06.30 pagi
Hari ini hari Kamis. Aku sudah terbangun, padahal biasanya jika hari libur aku tidak pernah bangun sepagi ini. Karena sudah terbiasa. Aku menyalakan televisi dikamarku, aku masih terdiam dan merasa ada yang berubah dikehidupanku sekarang. Aku tidak tahan jika Marcell marah seperti ini. Aku memutuskan mengambil iphone dan menchatnya.
Me: apa hukuman gue nemenin lo selama 2 minggu udah gakberlaku lagi?
Send.
Aku tidak perduli Marcell membalasnya atau tidak. Balasan apa yang akan marcell katakan aku tidak peduli. Setidaknya aku sudah melakukan apa yang hatiku inginkan. Jika aku boleh jujur aku sebenarnya sudah menyerah. Tapi benar apa yang dikatakan oleh kedua sahabatku. Aku harus mengikuti kata hatiku.
Tiba tiba handphoneku berbunyi."Mmm. Halo?" kataku malas
"Udah bangun lo? Gue dapet bbm dari lo. Gue cuma mau ngasih tau entar sore gue mau ngajak lo ke suatu tempat. Gak boleh nolak. Dan gue mau bilang makasih lo udah nyanyi kemaren. Suara lo keren. Dan lagu yang lo nyanyiin kemaren itu salah lirik. Tapi gue hargain dan gue suka. Bye" kata Marcell dan dia langsung memutuskan sambungan teleponya. Aku hanya bisa bengong.
"Yeeeee. Marcell gak ngambek lagi." kataku sambil berjoget riaaa. Aku ingin memberitahu Akbar.
Aku berjalan ke arah kamar Akbar yg bersebelahan dengan kamarku. Tidak terkunci, aku segera memasukinya. Kamar bernuansa minimalis. Aku duduk dikasurnya dan melihat barang barang aku melihat ada fotoku dan fotonya sewaktu kecil. Sewaktu aku sedang menikmati suasana kamar Akbar aku ingin sekali ke kamar kecil. Karena dikamar Akbar ada kamar kecil aku segera memasukinyaa. Pada saat ingin keluar dari kamar kecil milik Akbar aku melihat tumpukan tissue yang berisi darah. Aku bingung darah siapakah itu? Aku takut dan segera keluar dari kamar kecil milik Akbar.
"Ganteng gue akuin sepupu gue. Tapi dikamar mandinya serem. Mistis bo" kataku sendiri.
Di meja kecil samping tempat tidur ada setumpuk obat. Yang tidak berlabel. Aku bingung itu entah obat ataukah vitamin. Jujur rasa bingung dengan isi kamar ini masih menyelimuti pikiranku. Tapi aku berusaha menghilangkan rasa itu.
Aku turun kebawah. Tidak ada siapa siapa disana.
"Bibi!!!!! Semua orang kok pada gak ada? Kemana?" tanyaku sambil duduk di meja makan yang sudah tersedia sarapan
"Pada kerumah sakit non."
"Dari tadi? Kok gak ngajak ngajak sih"
"Gapenting bnget kerumah sakit pake ikut segala non. Mending dirumah enak."
"Iya juga sih bi. Buatin Tania susu chocholate panas yah bi"
15.00 sore
Akbar menghampiriku di kursi balkon. Dia mengeluarkan senyumnya. Aku membalas senyumnya.
"Lama amat. Masa jam 3 sore baru pulang? Sepi tau. Kaya orang gila Tania dirumah" kataku seperti anak kecil.
"Maaf. Soalnya antrianya panjang. Dokternya juga tadi baru balik dari singapore."
"Ngapain sih bar ke dokter? Siapa yang sakit?"
"Emang kalau ke rumah sakit harus ada yang sakit?"
"Ya enggak juga sih. Tapi kan namanya aja RUMAH SAKIT. Pasti ada hubunganya sama penyakit gitu"
"Udahlah."
"Oh iya bar. Tadi gue kamar lo. Gue ngeliat ada tisu isinya darah sama obat obatan gitu. Itu punya lo semua?"
"Lo masih inget sama taman deket kompelks? Gue habis kesitu tadi pagi bikinin lo flowercorn dan gue harap lo suka. Soalnya waktu itu kan lo bilang kalau lo pengen banget kan dibikin gituan? Mumpung lagi jaman"
"Kan gue bilang lo jangan pergi kemana mana bar. Kalau lo pergi dalam waktu yang gak bisa ditentuin lo baru bikinin gue gituan. Emangnya lo mau pergi?" tanyaku
"Bawel lo.. Kalau lo nanya gituan berarti lo nyuruh gw supaya gue pergi gitu?" tanyanya
"Ya kagak" kataku pasrah
"Tunggu sini"
Aku menunggu akbar dibalkon ku, sembari melihat kearah kamar Marcell. Aku tidak sabar sore ini ingin bertemu denganya walaupun hanya beberapa hari aku tidak bertemu denganya tapi ada sedikit yang mengganjal.
"Waww!!! Bunganya lo metik sendiri bar?" tanyaku sambil memegang flowercorn pemberian akbar.
"Iyalah? Cuma bunga yang keren aja yang bisa dibikin gituan. Kalau yang kecil kecil unyu unyu giti udah gajaman" katanya
"Makasih barr" kataku sambil memeluknya
"Kecantikan lo bertambah make itu" pujinya
"Fotoin gue" kataku manja
#pendek? Maap. Btw gue agak kecewa ngeliat part 22 dikit bngeet yg like . gue butuh vomment dari kalian. Tapi gpp semoga kalian suka cerita gw makasih:)
Tunggu next chapter
![](https://img.wattpad.com/cover/35201454-288-k31805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
almost
Teen FictionCinta tumbuh disaat cinta akan kehilangan cinta. Tak akan ada yg bisa mengelak akan hal itu, kebersamaan selama dua minggu itu bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Terima kasih pernah membahagiakan, terima kasih karena pernah ada walau tidak men...