Bab 22

2.8K 351 1
                                    

Keesokan harinya, seluruh rakyat Equestria sudah ada di sepanjang jalan menuju gerbang keluar kerajaan Equestria.

Vel sedang bersiap dan memakai baju zirah miliknya. Alena hanya diam sedari, dia menatap Vel yang sedang bersiap dibantu oleh maid.

"Kau sakit?" Ucap Vel khawatir.

"Tidak" ucap Alena.

Vel mendekat kearah Alena lalu berlutut di hadapan Alena. Vel memegang tangan Alena dengan erat, Alena menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan menangis" ucap Vel.

Alena hanya diam lalu memeluk Vel dengan erat. Dia sedikit kesusahan karena baju zirah yang dipakai oleh Vel. Vel menyuruh semua orang pergi dari sana.

"Bukankah kau bilang aku harus pergi hm?" Ucap Vel.

"Sebentar lagi. Aku hanya ingin memelukmu sebentar lagi" ucap Alena.

Seseorang mengetuk pintu.

"Queen? Sudah saatnya untuk berangkat" ucap Liam.

Vel melepaskan pelukan mereka dan berdiri. "Ayo, antarkan aku kedepan" ucap Vel.

Alena mengangguk. Mereka berjalan menuju gerbang depan, banyak orang yang sudah menunggu mereka diluar. Para rakyat, prajurit yang akan pergi ke Medan perang dan para maid.

Alena menarik tangan Vel. Lalu dia mengingatkan sebuah kain berwarna putih di pergelangan tangan Vel.

"Pulanglah dengan selamat, dan temani aku saat melahirkan nanti hm?" Ucap Alena sembari menahan tangisnya.

"Tentu, aku akan pulang nanti dan menemanimu melahirkan sayang" ucap Vel.

Air mata Alena jatuh dari pelupuk matanya. Padahal tadi dia tidak ingin menangis, tapi sekarang? Air matanya mengalir dengan deras. Vel menyeka air mata Alena dengan lembut.

"Jangan menangis lagi, dan jaga kesehatanmu. Aku akan terus mengirim surat untukmu ya?" Ucap Vel.

Alena mengangguk. Vel mencium bibir Alena singkat lalu mencium perut Alena sedikit lama dan mengelus perut buncit Alena.

"Jangan repotkan mamamu ya?" Ucap Vel.

Vel berdiri lalu menatap Alena.
"Aku pergi sekarang" ucap Vel lalu pergi naik keatas Neron dan pergi bersama rombongan pasukannya.

Sabrina berdiri di belakang Alena dan memegang bahu Alena denga erat.
"Kau wanita hebat nona. Queen pasti akan kembali" ucap Sabrina.

"Ya, aku yakin tentang itu Sabrina" ucap Alena.

...

Vel masih dalam perjalanan ke perbatasan. Di sepanjang perjalanan, dia hanya diam. Liam sudah mengajak ngobrol Vel tapi dia tidak menanggapi ucapan Liam.

Mereka sudah sampai di perbatasan. Banyak prajurit yang terluka dan ada juga yang sudah tewas. Vel turun dari Neron dan berjalan menuju tenda dimana Lucas dan Peter berada.

Saat dia membuka kain yang menjadi pintu itu, Lucas dan Peter sedang diobati oleh dokter disana. Tubuh mereka penuh dengan luka, dan saat Vel masuk mereka berdiri dengan susah payah.

"Hormat kepada queen Vel" ucap mereka berdua.

Vel menepuk bahu mereka berdua.
"Kalian sudah bekerja keras, sekarang istirahatlah" ucap Vel.

Vel duduk di kursi yang ada di sana. Lalu dia melihat peta yang sudah di tandai oleh Lucas sebelumnya. Vel juga melihat kertas tentang jumlah pasukan saat ini, pasokan senjata, makanan dan lainnya.

Me & The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang