32; Perjamuan

495 63 4
                                    

Kasim di luar memberitahu kalau Kaisar memanggil Permaisuri. Semuanya sudah siap di taman Kekaisaran. Shu Zu, salah satu Pelayan Permaisuri datang dan memegang nampan berisi jepit rambut safir. Itu adalah hadiah dari Kaisar, Murong Yun Yue juga mendapatkan satu. Setelah semua orang duduk, Murong Yun Yue dan Murong Yun Yan berjalan bersama, Murong Yun Yue mendudukan Murong Yun Yan ke kursi, Ia membuka ikatan pita di rambut Murong Yun Yan dan membiarkan rambut hitam panjang Putri Yang He terjatuh lurus. Ia dengan terampil mengambil sisir dari nampan kemudian menyisiri rambut Murong Yun Yan, Setelah itu Ia membentuk rambut Putri Yang He menjadi sanggul dan menjepitkan jepit rambut pada rambut Murong Yun Yan. Dengan itu, upacara selesai.

Setelah selesai, Murong Yun Yue membantu Murong Yun Yan berdiri, keduanya memberi hormat pada Ibu Suri, Kaisar dan Permaisuri. Setelah itu keduanya masuk ke aula dalam Istana Kun Ning, mempersiapkan Murong Yun Yan untuk menghadiri perjamuan Istana.

Keduanya berjalan bersama diikuti para pelayan mereka masing-masing, Murong Yun Yan sedikit menggeleng melihat kelakuan menggelikan gadis di sebelahnya, bagaimana tidak, Murong Yun Yue dengan santai mengibaskan sapu tangan di wajahnya, dan mengibas-ngibas hanfunya.

"Panas sekali..." keluh Murong Yun Yue membuat Murong Yun Yan bingung,

"Ini musim semi, masih tidak terlalu panas." Katanya, dia meminta pelayannya memberikan kipas pada pelayan Murong Yun Yue,

"Katakan itu saat kau memakai pakaian Istana sepertiku."

Murong Yun Yan menggeleng, dia bisa merasakan betapa tersiksanya gadis di sampingnya, apalagi pakaian Istana untuk Putri pelindung benar-benar berbeda dengan pakaian para Putri biasa.

Setelah keduanya bersiap - yaitu mengikat rambut Murong Yun Yan - keduanya keluar bersama, dan pergi ke aula untuk perjamuan.

Murong Yun Yue melihat semua orang duduk menurut urutan masing-masing, setelah keduanya memberi salam pada Kaisar dan Permaisuri, Keduanya pergi dan duduk di kursi yang disediakan kepada para Puteri.

Pelayan menuangkan secangkir teh padanya, Murong Yun Yue menyesap tehnya lalu menaruh cangkir dengan lembut. Matanya melirik kearah kursi yang diduduki para Pria, keningnya berkerut saat tatapannya tertuju pada seorang pria yang mengenakan hanfu berwarna hitam yang sangat sederhana, terlihat dia begitu berbeda daripada para Pria yang lainnya. 

"Zhen berterima kasih karena Ouyang Wang meluangkan waktu untuk hadir." Kata Kaisar dengan senyuman sambil mengelus jenggotnya, Murong Yun Yue sedikit terkejut, jadi itu Pangeran Ouyang yang sangat terkenal itu?

Pangeran Ouyang mungkin berusia sekitar usia Xuan Wang, mungkin yang membedakan adalah Xuan Wang memiliki aura bijaksana sementara Pangeran Ouyang memiliki aura lembut khas para praktisi medis. Menggunakan hanfu berwarna biru muda yang dihiasi dengan pola bambu hitam yang khas, Murong Yun Yue akui kalau Pangeran Ouyang cukup tampan.

Tapi apa yang Ia lakukan disini? Murong Yun Yue bertanya-tanya, Ia mengambil teh dan menyesapnya.

"Berterima kasih pada Yang Mulia karena mengundang saya." Jawab Pangeran Ouyang dengan senyuman lembut di bibirnya, Murong Yun Yue memutar matanya mendengar helaan napas dari gadis-gadis yang dekat dengannya. Ia mendekatkan tubuhnya sedikit dan berbisik pada Murong Yun Yan,

"Lihat, bukankah Pangeran Ouyang itu lebih lembut daripada Raja Ping Ke?" Ucapnya santai membuat Murong Yun Yan membulatkan matanya,

"Huang mei!" Bisik Murong Yun Yan membuat Murong Yun Yue terkekeh, dia lalu menfokuskan pandangannya ke depan.

Ia melirik kearah para Pangeran yang akan memperebutkan takhta nanti, entah siapa yang akan dipilih oleh Kaisar nantinya. Apalagi Kaisar saat ini sudah memiliki pemikiran paranoid. Xuan wang mungkin merupakan anak pertama Kaisar, Mufei juga merupakan selir kekaisaran dengan peringkat tertinggi setelah Permaisuri, tapi Chu Wang memiliki kekuatan militer dan Yu wang adalah Pangeran terkaya diantara semuanya. Dari semua Pangeran, hanya tiga orang itu yang membuat Murong Yun Yue sakit kepala, lantaran ketiganya sama-sama  mempunyai kekuatan yang sama di permukaan.

Zhang Guo GongzhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang