Murong Yun Yue terbangung, dia mengerjab menatap sekeliling,"Kau sudah bangun?" Itu suara Li Yi Feng, alis Murong Yun Yue bertaut, tapi tangan besar Li Yi Feng mengelus dahinya agar perempuan itu bisa kembali tenang,
"Apa yang terjadi padaku?" Ia bertanya, Li Yi Feng duduk di kasur dan memegang tangan istrinya, yang terasa sedikit dingin,
"Kau hamil." Li Yi Feng melihat bagaimana mata Murong Yun Yue membulat, mulutnya terbuka tak bisa berkata-kata, lalu airmatanya turun.
Li Yi Feng tak tahu apa yang terjadi pada Istrinya itu, dia tercengan apalagi Murong Yun Yue yang menangis begitu sedih, tangannya menggenggam tangan istrinya erat lalu sebelah tangannya mengelus pelan punggung Istrinya, dia tak pernah melihat Murong Yun Yue menangis apalagi sampai seperti ini.
"Yue'er?" Bisiknya hati-hati, tapi Murong Yun Yue tetap menangis alhasil dia hanya membawa wanita itu ke pelukannya dan membiarkannya menangis sepuas hati.
Murong Yun Yue tak mengerti kenapa dia menangis, dia bukan perempuan cengeng, ia tak pernah menangis sejak pergi ke gunung dan menjadi murid tetua Tang, bahkan di kehidupan masa lalunya, sampai akhir yang Ia rasakan adalah kebencian dan rasa murka, tapi Ia tak mengeluarkan setetes airmatapun, karena wanita itu logis, menangis tak akan merubah segalanya, tapi saat Ia mendengar bahwa Ia hamil, Murong Yun Yue langsung teringat pada bayi yang ada di perutnya saat Dongfang Ming De membunuhnya dengan keji. Malam itu bukan hanya dirinya yang mati tapi juga bayinya, dia menangisi kehidupan bayinya yang tak berdosa.
Li Yi Feng merasakan istrinya sudah selesai menangis, dengan telaten Ia menghapus airmata wanita itu, dia tak suka melihat mata indah istrinya berubah merah,
"Kau sudah baikan?" Ia bertanya sambil menyodorkan air putih, Murong Yun Yue meminumnya lalu mengangguk, Li Yi Feng tak bertanya kenapa Istrinya tiba-tiba bertingkah aneh, dia berdiri hendak pergi tapi Murong Yun Yue menahan tangannya, "aku akan memerintahkan pelayan untuk membawa makanan kemari," Ia berkata, tapi Murong Yun Yue menggeleng, menarik kembali pria itu,
"Yang Mulia, apakah orang lain tahu tentang kehamilan saya ini?"
Benar, Murong Yun Yue berpikiran seperti itu setelah selesai menangis, sekarang adalah saat yang genting, pertarungan untuk kursi Kaisar tengah panas, dengan kehadiran anak ini yang merupakan anak Putra Mahkota dan cucu pertama Kaisar tentu saja akan membayahakan posisi keluarga Ma, mereka tak akan tinggal diam jika tahu kalau Murong Yun Yue hamil. Li Yi Feng juga mengerti akan kekhawatiran istrinya, dia mengelus rambut Murong Yun Yue pelan,
"Aku sudah mengurus semuanya, jangan khawatir, sekarang fokuslah pada kesehatanmu dan anak kita, sisanya serahkan padaku."
Rumor mengenai Putri Mahkota yang tiba-tiba pingsan membuat geger seistana, Kaisar, Permaisuri juga Ibu Suri Ma tentu mendengar hal itu, tapi saat mereka bertanya apa yang terjadi pada Putri Mahkota, semua orang di Istana Timur menjawab hal yang sama, yaitu Putri Mahkota pingsan karena dia terkena dehidrasi, akibat jarang minum air. Tentu saja banyak pihak yang curiga, tapi setelah melihat Putri Mahkota melakukan apa yang Ia lakukan setiap hari tanpa berubah, mereka alhasil percaya.
Ibu Suri Ma menatap kearah pelayan yang mereka jadikan mata-mata di Istana Timur,
"Kau yakin tak ada hal aneh yang terjadi pada Putri Mahkota?" Pelayan itu mengangguk, dia sudah membeberkan setiap informasi yang Ia ketahui tentang Putri Mahkota, semua obat-obatan yang di resepkan oleh tabib adalah obat-obatan penambah darah saja, tak ada yang lain, nafsu makan Putri Mahkota juga sama, tak berubah, wanita itu juga malas seperti biasanya, dia juga kadang menghadiri acara yang diadakan bangsawan wanita tanpa Putra Mahkota.
"Baiklah, kau boleh pergi."
Setelah pelayan itu undur diri, Ibu Suri Ma terlihat berpikir keras, dia mencurigai kalau Murong Yun Yue hamil, tapi wanita tua itu menggeleng lagi, kalau Murong Yun Yue hamil, pastilah Li Yi Feng akan lebih protektif padanya dan tak akan membiarkannya keluar Istana, tapi tidak, Li Yi Feng bersikap biasa-biasa saja cenderung santai, dan Murong Yun Yue juga tak bersikap mencurigakan, serta resep obat benar-benar hanya obat penambah darah saja.
Tapi Ibu Suri Ma tak tahu menahu kalau Murong Yun Yue juga merupakan anak perempuan dari Lembah Mo Yun yang terkenal, tentu saja obat untuk kandungannya akan berasal dari lembah Mo Yun, kualitasnya berkali-kali lipat lebih baik daripada di Istana.
Murong Yun Yue mengirim surat ke Mo Yun setelah Ia bangun, salah satu pengawal bayangannya yang pergi kesana untuk mengantarkannya, saat pengawal bayangannya kembali, Ia membawa satu kotak penuh dengan obat-obatan untuk khusus untuk Ibu hamil dan bayinya yang harus Murong Yun Yue minum setiap hari.
Kaisar menatap Li Yi Feng sejenak, keduanya sekarang berada di ruang studi kekaisaran, keduanya tengah bermain Go, Kaisar mengelus janggutnya,
"Apa Istrimu baik-baik saja? Kemarin zhen mendengar Ia tiba-tiba saja pingsan?" Kaisar bertanya, Li Yi Feng yang tengah serius mengangkat kepalanya lalu mengangguk,
"Yun Yue hanya kekurangan darah akibat duduk terlalu lama dan tak cukup minum. Semuanya sudah baik-baik saja, putra ini berterima kasih atas kekhawatiran Yang Mulia."
Kaisar mengangguk, "zhen senang mendengarnya," Ia memindahkan bidak go-nya, "kau harus memperhatikan Istrimu, biar bagaimanapun, dia meninggalkan keluarganya dan menikahimu lalu tinggal disini. Jika Ia bosan, mintalah Ia untuk memanggil para penghibur Istana, katakan padanya untuk tak malu melakukan itu, sekarang kau satu-satunya keluarga yang Ia miliki."
Li Yi Feng tahu kalau Kaisar mengatakan hal itu karena mengingat mendiang Permaisuri Wang, saat itu Kaisar masih seorang Wangye, yang tak punya kekuasaan, dia sudah menerima nasibnya dan pergi bersama Istrinya ke tempat kekuasaannya, Wangfei Wang pada saat itu meninggalkan seluruh keluarganya di ibukota untuk ikut bersama suaminya, keduanya memulai hidup baru disana, menerima nasib kalau sekali seorang Wangye pergi dari Ibukota, Ia tak akan kembali lagi ke Ibukota kecuali Kaisar yang bertakhta memerintahkannya melalui dekrit Kekaisaran, tapi Wangfei Wang tetap dengan tulus menemaninya.
Hingga pertarungan pewaris takhta antara Putra Mahkota - anak Ibu Suri Ma - dan Lu Wangye - anak Ren Guifei - bergejolak yang mengakibatkan keduanya meninggal secara tragis, Ibu Suri Ma tak tinggal diam, dia lalu langsung memanggil kembali Kaisar yang saat itu masih merupakan seorang Wangye kembali ke Ibukota dan menjadikannya Kaisar saat ini.
Hidup mendiang Permaisuri Wang tak kalah tragis, dia dan Kaisar mengira keduanya akan hidup bahagia setelah Kaisar diangkat menjadi pemimpin negeri, tapi keluarga Ma dan faksi pendukung malah mendesak Kaisar untuk menceraikan Wangfei Wang, tapi untungnya Kaisar tak mau melakukan itu, dia malah membalas akan turun takhta jika mereka terus mendesaknya, maka masalah itu dibiarkan kembali, dan pada akhirnya Kaisar tetap mengangkat Wangfei Wang sebagai Permaisuri.
Masalah tak berakhir saat itu, Permaisuri Wang akhirnya hamil setelah bersusah payah, dan melahirkan anaknya, tapi entah apa yang terjadi, Permaisuri Wang tiba-tiba terserang penyakit, tubuhnya melemah, dia hanya berhasil bertahan sampai Li Yi Feng berumur empat tahun, dan dia meninggal, setahun kemudian Kaisar terpaksa menikahi wanita keluarga Ma, dan menjadikannya Permaisuri. Karena Ia tak percaya pada keluarga Ma, Kaisar memilih membesarkan Li Yi Feng sendiri, setelah itu saat Li Yi Feng berumur delapan tahun, Tetua Tang datang dan mengambilnya menjadi murid atas permintaan mendiang Permaisuri Wang.
***
Ps. Novel ini bukan novel terjemahan, dan saya tak memberi izin untuk mengupload novel buatan saya di platform manapun selain Wattpad. Saya tak menerima karya saya dijiplak atau ide saya dicuri. Saya hanya ingin mengupload cerita ini di wattpad dan hanya platform ini, agar bisa dibaca secara gratis, jika para readers menemukan ada orang lain mengupload cerita saya tanpa izin di platform lain tolong katakan pada saya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zhang Guo Gongzhu
أدب تاريخيMurong Yun Yue terbangun, itu enam tahun sebelum kematiannya. Dia sudah menyelamatkan Orang yang tega membunuhnya, Dongfang Ming De. Tapi, sepertinya Dewa sangat menyayangi dirinya, dia diberi kehidupan kedua, untuk mengetahui semua alasan dibalik...