27; hmmph

693 73 0
                                    


Murong Yun Yue turun dari kereta kuda dengan plakat Zhang Guo Gongzhu Fu, kakinya melangkah kearah restoran Yue Long, restoran ini adalah miliknya, dengan pendapatan yang sangat besar setiap bulan karena makanannya yang sangat enak serta anggurnya yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.

Dia disapa oleh kepala restoran dengan sopan, satu lambaian tangan, kepala restoran Mo langsung memintanya menaiki lantai atas.

"Bukankah ini Yue'er Biaomei?" Suara seorang pemuda membuat langkah Murong Yun Yue terhenti, dia berbalik mendapati seorang pemuda dengan pakaian berwarna hijau dengan sulaman brokat, di tangannya terdapat kipas lipat, Pemuda berusia sekitar delapan belas tahun tersebut memiliki penampilan sarjana, "apa yang dilakukan biaomei disini?" tanya pemuda itu,

"Bukan urusanmu," jawabnya singkat, dia lalu berjalan tidak menghiraukan pemuda tersebut,

"Biaomei jarang dilihat olehku, bukankah kita harus duduk dan meminum anggur bersama?"

"Zhao Huai , apakah kau tidak punya hal lain untuk dilakukan?"

Zhao Huai adalah anak laki-laki Puteri Fu Shou dan Count Yi Ping, dia merupakan pewaris dari Count Yi Ping.

Zhao Huai menyeringai melihat sifat gadis kecil yang dulu sering dibuli olehnya, gadis kecil yang memiliki mulut pedas seperti cabai.

"Bagaimana urusanku bisa lebih penting daripada biaomei? Bisa bertemu biaomei disini adalah keberuntunganku."

Murong Yun Yue membuat suara 'hmph', dia benar-benar ingin menendang pemuda tersebut. Zhao Huai adalah teman belajar Chu Wang, Murong Yun Ran, kakak ketiganya, benar kata pepatah burung dari bulu yang sama selalu berkumpul bersama. Itu tidak salah, lihat saja bagaimana Zhao Huai dan Murong Yun Ran selalu membuatnya darah tinggi setiap kali mereka berbicara.

Murong Yun Yue berjalan meninggalkan Zhao Huai yang tertawa mengejek, merasa menang karena bisa membuat Murong Yun Yue marah. Saat dia merasakan kemenangan, sebilah pisau hampir mengenai kepalanya, Zhao Huai tiba-tiba pucat, untung saja dia langsung memegang gagang pisau tersebut, dia menatap pisau yang berukir kata zhang guo dan diukir gambar phoenix.

"Yi Ping count shizi, Yang Mulia meminta pisaunya kembali," kata Ruo Mei tiba-tiba, tanpa basa basi dia langsung mengambil pisau dari tangan Zhao Huai, memberi hormat dan pergi mengikuti Murong Yun Yue.

Zhao Huai merasa ingin mencabik Murong Yun Yue.

***

Sampai di kamar pribadi, Murong Yun Yue mengangguk pada orang-orang di dalam, Nona dari Ye fu, Ye Ai Ying, Puteri He Shun, Rong Xian Yu, Nona muda dari kediaman Jenderal Shen, Shen Gui Lan serta Nona muda dari kediaman Marquis, Hong Bao Ji.

"Yue jie, ayo kemari!" sapa Shen Gui Lan dengan antusias, Shen Gui Lan adalah adik perempuan Shen Di Feng, teman berlatih Murong Yun Yue. Murong Yun Yue tersenyum lalu duduk di kursi yang disediakan, "mengapa Yue jie lama?"

"Aku bertemu hama tak berguna," jawabnya mengangkat bahu, dia mengambil biji teratai dan memakannya, "Bao Ji, apa kau akan memasang muka malasmu terus?" tanyanya, alis Murong Yun Yue terangkat, Hong Bao Ji yang dikenal paling pemalas menatap mereka, lalu mendengkus lalu menggeleng, dia mengambil kacang lalu memakannya pelan, "aku memanggil kalian kemari karena aku ingin mengenalkan kalian pada seseorang," kata Murong Yun Yue, dia menyesap tehnya, "dia akan datang sebentar lagi."

Tak lama, pintu terbuka, seorang pelayan wanita masuk diikuti seorang gadis dan dua pelayannya.

"Ini..."

"Kalian kenalkan, ini Nona Muda Keluarga Luo, Luo Yang Wei. Yang Wei meimei, datang dan sapa mereka," ujar Murong Yun Yue tersenyum, kedua lesung pipitnya kelihatan, bahkan bulu matanya berkibar,

"Luo Yang Wei memberi salam pada semua Xiaojie, salam pada Puteri He Shun." ujarnya, memberi hormat, tapi Ye Ai Ying segera melambaikan tangannya,

"Karena Ah Yue memanggilmu meimei, maka jangan sopan, panggil aku Ai Ying jie," ujarnya memanggil Luo Yang Wei lalu memintanya duduk, pelayannya menuangkan teh pada Luo Yang Wei, "perkenalkan itu Shen Gui Lan dan Hong Bao Ji."

Kedua Nona muda tersebut melambaikan tangan padanya, Luo Yang Wei duduk dengan gugup,

"Ah Wei tidak usah gugup," kata Rong Xian Yu memberikan kacang padanya, "semua disini adalah saudara perempuan." Lanjutnya, Rong Xian Yu memiliki wajah tersenyum tapi dia mengapresiasi langkah Murong Yun Yue yang cerdas dan cukup cepat. Bagaimana tidak, Murong Yun Yue berencana menikahi kakak laki-laki Luo Yang Wei, Luo Yang Zhi yang tengah melakukan perjalanan bisnisnya, tidak ada orang tua di keluarga Luo karena Tuan dan Nyonya Luo meninggal enam tahun lalu, keduanya dibesarkan oleh Nyonya Tua Luo. Jadi, jika ada wanita yang menikahi Luo Yang Zhi, dia akan sangat beruntung karena Nyonya Tua Luo hanya sibuk dengan Buddha setiap saat, maka dari itu Murong Yun Yue benar-benar repot untuk berteman dengan Luo Yang Wei, calon adik ipar yang dipilih sendiri olehnya.

"Sebelumnya aku mengatakan kalau saat melihat Yang Wei meimei, aku merasa seperti bertemu teman lama. Bukankah begitu?"

Shen Gui Lan mengangguk, "jika dilihat, Yue jie memang ditakdirkan untuk bertemu Ah Wei!"  Katanya dengan manis, dia memang menyukai Luo Yang Wei. Sementara Luo Yang Wei hanya tersenyum dan mengangguk padanya.

"Aku baru ingat, ulang tahun zumu akan diadakan beberapa hari lagi. Aku akan meminta izin Fuqin untuk mengundang kalian," kata Ye Ai Ying santai, "tidak perlu hadiah mahal, zumu suka sekali dengan Buddha, jadi persiapkan hadiah itu." Lanjutnya, sementara Hong Bao Ji menghela napas lelah,

"Apakah aku harus ikut juga?" Tanyanya malas, semua gadis hanya tertawa menatapnya

"Tentu!"

Zhang Guo GongzhuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang