 "

Aku sudah berada di koridor seperti hiasa Marcell kali ini tidak mengenggam tanganku, setelah 5 hari kita bersama dia mengandeng tanganku kali ini. Semua orang melihat kita. Terutama guru guru yang lewat. Dari tatapan mereka sekan speerti mimpi melihat aku dan Marcell tidak datang terlambat.

"Cell. Lo kayanya gausah gandeng gue deh"

"Gpp lgi. Biar lo ga ilang

"Apaan coba. Emang lo kira gue anak kecil"

"Tan entar nonton lo. " ajaknya

"Mau nonton apaan?"

"Apaa kek. "

Sekarang aku sudah berada di kelas. Sedang duduk disamping Marcell. Layaknya seperti orang pacaran.

"Lo udah sarapan cell?" tanyaku

"Belom." jawabnya sambil memainkan I-Phonenya

"Makan gih entar. Entar maag lo kambuh."

"Entar aja"

"Marcell. Lo mau makan kalau udah pingsan?" kataku.

Kring!!!!!!! Bel masuk berbunyi

Ibu chairiah masuk kedalam kelas. Dia melihat murid muridnya. Tatapanya terpaku saat melihat kearah mejaku dan marcell.

"Akhirnya kalian dateng tidak terlambat" kata ibu Chairiah sambil mengambil spidol dan siap mengajar.

"Biasa bu. Orang udah jadian" sahut salah satu murid dikelasku.

Aku dan Marcell hanya bisa bertatapan saja. Tidak ada komentar. Aku bingung, biasanya aku paling kesal bila dikira berpacaran bersama Marcell. Kali ini tidak.

Kring!!!!!!! Bel Istirahat berbunyi

"Makan yo" kataku namun tidak ada balasan dari Marcell.

Aku masih dikelas. Kelas juga agak sepi. Setelah bel istirahat berbunyi semua murid dikelasku berhambur kekantin.

"Cell. Lo sakit? " kataku yg mengangkat kepala marcell

"Cell. Bangun cell." ternyata marcell pinsaan karena dia belum sarapan. Mendengar teriakanku Yasmine segera menghampiriku.

"Gue panggil pak Khrisna ya "

"Cepetan yas"

11.38 pagi

Hampir 2 jam Marcell belum sadarkan diri. Sekarang aku berada di UKS hanya berdua dengan Marcell. Aku mengenggam tanganya. Tak terasa aku tidur disampingnya

"Tan, balik kekelas gih. Entar ketinggalan pelajaran lo" katanya lemas.

"Marcell lo udah bangun? "

"Dari tadi lo disini?"

"Iya. Btw, lo belom makan kan? Makan gih. Gue udah beliin makanan. Sekarang makan"

"Iyaa." katanya yg duduk diranjang UKS

"Lo diet? Makan cuma 2 suap? Gausah malu lagi makan didepan gue mah. Biasanya juga kalau makan abis mulu." kataku mengambil piringnya dan menyuapkan kemulut marcell.

10 menit

"Cell lo istirahat dulu aja. Gue kekelas dulu." kataku sambil berdiri namun Marcell menahanku dengan cara mengenggam tanganku.

"Gue juga mau kekelas." katanya

Dikelas

"Eh marcell. Udah baikan?" tanya Ibu Chairiah

"Udah bu." katanya sopan

"Yasudah silahkan duduk" kata ibu chairiah sambil menulis tugas di papan tulis


14.00 siang

Sore yg cerah. Aku dan Marcell sekarang sudah ada didepan rumah. Dia mengajaku pulang bersama tadi. Walaupun aku agak sedikit khawatir dengan keadaanya.

"Makasih yah cell udh nganter gue pulang"

"Sama sama tan tan jelek. Btw makasih yah tadi udah nyuapin gue"

"Yaudah gw masuk dulu"

"Tan jam 3 gue jemput yaa"

"Emangnya jadi?"

"Jadilah."

"Yaudah. Jangan telat makan yah cell" kataku sambil mengeluarkan senyum untuknya.

#partnya gaje? Maaf. Gue gaknyangka yg bava hampir 500, vote yah cerita gw. Semoga kalian suka.

almost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang