~Death~

201 25 7
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*
Main cast : Yoo Jeongyeon TWICE
                      Kim Wooseok UP10TION

"Kau sendirian?" Tanya seorang gadis dengan rambut sepunggung yang digerai.

"Seperti yang kau lihat Tzuyu," jawabnya sembari mencoba tersenyum.

"Apa kau memikirkan sesuatu?" Lelaki itu menoleh kembali pada Tzuyu yang kini ikut duduk disebelahnya.

"Aku sedang mengingat kakak," ucapnya sembari menatap langit malam yang dipenuhi bintang.

"Kau benar aku juga sedang memikirkannya, entahlah. Aku sudah mencoba melupakan mereka yang selaku baik padaku, selalu perhatian, menasehatiku tanpa amarah namun aku yang dulu selalu saja membencinya," Tzuyu menunduk sambil memikirkan bagaimana dulu kakaknya yang sanhat baik padanya kini telah meninggalkannya.

"Hyunjin! Apa kau menyesal dulu selalu membenci kakakmu?" Hyunjin mengangkuk sejujurnya ia ingin mengulang waktu dan kembali menyayangi kakaknya dan menyelamatkannya.

"Dulu ketika ayah dan ibu mati aku selalu menyalahkan kakak karena saat itu lebih memilih misinya dari pada menyelamatkan ayah dan ibu, aku tidak tau bahwa kakak saat itu melihat sendiri bagaimana kakak melihat ayah dan ibu mati, sejujurnya aku merasa sangat bersalah karenanya dia tentu yang paling merasa sakit hati ketika ayah dan ibu mati dimakan oleh demon itu," ucap Tzuyu yang kemudian semakin menenggelamkan wajahnya di atas lututnya.

"Aku yang dulu berubah menjadi demon tidak seharusnya menyalahkan kakak, aku harusnya berpikir bahwa kakak selalu mencari cara untuk menyembuhkanku dengan susah payah," Hyunjin kini memalingkan wajahnya agar tidak memperlihatkan wajahnya yang hampir menangis.

Flashback

"Jeongyeon-a!" Gadis dengan penampilan seperti laki-laki itu menoleh dan menatap orang yang kini memanggil namanya.

"Nee? Wae? Kau butuh sesuatu?" Tanyanya sembari tersenyum.

"Mari makan bersama, para Hashira menunggu kita saat ini begitu juga dengan tuan besar," Mata Jeongyeon langsung berbinat ketika Wooseok berucap demikian.

"Jinja? Kalau begitu ayo!" Ucap Jeongyeon sumringah lalu kemudian menarik lengan Wooseok pergi.

"Sudah lama aku tidak makan dengan kalian," ucap Wooseok dan Jeongyeon secara bersamaan.

"Yah lagipula kalian kan memang lebih memilih makan dengan adik kalian yang tidak tau diri itu," ucap Nayeon sarkas dan Jeongyeon hanya tersenyum.

"Gwanchana, mereka pasti akan menganggap kami sebagai kakaknya kembali," ucap Jeongyeon dan mulai makan.

"Besok adalah pertempuran besar, kalian harus bisa mengalahkan Jackson," ucap Jinyoung dan mereka mengangkuk.

"Apa besok kita masih akan hidup?" tanya Seungmin yang kini tidur dengan paha Jeongyeon sebagai bantalannya.

"Tentu saja! Kau harus yakin kalau kau bisa bertahan dan mengalahkan mereka!" ucap Wooseok yang duduk disebelah Jeongyeon.

"Jeongyeon unnie tidak pulang?" Jeongyeon menggeleng menanggapi ucapan Chaeyoung.

"Tidak, unnie akan tetap disini. Kita tidak tau kapan mereka akan benar-benar menyerang kita," jawabnya sambil menatap langit malam.

"Seungmin kenapa kau suka tidur dipaha Jeongyeon?" tanya Dowon yang bersandar pada bahu Jeongyeon.

"Karena Jeongyeon noona akan selalu menjadi tempat ternyaman untukku, aku tidak tau kenapa Hyunjin malah membenci Jeongyeon noona bahkan ketika aku sendiri ingin menjadi adiknya," ucap Seungmin dengan heran.

Short Story Yoo Jeongyeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang