Bab 16

3.7K 451 11
                                    

Alena menatap rumah Clara, rumahnya sangat adem sekali. Dia merasa berbaur dengan alam setelah tiba disini.

"Kau tinggal disini sendiri?" Ucap Alena.

"Ya" ucap Clara.

Alena mengikat tali Neron pada sebuah pohon dan membiarkan Neron memakan rumput disana. Alena duduk di kursi depan rumah Clara.

"Kau tidak takut tinggal sendirian seperti ini?" Ucap Alena.

Clara tertawa. "Tidak, untuk apa takut? Malahan ini menyenangkan, bisa diam di tempat yang sepi dan sunyi serta hidup dengan alam. Ini sungguh menenangkan untukku" ucap Clara.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba seseorang datang. Alena maju dan berdiri di depan Clara. Saat dia menoleh dia terdiam.

Lucas?

"Bagaimana kau bisa disini?" Ucap Alena heran.

"Aku mengikuti jejak kaki Neron" ucap Lucas.

Alena tertawa. Pria ini sangat pintar, dia menyuruh Lucas untuk duduk di sampingnya. Clara mengambilkan satu gelas air lagi untuk Lucas.

"Bagiamana dengan istana?" Ucap Alena.

Lucas menaikkan bahunya tak tahu.
"Aku tidak tahu, mungkin mereka sedang sibuk mencarimu keseluruh penjuru Equestria" ucap Lucas

"Kau akan kembali lagi kesana?" Ucap Lucas lagi.

Alena diam sebentar. "Tidak tahu, kita lihat nanti" ucap Alena.

Alena menoleh pada Clara yang memasang wajah bingung nya. Alena terkekeh, dia lupa memperkenalkan Lucas!

"Clara, ini adalah Lucas. Knight yang bertugas melindungi ku" ucap Alena.

Clara mengangguk. Mereka berbincang dengan santai. Tiba-tiba saat sedang berbincang ada segerombolan orang yang datang mendekat kearah mereka.

"Kuda yang bagus, ini kelihatan mahal" ucap pria itu sambil menyentuh Neron.

Alena menggeram marah.
"Jauhkan tanganmu dari kudaku sialan" ucap Alena datar.

Pria itu terkekeh. "Ini kudamu? Biarkan aku membawanya, jika kau melawan akan kami habisi!" Teriak pria itu.

Lucas terkekeh lalu berdiri. Dia mengeluarkan pedangnya lalu mengarahkannya pada segerombolan orang itu sambil menyeringai.

"Jika kami melawan? Kuda itu sangat mahal, kau tidak akan bisa menggantinya meskipun dengan seluruh hartamu" ucap Lucas.

Segerombolan orang itu menyerang Lucas. Alena menoleh pada Clara

"Kau bisa bertarung?" Ucap Alena.

"Tentu" ucap Clara.

Mereka turun dan membantu Lucas disana. Saat sedang bertarung tiba-tiba ada seorang pria yang mendekati Neron dan melepaskan tali yang mengikatnya di pohon. Alena langsung pergi kesana dan membunuh pria itu.

"Jumlah mereka terlalu banyak. Sialan! Neron, hei dengarkan aku baik-baik oke? Kau pergi ke istana dan bawa Vel kamari huh? Kau mengerti?" Ucap Alena sembari mengelus kepala Neron.

Neron mengeluarkan suaranya lalu pergi dari sana. Alena tertawa, kuda itu sangat pintar. Alena kembali melawan para bandit sialan itu, Alena merasa jumlah mereka kenapa selalu bertambah? Entahlah, mungkin ini hanya perasaannya.

...

Neron berlari kearah istana. Saat dia sudah sampai para penjaga bingung melihat itu, mereka langsung masuk kedalam dan memberitahu queen Vel tentang ini.

"Queen! Neron kembali!!" Ucap prajurit itu.

Vel dan seluruh knight berdiri.
"Bagiamana dengan Alena?!" Ucap Vel.

Prajurit itu diam sebentar. "Hanya Neron saja yang kembali Queen, saya tidak melihat ada nona Alena tadi" ucap prajurit itu.

Vel berlari kearah Neron dan diikuti oleh para knight dibelakangnya. Vel memegang wajah Neron.

"Hei, dimana Alena huh?" Ucap Vel.

Neron terus menerus mengeluarkan suara aneh. Dia ingin menunjukan Alena pada Vel! Vel langsung mengerti apa yang dimaksud Neron.

"Kalian bawa kuda masing-masing! Ikuti aku!" Teriak Vel.

Para knight sudah membawa kuda mereka dan mengikuti Vel didepan mereka. Neron berlari kembali ke rumah Clara yang sedang diserang oleh para bandit.

"Aku akan kesana sayang, tunggulah" ucap Vel.

Sedangkan di rumah Clara, keadaan semakin buruk. Para bandit itu tidak ada habisnya, Lucas juga kelelahan melawan mereka, dia juga sudah terluka dimana-mana. Alena dan Clara juga sudah kelelahan karena itu.

"Bagiamana? Menyerah?" Ucap ketua bandit itu.

"Tidak ada kata menyerah dalam kamus hidupku!!" Teriak Lucas lalu menyerang mereka lagi.

Alena dan Clara tidak bisa melawan lagi. Tenaga mereka terkuras habis, para bandit itu terkekeh lalu mereka mencengkram erat leher Alena dan Clara. Mereka berdua tidak bisa bernafas!

Lucas yang melihat itu langsung terkejut, dia mencoba membantu mereka tapi tidak bisa. Para bandit lain menghalanginya, dan perut Lucas tertusuk oleh pisau.

Alena mencoba melepaskan tangan pria itu dari lehernya tapi tidak bisa, kekuatannya tidak sebanding dengan pria besar itu. Alena sungguh tidak bisa bernafas dan ini sakit sekali...

Alena menolehkan matanya pada Clara yang sudah tidak sadarkan diri. Dia mati?! Alena panik dan dia melihat Lucas yang sudah berbaring di tanah dengan bersimbah darah.

Dia akan mati juga kah?

Sebelum menutup matanya, Alena merasakan jika cengkraman tangan pria itu mengendur dan Alena jatuh ke tanah. Dia melihat dengan tatapan kabur, banyak orang yang mendekat kemari dan dia melihat seorang wanita yang mendekat kearahnya dengan raut wajah yang sangat khawatir lalu Alena menutup matanya.

Itu Vel dan knight nya. Vel menghabisi semua bandit itu dengan cepat, lalu Vel menatap orang yang mencekik leher Alena.

"Berani sekali tangan ini mencekik leher kekasihku" ucap Vel dingin.

Vel mengayunkan pedangnya lalu memotong tangan pria itu dengan sekali tebas. Pria itu berteriak kesakitan tapi Vel tidak peduli. Dia berjalan lagi kearah Alena dan mengangkat tubuh Alena.

Vel menatap bekas cekikan yang ada di leher Alena. Vel menggeram marah melihat itu, dia mengatur nafasnya yang memburuh karena marah.

Mereka kembali ke istana. Lucas sudah dibawa oleh Liam dan Peter terlebih dahulu karena luka tusuknya. Setelah sampai di istana, Vel langsung membawa Alena ke kamarnya.

"Panggilkan dokter sekarang!!" Teriak Vel.

Vel duduk di pinggir kasur dan memegang tangan Alena dengan erat. Setelah beberapa saat, dokter pun tiba disana dan langsung memeriksa Alena.

"Periksa dengan baik, jangan sampai ada yang terlewat" ucap Vel.

"Baik Queen" ucap dokter itu.

Setelah beberapa saat, dokter itu berdiri dan berjalan kearah Vel. Dia menjabat tangan Vel, dia bingung dong. Kenapa dokter ini menjabat tangannya dan tersenyum?!

"Apa-apaan kau? Kenapa kau menjabat tanganku! Bagaimana keadaan Alena!!" Teriak marah Vel.

Dokter itu terkekeh. "Nona Alena baik-baik saja queen, luka di lehernya akan hilang dalam beberapa hari. Dan ada kabar bahagia untukmu" ucap dokter itu.

Vel menatap bingung dokter itu. Semua orang yang ada di kamar Vel juga bingung pada dokter itu.

"Apa maksudmu? Kabar bahagia apa?" Ucap Vel.

"Selamat Queen, nona Alena sedang mengandung. Kandungannya sudah masuk 2 bulan" ucap dokter itu.

Sontak semua orang yang ada di sana terkejut bukan main. Vel masih diam, Alena hamil?

.

.

.

TBC

Me & The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang