Semuanya terasa membosankan bagi Murong Yun Yue, semua tradisi dilakukan oleh keluarga Kekaisaran, memberi hormat pada para dewa sudah dia lakukan. Sekarang dia duduk di Istananya, bersama dengan Pangeran Xing, anak ke delapan Kaisar Hong Hui. Pangeran Xing yang bernama asli Murong Yun Xin ini dipaksa oleh Ibunya, Ren fei untuk menemani Murong Yun Yue."Kau tak bosan?" tanya Murong Yun Yue yang melihat saudara tirinya ini makan cemilan dengan lahap, anak itu bahkan masih sangat kecil saat Ia meninggalkan Istana, tapi sekarang dia bahkan berdiri lebih tinggi dari Murong Yun Yue,
"Tidak," jawab Murong Yun Xin santai, meminum tehnya perlahan, "jika Kakak perempuan merasa bosan, mengapa tidak mengundang para musisi istana? Atau para penari untuk menarikan tarian kepadamu?"
Murong Yun Yue menatapnya datar, dia menyesap tehnya, "tak perlu, terlalu bising." Ujarnya, Pangeran Xing mengangguk,
"Hm, terserah kakak perempuan saja." Pangeran Xing melanjutkan makannya, dia tiba-tiba berhenti, lalu menatao Murong Yun Yue, "berbicara tentang penari, apakah kakak perempuan tahu kalau Permaisuri niang-niang sudah menulis nama calon Wangfei untuk kami para Pangeran?"
Murong Yun Yue membuka mulutnya, Ia tertarik dengan gosip adiknya yang satu ini, "benarkah?" Pangeran Xing mengangguk,
"Kemarin, Mufei berkata kalau Permaisuri niang-niang memberitahu kasim pribadinya untuk menuliskan nama-nama gadis bangsawan, kata mufei, setelah kau menikah, Permaisuri akan menampilkan nama-nama gadis bangsawan pada Kaisar."
"Oh, jadi kau juga akan memiliki Wangfei?" tanya Murong Yun Yue dengan senyum jahilnya, jarinya meluncur dan menyentil dahi Pangeran Xing, membuat sang empu menatapnya sinis, "kau masih anak-anak, mana bisa kau punya istri!" Murong Yun Yue melihat ekspresi sinis pangeran Xing dengan geli, dia tertawa terbahak-bahak,
"Kau sangat menyebalkan!" kata Pangeran Xing cemberut, "kau suka mempermainkanku!"
"Kau seorang adik, dan aku lebih tua darimu, sudah tugasku untuk menganggumu."
Pangeran Xing menjulurkan lidah padanya, menghela napas gusar akan kejahilan Murong Yun Yue,
"Aku tidak mengerti apa yang dilihat Putra Mahkota Kekaisaran tengah darimu hingga dia bisa melamarmu seperti itu, kau itu bukan hanya menyebalkan, kau juga jahat!"
Murong Yun Yue tertawa terbahak-bahak lagi, bahkan tawanya sekarang seolah-olah menggoda anak itu, Ia tertawa dengan cara menyebalkan, Pangeran Xing sangat tergoda ingin mengambil piring dan melayangkannya ke kepala Murong Yun Yue,
"Apa kau buta? Kau tidak melihat aku?" Murong Yun Yue menunjuk dirinya sendiri, "aku secantik ini dan kau masih bertanya-tanya kenapa Putra Mahkota Kekaisaran tengah melamarku?"
Pangeran Xing bergidik ngeri melihat kenarsisan saudarinya itu, Murong Yun Yue ini begitu percaya diri, Pangeran Xing berani bertaruh kalau gadis itu lebih mencintai dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Sementara Murong Yun Yue tersenyum miring melihat ekspresi adiknya itu membuat Pangeran Xing ketakutan karena Murong Yun Yue lebih mirip rubah ekor sembilan,
"Dan kau tahu kenapa aku menerimanya?" tanya Murong Yun Yue, Pangeran Xing menggeleng, sementara Murong Yun Yue menghela napas, "karena darahnya sangat harum, setelah menikahinya, setiap malam aku akan memotong tubuhnya dan mengeluarkan darah dari tubuhnya dan meminumnya untuk mempertahankan kecantikanku yang tiada tara ini..."
Dari ekor matanya, Murong Yun Yue bisa melihat kalau Pangeran Xing sudah pucat pasi,
"Dan kau memakan makanan dari tempatku maka cepat atau lambat kau juga akan menjadi seperti aku... suka meminum darah manusia..."
Pangeran Xing yang hampir menangis karena trauma berdiri,
"Kakak perempuan kau mengerikan!" Dia berdiri dan berlari pergi meninggalkan Murong Yun Yue yang tertawa tebahak-bahak melihat tingkah anak itu.
"Ruo Qiu kau melihatnya? Anak itu sangat menggemaskan!" Ujarnya, masih tertawa, tapi dia lalu menyadari kalau pelayan setianya tidak membalas ucapannya, dia berbalik ingin memanggil mereka tapi tatapannya malah bertemu dengan mata legam milik seorang pria dengan pakaian hitam berbordir emas, Murong Yun Yue refleks berdiri dari duduknya,
"Saudara senior-" tangannya sudah siap ingin memegang pria itu tapi dia berhenti di tengah jalan, Murong Yun Yue berdeham sedikit, dia memberi hormat, "Pangeran Mahkota!"
Murong Yun Yue merutuki dirinya sendiri, dia sudah terbiasa dengan sikap dingin saudara senior ini, karena keduanya berguru pada guru yang sama juga, dia sangat terbiasa berkelakuan kurang ajar di hadapan gurunya, maka dia pikir dia bisa berkelakuan santai di hadapan saudara seniornya yang juga merupakan putra mahkota sebuah dinasti besar.
"Uh... Yang Mulia, silakan duduk." Dia mempersilakan pria itu untuk duduk, tatapannya lalu bersiborok dengan Ruo Qiu yang memberikan tatapan minta maaf padanya, Ruo Qiu meminta pelayan lain untuk mengganti cangkir, teh dan juga makanan ringan di atas meja, kini semuanya baru lagi, mereka lalu berdiri agak jauh dari Murong Yun Yue untuk memberikan privasi pada nona mereka.
Murong Yun Yue terlihat begitu canggung saat Ia duduk sendiri bersama Li Yi Feng seperti itu, padahal dulu saat Ia masih berguru pada Tetua Tang, dia bisa berlaku kurang ajar sesukanya di hadapan guru dan saudara seniornya, dia bahkan tak perduli saat Ia memanjat pohon hanya untuk mengagetkan Tetua Tang. Murong Yun Yue menuangkan teh kedalam cangkir lalu mempersilakan Li Yi Feng untuk meminumnya.
Untuk sesaat keduanya hanya saling terdiam satu sama lain, tak ada yang mau bicara, Ruo Mei yang melihat nona-nya duduk tegap dan canggung seperti itu, tiba-tiba dia merasa pusing melanda kepalanya, Nona, berkelakuan malu-malu dan canggung seperti itu bukan gaya anda sekali!
Mereka sudah terbiasa dengan sikap bar-bar Nona mereka, melihatnya malu-malu seperti itu memberikan mereka perasaan yang tak terlukiskan.
"Uh... apa yang dilakukan Yang Mulia disini?" tanya Murong Yun Yue hati-hati, dia merasa aneh kenapa Li Yi Feng ada disini, padahal Istana ini berada di Istana dalam, sangat sulit untuk orang lain masuk.
Murong Yun Yue merasa sedikit menyesal setelah mengetahui identitas asli pria itu, saat dia masih mengenal pria itu sebagai Tuan Muda Li dan saudara seniornya, dia bisa berkelakuan sesukanya, karena sifat pria itu sangat dingin dan tak punya ekpresi berarti, dan Tetua Tang yang selalu mentolerir apapun yang dia lakukan. Tapi sekarang setelah Ia mengetahui kalau pria itu juga adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Tengah yang begitu terkenal dan pria itu sekarang adalah calon suaminya, rasanya sangat berbeda. Ia tidak bisa membantu tapi menjadi sedikit lebih formal dari biasanya, karena meskipun Bhiksu Hui Jue memberitahukan kalau keduanya telah dijodohkan oleh Kaisar Langit, keduanya tetaplah tidak saling mengenal dekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhang Guo Gongzhu
Fiksi SejarahMurong Yun Yue terbangun, itu enam tahun sebelum kematiannya. Dia sudah menyelamatkan Orang yang tega membunuhnya, Dongfang Ming De. Tapi, sepertinya Dewa sangat menyayangi dirinya, dia diberi kehidupan kedua, untuk mengetahui semua alasan dibalik...