Bab 18

3.3K 395 4
                                    

5 bulan berlalu...

Sekarang kandungan Alena sudah masuk ke 7 bulan. Mual, pusing dan fase ngidamnya dia lalui bersama Vel yang selalu ada di sampingnya. Banyak hal yang dia lalui saat itu.

Sekarang dia sedang duduk di atas balkon istana yang mengarah ke kota Equestria. Indah sekali, ini adalah tempat favorit Alena.

"Nona? Ini sudah waktunya untuk makan siang" ucap Evelyn.

Alena berdiri dengan pelan. Perutnya sudah berat sekarang, Evelyn membantu Alena untuk berjalan. Alena menatap bingung kearah meja makan, dimana Vel?

"Queen Vel sedang rapat dengan para petinggi nona" ucap Evelyn.

Itu berarti dia harus makan sendiri? Huh. Alena duduk di kursi dan pelayan menyajikan makanan untuk Alena lalu dia memakan itu.

"Kenapa ini sayuran semua?" Ucap Alena.

"Anda harus memakan sayuran nona" ucap Evelyn.

Alena mendumel kesal tapi dia terus makan karena lapar. Semenjak dirinya hamil, nafsu makannya naik 2× lipat dari biasanya.

Alena sudah selesai makan. Dia duduk sebentar disana dan pergi ke taman untuk bermain dengan Fillan, serigala berwarna putih yang dibeli Vel atas permintaan Alena satu bulan yang lalu.

"Fillan!" Teriak Alena.

Serigala putih itu berlari kearah Alena lalu mengelilingi tubuh Alena sembari menggoyang-goyangkan ekornya.

"Hei, sit down!" Ucap Alena.

Fillan duduk ketika mendengar itu. Para pawang Fillan hanya tertawa melihat itu, Fillan sangat patuh pada Alena. Mereka membawa Fillan menjauh dari Alena.

"Maaf nona, Fillan harus dibawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan rutin" ucap orang itu.

"Baiklah, jaga baik-baik Fillan ya" ucap Alena.

Mereka pergi dengan kerta kuda. Alena duduk di kursi taman dekat pohon. Evelyn hanya berbincang sambil berdiri di samping Alena.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba ada seorang pria yang membekam mulut Alena dari belakang. Alena terkejut dan mencoba memberontak tapi pandangannya menjadi kabur sekarang. Alena pingsan. Evelyn yang panik mencoba untuk berteriak tapi dia dipukul oleh pria itu.

"Diamlah!" Ancam pria itu sembari mengarahkan sebuah pisau pada Evelyn.

Evelyn mengangguk. Pria itu membawa Alena pergi dari sana, Evelyn menatap Alena yang dibawa oleh pria itu. Setelah serasa aman, dia berlari kedalam istana dan berteriak sekencang-kencangnya.

"Tolong!!! Tolong!!!!!" Teriak Evelyn.

Para prajurit langsung menghampirinya. Evelyn sudah menangis sejadi-jadinya.

"Ada apa?!" Ucap prajurit itu dengan panik.

"Nona Alena diculik!!" Teriak Evelyn.

Mereka semua terkejut. Salah seorang prajurit langsung berlari kearah ruang kerja Vel lalu memberitahu Vel dan Liam yang ada disana.

Brak!!

Meja kerja Vel terbelah menjadi dua karena pukulan keras Vel. Dia sangat marah sekarang! Alena diculik!!!

"Bawa maid itu padaku sekarang!!!!" Teriak Vel sangat keras.

Evelyn masuk kedalam dengan tubuh yang bergerak hebat. Dia berlutut dihadapan Vel.

"Ceritakan apa yang terjadi" ucap Vel datar.

"Kami sedang duduk di taman dan tiba-tiba ada seorang pria yang membekam mulut nona Alena dari belakang dan nona Alena pingsan karena itu. Saat aku ingin melawan pria itu dia mengarahkan pisau padaku Queen dan pria itu membawa nona Alena pergi" ucap Evelyn.

Me & The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang