Bab 13

5.4K 496 2
                                    

Keesokan harinya, dua wanita itu masih tertidur pulas diatas kasur mereka sedangkan matahari sudah menjadi terik karena ini sudah hampir siang.

Vel membuka matanya. Dia melihat Alena yang masih tertidur disampingnya dengan lelap. Dia terkekeh dan tersenyum sendiri saat mengingat malam kemarin. Itu adalah malam yang luar biasa!

Vel bangun dari tidurnya dengan pelan-pelan lalu berjalan kearah kamar mandi, dia akan membersihkan dirinya. Karena suara gemercik air yang sedikit berisik membuat Alena terbangun.

Dia menatap tempat Vel. Kosong. Lalu dia menoleh pada kamar mandi, Vel pasti sedang mandi. Dia ingin tidur lagi tapi tidak bisa. Badannya lengket sekali, ini tidak nyaman!

Alena duduk di kasur dengan pelan. Pinggulnya sangat sakit sekarang, seperti remuk. Saat dia berdiri keluar cairan di kemaluannya, dia mengutuk Vel karena terlalu banyak mengeluarkannya di dalam!!

Saat dia ingin melangkahkan kakinya, tiba-tiba dia terjatuh kelantai. Tubuhnya menghantam lantai lumayan keras, dia memegangi pinggul dan punggungnya yang terasa sangat sakit sekarang.

"Ini sakit sekali" ucap Alena sembari memegang pinggulnya.

Vel keluar dari kamar mandi. Dia keluar sembari menggusak rambutnya dengan handuk, Vel terkejut melihat Alena yang terduduk seperti itu di lantai. Dia mendekat kearah Alena lalu membantunya duduk di atas kasur.

"Kenapa kau duduk dilantai?" Ucap Vel.

"Menurutmu? Aku ingin berjalan kearah kamar mandi tadi, tapi tidak bisa! Pinggul dan punggungku sakit sekali! Saat aku berdiri aku tidak bisa menompang tubuhku dan akhirnya terjatuh" ucap Alena kesal.

"Astaga, maafkan aku. Apakah semalam aku terlalu bersemangat?" Ucap Vel lalu terkekeh.

Alena menatap Vel dengan datar.
"Ya! Karena kau terlalu bersemangat  kita melakukannya sampai subuh tadi! Seluruh badanku terasa remuk sekarang" ucap Alena.

Vel tertawa lalu mencium bibir Alena.
"Ya, aku sudah bilang maafkan aku kan. Ayo aku bantu ke kamar mandi" ucap Vel.

Dia mengangkat tubuh Alena lalu membawanya ke kamar mandi. Vel menurunkan Alena di depan pintu kamar mandi, Alena berjalan kedalam dengan pelan-pelan. Saat dia sudah masuk, Vel malah ikut masuk.

"Kenapa kau masuk kesini?!" Pekik Alena.

"Aku akan membantumu" ucap Vel lalu menyeringai.

"Tidak usah! Jika kau masuk, nanti mandiku akan lama!" Ucap Alena lalu menutup pintu kamar mandi itu.

Vel terkekeh. Dia berjalan kearah ranjang mereka lalu duduk disana. Dia masih mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ada di tangannya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya, itu Liam.

"Queen? Ada beberapa orang dari kerajaan sekutu ingin bertemu" ucap Liam.

"Kenapa mendadak sekali?!" Teriak Vel dari dalam kamarnya.

"Sebenarnya tidak mendadak. Mereka sudah tiba disini sejak pagi tadi, tapi anda masih tidur jadi mereka menunggu sampai saat ini" ucap Liam.

Vel terdiam. Ini salahnya juga, dia bangun terlalu siang. Sebelumnya dia bangun pukul 5 pagi untuk olahraga sebentar lalu mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang pemimpin kerajaan ini.

"Baiklah, suruh mereka menunggu sebentar lagi" ucap Vel.

Liam pergi dari sana. Alena membuka pintu kamar mandi, Vel mendekat lalu menggendong Alena ke arah kasur lalu mendudukkannya disana.

"Nanti maid akan membawakan mu sarapan kesini, tunggu saja. Aku harus pergi, ada tamu" ucap Vel.

Alena mengangguk. Vel pergi dari sana lalu pergi ke ruang tamu.
Alena masih menunggu maid, dan tibalah maid dengan membawa makanan padanya.

Me & The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang