12.45 siang
Bel pulang sudah berbunyi. Tadi setelah kejadian Marcell meninggalkan di rooftop sekolah aku belum berbicara apa apa denganya, dikelas tidak ada percakapan antara aku dengan Marcell.
Aku segera mengambil tasku dan membuka iphoneku, sewaktu aku ingin berdiri tiba tiba Marcell menahanku. Aku bingung harus berkata apa? Namun dari tatapanya dia menyuruhku untuk bertahan sebentar saja. Aku pun langsung duduk disampingnya sambil memainkan iphoneku. Aku membuka aplikasi line dan menchat enzy.
Me: Zy, jemput gue dikelas dong. Help me!!!
Enzy : kata yasmine gausah. Berduaan aja kali dikelas dulu ngobrol atau apalah. Biar mesra. Jangan lupa traktiran karena udah jadian yah Tania tersayang.
*aku hanya membacanya*
Tiba tiba ada line masuk. Aku segera membukanya ternyaya Marcell mencht aku.
Marcell P Ladhika : lo pulang bareng gue.
Me: gue lagi deket sama lo kenapa harus ngomong lewat chat?
Marcell P Ladhika : gapapa, gue lagi males ngomong langsung sama lo
Me: kenapa?
Marcell P Ladhika : abisnya ditinggalin sendirian di rooftop
Me: sampe kapan gue nunggu lo disini?
Marcell P Ladhika : diluar hujan deres, gue gamau lo sakit.
"Kayanya gue udah gakuat diem dieman gini deh Cell, yaudah gue minta maaf ya Marcell bawel kalo udah ninggalin lo di rooftop tadi lagian lebay banget si cuman ditinggal doang padahal" kataku memecah keheningan yang sudah mulai tercipta diantara kita.
"Maafin gak ya, dikasih apa ni kalo dimaafin"
"Gausah dimaafin kalo gitu, guenya enak jadinya ga meski nemenin lo nyari lokasi lagi. Iyakan" godaku
"Enak aja kalo gitu permohonan maaf dikabulkan" jawabnya. Sembari menunggu hujan reda aku memutuskan untuk menggambar, sudah beberapa hari ini aku tidak melatih tanganku untuk menggambar Marcell hanya melihatku disamping sembari memaminkan rambut ku.
"Mau pulang sekarang?" tanyanya lembut dan aku mengangguk.
14.39 siang
Motor besar berwarna merah sudah parkir didepan rumahku. Aku sudah siap. Aku memakai baju lengan pendek berwarna soft pink dan rok pendek bermotif bunga bunga. Rambut yang aku curly dibawahnya kubiarkan tergerai.
"Udah makan belom?" tanyaku
"Tumben peduli biasanya kalo ketemu gue bawel doang kerjaanya" katanya
"Ya kan gue cuman mastiin aja gue juga gak mau kalo maag lo kambuh lagi, siapa coba yang ribet??" ucapku tak mau kalah
"Nah kan kena omel lagi, siap sudah ibu negara yang cantik sekali hari ini"
"Emang kapan sih gue jelek cell, gapernah" kataku sambil menaiki motornya dan tak lama setelah itu motor besar miliknya sudah melaju kencang ditengah jalanan ibukota.
15.39 sore
Aku sudah berada di toko buku ini sejak 20 menit yang lalu. Marcell sedang memilih buku yang tepat dan dibutuhkan padahal ia sudah membawa sejumlah buku ditanganya sedang aku hanya menemaninya saja disini karena sudah mulai lelah menunggunya memilih buku aku memustukan untuk membuka ponselku pas sekali ada notifikasi chat dari sahabatku, Yasmine.
Yasmine: Tan, lo dimana? Jalan yuk.
Me: Sorry yas, gue gakbisa jalan hari ini soalnya gue lagi di toko buku. Gapapa kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
almost
JugendliteraturCinta tumbuh disaat cinta akan kehilangan cinta. Tak akan ada yg bisa mengelak akan hal itu, kebersamaan selama dua minggu itu bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Terima kasih pernah membahagiakan, terima kasih karena pernah ada walau tidak men...