Yang bilang Alena mati atau kembali lagi ke dunianya kalian salah woee, aku ga sejahat itu bikin cerita ini sad ending dan ngegantung wkwk🤣 sekarang enjoy bacanya~
..
Alena sudah ada di dalam air sekarang. Airnya dingin, dingin sekali. Dia membuka matanya, gelap tidak ada apapa. Tapi dia melihat seorang wanita yang berenang menuju kearahnya.
Rambut perak dan mata emas. Cantik, itulah yang ada di kepala Alena sekarang. Wanita itu menggapai tubuh Alena lalu membawanya keatas. Itu Vel.
Disana, Liam dan yang lainnya sedang menunggu Vel dengan cemas. Mereka sudah melarang Vel untuk masuk kedalam sungai itu tapi Vel malah berteriak pada mereka lalu nyebur begitu saja.
"Queen Vel!!" Teriak salah satu knight saat melihat Vel yang muncul di permukaan air.
Vel menggendong tubuh Alena ke atas tanah. Dia membaringkan Alena disana, lalu menepuk pelan pipi Alena agar tersadar. Alena membuka matanya, lalu dia memeluk Vel.
"Kau sudah aman" ucap Vel lalu mengangkat tubuh Alena pada pangkuannya lalu memeluknya.
Para prajurit dan knight membalikkan badan mereka. Ini adalah privasi ratu mereka! Mereka berdiri mengelilingi Vel agar warga tidak melihat itu.
Alena teringat dengan Julie dan ibu Cristie!! Dia melepaskan pelukannya pada Vel lalu menatapnya sembari berderai air mata. Vel mengusap air mata yang ada di pipi Alena.
"Bagaimana dengan panti?" Ucap Alena.
Vel tidak menjawab. Alena terus menerus menanyakan itu, sampai dia mengguncang tubuh Vel dengan pelan. Alena harus melihatnya sendiri!
Alena berdiri dengan susah payah. Luka di perutnya membuat gerakannya menjadi lambat. Vel melarang itu tapi Alena tetap memaksa. Vel memegang tangan Alena agar tidak pergi kesana.
"Lepaskan aku!!" Teriak Alena.
Alena berjalan dengan tertatih menuju panti yang sudah hangus itu. Dia melihat banyak warga yang mengerumuni sisa bangunan panti. Dan didepan panti, ada beberapa tubuh manusia yang ditutupi dengan lain. Alena mendekat dan membukannya satu persatu, dia mencari ibu Cristie dan Julie!!
"Jangan Alena!" Teriak Vel.
Alena tidak mendengarkan ucapan Vel. Dia melihat ada dua tubuh terakhir disana. Dia membuka kain itu, dan benar saja. Itu adalah ibu Cristie dan Julie yang sudah menghitam karena terbakar.
Alena terjatuh terduduk di tanah. Air mata sudah berada di wajah cantiknya itu. Itu adalah ibu Cristie dan Julie! Dia menangis keras disana, orang-orang hanya menonton itu dengan diam.
Semenjak dirinya disini, masuk kedalam tubuh ini... Merekalah yang paling baik padanya, mengurusnya dengan sepenuh hati dan menganggapnya sebagai seorang keluarga, dia merasakan bagaimana rasanya mempunyai sebuah keluarga meskipun dia tidak tahu mereka siapa. Kenangan tentang mereka muncul di kepalanya, dan itu membuat dadanya semakin sesak saat mengingat itu.
"Seharusnya aku tidak mendengar ucapanmu Julie!! Harusnya aku mati bersama kalian!!!" Teriak Alena keras.
Vel berjongkok disana lalu memeluk Alena erat."Jangan berkata seperti itu, tidak baik" ucap Vel.
"Ini salahku!!!" Jerit Alena menggila. Vel terus menahan tubuhnya yang memberontak dalam pelukan Vel.
Alena menangis sekeras-kerasnya. Dia tidak bisa menghentikan air matanya, rasa sakit dalam hatinya terus membuat dirinya menangis. Alena merasa kepalanya sangat pusing sekarang, dia menatap sekeliling yang mulai buram dan menggelap.
Alena pingsan.
Vel menangkap tubuh Alena dengan panik. Dia mengangkat tubuh Alena lalu membawanya ke istana. Sekarang, Alena akan tinggal bersamanya! Vel tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi lagi kedepannya!!!
"Kalian urus ini! Kuburkan mereka dengan layak, dan penjarakan orang-orang ini ke penjara bawah tanah dan tunggu instruksi selanjutnya" ucap Vel.
"Baik queen!" Ucap mereka serentak.
Vel naik keatas Neron dengan menggendong Alena. Dengan cepat dia memacu Neron agar lebih cepat berlari. Liam dan para knight mengikutinya dari belakang.
Mereka sudah sampai di istana, Vel dengan cepat membawa Alena masuk dan berlari kearah kamarnya. Dia membaringkan Alena di kasur super besar miliknya.
"Cepat panggil dokter kerajaan sekarang!!!" Teriak Vel menggelegar.
Dengan cepat Peter berlari dan membawa dokter itu. Vel duduk di pinggir kasur lalu memegang tangan Alena, dia mencium tangan Alena berkali-kali.
"Sialan!! Dimana orang tua itu bangsat!!! Kenapa lama sekali!!!" Teriak Vel marah.
Tak berselang lama, Peter kembali dengan memanggul seorang pria paruh baya dengan ngos-ngosan. Peter terpaksa memanggul tubuh dokter itu karna dokter itu tidak bisa berlari cepat sepertinya. Dia tidak ingin Vel lebih marah dan menghukumnya! Peter menurunkan tubuh dokter itu.
Poor Peter;v
Dokter itu mendekat kearah Alena lalu mulai memeriksanya. Peter terduduk di lantai karena lelah, tubuh dokter itu bukan main-main beratnya! Vel memperhatikan dokter yang sedang memeriksa kondisi Alena.
"Bagaimana?" Ucap Vel.
"Saya harus menjahit luka ini Queen. Bisakah kalian semua keluar terlebih dahulu?" Ucap dokter itu.
Vel menghela nafasnya. "Baiklah, lakukanlah dengan benar. Jika kau salah sedikit saja akan aku pastikan kau akan menerima akibatnya nanti" ucap Vel lalu keluar dari kamar itu.
Liam dan yang lainnya juga ikut keluar. Peter harus dibantu Lucas untuk berdiri, kakinya lemas. Lucas menyeret Peter dengan kasar, Peter ingin sekali mengumpat pada Lucas tapi ada Vel disana.
Mereka menunggu di luar kamar. Salah satu maid membawakan sebuah kursi untuk Vel. Hanya satu. Vel duduk disana sembari menompang dagunya di siku kursi itu.
"Liam, kau interogasi orang-orang itu. Pastikan kau mendapatkan informasi yang banyak dari mereka" ucap Vel.
"Baik queen, aku akan pergi sekarang" ucap Liam lalu pergi dari sana.
Mereka menunggu lagi. Vel berdiri lalu mondar-mandir di depan pintu kamarnya, Lucas dan yang lainnya pusing melihat itu.
Setelah beberapa saat, dokter itu keluar. Vel berhenti mondar-mandir lalu mendekat kearah dokter itu dan menatapnya tajam.
"Bagaimana?" Ucap Vel.
"Saya sudah menjahit lukanya queen, anda hanya perlu menunggunya sadar saja. Besok, saya akan kembali lagi kesini untuk menggantikan perbannya" ucap dokter itu. Dokter itu pergi diantar oleh Lucas dan Peter.
"Kalian berjagalah disini, jangan biarkan satu orangpun masuk tanpa seizin ku" ucap Vel.
"Baik Queen!!" Ucap mereka.
Vel masuk kedalam kamarnya. Di atas sana, Alena masih menutup matanya. Vel duduk di samping Alena, dia mengusap sudut mata Alena yang sedikit bengkak karena menangis terus.
Vel mencium kedua mata Alena lalu ke bibirnya. Dia mengusap pelan kepala Alena lalu berbaring di samping Alena.
"Setelah ini, kau akan tingal disini bersamaku. Aku tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi lagi padamu" ucap Vel.
Lalu Vel tertidur sembari memeluk Alena. Lagipula ini masih larut malam, matanya juga sudah mengantuk sekarang.
"Aku mencintaimu Alena" ucap Vel lalu tidur.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & The Queen
RomanceGxG area~ Bagaimana jika seorang wanita pemimpin sebuah gangster terdampar di zaman kerajaan? dan bagaimana jika ratu pemimpin kerajaan yang notabenenya adalah seorang wanita sama sepertinya jatuh cinta padanya dan ingin menjadikannya sebagai permai...