Aku sudah selesai sarapan sekitar 1 jam yang lalu. Aku dan Marcell kini berada dimobil. Sekarang marcell ingin membawaku kesuatu tempat yg aku tidak tahu. Karena perjalanan yg lumayan menguras kesabaran, ditambah keadaan yg macet membuatku mengantuk dan ingin tidur.
12.30 siang
"Gue lagi bosen nih. Kadang kadang gue pengen aja kembali ke masa lalu. Gur kangen dimana suka main main gitu di dufan. Waktu kecil gue pernah punya impian bawa seseorang kesini biar bisa main bareng gue. Makanya gue ngajak lo'' jelas Marcell
"Bentar.. Kayaknya dufan tutup deh cell. Soalnya sepi gituh. Balik yok" kataku
"Gak. Gue sengaja booking tempat ini buat kita berdua biar kita bisa konyol dan gokil gokilan didalem"
"Hah?''
Kini aku dan Marcell bingung ingin memulai permainan apa. Ada roller coaster yg menantang adrenalin, ada kora kora, dan masih banyak wahana yg ingin aku coba. Aku dan Marcell memutuskan untuk memilih wahana pertama.
"Mba. Ini serem gak sih? Ini gimana sih maksudnya saya gak ngerti" tanyaku polos
"Norak lu. Jadi gini yah tan tan ku jelek. Nanti kita duduk diatas sepeda tuh yg diatas. Nanti kita muter muterr, awalnya emang pelan doang tapi lama lama kenceng" jelas Marcell
"Gak ah gue gak mau. Entar gue kelempar lagi"
"Lagian paling cuma mutet doang kaya lingkaran gitu. Gak mungkin lah lo kelempar. Pokoknya harus naik."
"Gw gak mau cell. Ah entar jantung gue mentalll"
'' cemen. Gini aja kita naik semua wahana diditempat ini dan siapa yg paling sering nyerah akan traktir apa aja. Gimana?"
"Siapa takut?"
Akhirnya aku memutuskan untuk naik dan duduk disamping Marcell. Permainan ini sudah mulai berputar marcell menghidupkan kameranya dan memvideo.
"Hayyy.. Kita lagi main loh dimana nih tan ? Gue sama tania" kata marcell sekarang di kamera itu ada wajahku dan Marcell yg berdekatan
"Hayy!! Awalnya gue takut tapi cuma segini doang mah. Elah kecil" kataku
"Nanti liat ekspresi tania gimana. Hahah"
Awalnya aku menikmati angin sepoy sepoy. Sewaktu wahana ini berputar dengan kecepatan tinggi aku hanya bisa menahan rasa takut. Dan Marcell dia hanya tertawa sembari berbicara kepada kameranya seolah olah kamera itu adalah benda hidup.
"Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu, seru bangettt. Yagak tan?" tanya Marcell
"Bangett..gue senenggg" kataku antusias
"Tania jelas seneng lah orang dia ditemenin sama superhero keche anjas'' ledeknya dan aku pura pura tidak mendengarnya.
Sekitar 10 menit berputar putar dengan kecepatan yg memompa jantung akhirnya aku menaiki wahana yg kedua.
"Kan berhubung kita habis naik yg serem. Sekarang kita main wahana yg santay aja gimana?"
"Mauu.. Tapi yg kuda kudaan aja yah"
"Iyaa."
Aku dab Marcell menaiki wahana kedua yaitu kuda kudaan yg banyak. Aku meminta marcell untuk memfoto ku ..
"Marcell, fotoin gue" pintaku dengan nda manja
"Yaudah sana. Pegangan tangan tan entar lo mental lagi'' katanya sambil memfokuskan kameranya.
Jepret!!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
"Sekarang kita barengan ok" kata Marcell yang memfokuskan kameranya kearah aku dan Marcell.
Jepret!!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
Jepret!!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
Jepret!!!
"Hahahha. Keren" kataku.
Aku dan Marcell sangat menikmati wahana ini. Dia berputar dengan santay yg membuatku mataku terpejam. Seketika ada yg memelukku dari belakang. Marcell dia ada dibelakangku kini aku satu kuda denganya. Saat kudanya berhenti. Aku dan Marcell masih dalam posisi dipeluk olehnya. Kami hanya terdiam kaku. Sampai sang petugas yg menyadarkan kita.
'' maaf mba mas udah selesai bisa cari wahana yang lain''
"Hah---- i-- iya mba" kata marcell
Aku dan Marcell meninggalkan wahana itu dan mencoba banyak wahana yg lain. Sangat indah tentunya. Ketika bersamanya aku selalu lupa waktu. Tak terasa sudah sore. Matahari ingin meninggalkan langitnya.
Aku sekarang ingin menaiki satu wahana sebelum tempat ini tutup, yaitu kereta gantung. Namun kereta gantung ini sangat berbeda. Kereta gantung ini memyeramkan. Bagian bawahnya atau pijakan kakinya terbuat dari kaca. Jadi kita bisa melihat pemandangan dibawah sana. Semua sisi dibalut dengan kaca seakan akan hanya ada angin disini."Cell kalau yg ini gue takut."
"Gausah takut. Gue selalu ngejagain lo" katanya sambil mengenggam tanganku
"Kalau entar ditengah tengah mati lampu gimana"
"Sabar aja lah." kata nya yg menuntunku masuk kedalam kereta gantung. Seketika kereta gantung berjalan pelan. Dan memang sangat indah. Tidak seperti yg aku bayangkan.
Marcell membuka kaca sehingga angin mesuk menerpa tempat yg mungil ini. Aku dan Marcell bisa melihat matahari terbenam disini. Aku mengeluarkan senyum yg manis. Langit memancarkan warna yg redup. Sehingga aku dan Marcell terlihat seperti bayangan. Tiba tiba Marcell memelukku dari belakang dan Kereta gantung berhenti. Tepat didepan Matahari akan terbenam. Marcell berbisik lembut ditelingaku''Gausah takut. Gue sengaja nyuruh berhenti keretanya. Gw pengen liat sunset dari sini bareng lo'' katanya
"I--i-- iya" kataku gugup
''Tan,kasih tau aku gimana caranya kita saling mencintai. Ajarkan aku bagaimana kita saling menjaga. Jelaskan padaku bagaimana kita seharusnya berjuang untuk apa yg kita impikan. Jika selama ini kau merasa bahwa kau bukan yg terbaik untukku. Percayalah tak ada siapapun yg terbaik selain engkau. Cinta datang hanya untuk mereka yg berani. Bukan pada mereka yg tertunduk melepaskan takdirnya, mengumpat atau bahkan mengeluh. Cinta datang kepada mereja yg jiwanya benar benar berharap menerimanya." kata Marcell
"Maksudnya?" kataku merubah posisi yg tadinya dipeluk dari belakang oleh marcell kini berhadapan denganya. Hanya jarak 10cm wajahku dan wajahnya. Kedua tanganku digenggam olehnya.
"Gw sayang sama lo tan, gue cinta sama lo. Gue pengen lo nemenin hari hari gue yg udah lama sepi. Gue udah nemuinn orang yg pantes buat ngisi hati gue Tania."
"Kenapa harus gw cell?" tanyaku
"Cuma lo yg bisa bahkan mampu buat gue merasa keteduhan yg luar biasa lewat tatapan mta lo. Seakan ada embun yg memenuhi kelopak mata. Terkadang juga hangat selayak sinar matahari pagi. '' jelasnya
" Jujur, gue masih gak ngerti apa yg gue rasain. Gue masih takut sama yg namanya cinta. Walaupun setiap kali gw deket sama lo gue nyaman, setiap kali gue deket sama lo gue ngerasa bahwa saat ini bersama lo ada cinta yg kembali setelah lama menghilang. Cuma gue butuh waktu untuk mikirin ini lagi. Gue juga sayang sama lo Marcell'' kataku dan aku kini sedang berpelukkan dalam waktu yg lama. Aku tidak ingin melepas Marcell sekarang.
''Gue gak maksa lo untuk jawab sekarang. Yg penting gue tau apa yg lo rasain''
# soryy kalau kecepetan marcell nembak tania. Kata katanya lebay bat ya? Hahaha . bentar lagi akan masuk part yg yahh lumayan menusuk hati sih ya. . Baca aja aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
almost
Teen FictionCinta tumbuh disaat cinta akan kehilangan cinta. Tak akan ada yg bisa mengelak akan hal itu, kebersamaan selama dua minggu itu bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Terima kasih pernah membahagiakan, terima kasih karena pernah ada walau tidak men...