~Pejuang Bangsa~

788 63 12
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*
Main cast : Yoo Jeongyeon
                      Kim SeokJin (BTS)
                     
"Jadi gimana? Kita cuman tinggal berlima aja Jin, tentara yang ada di negara kita udah dibantai semua Jin," seorang wanita bergigi kelinci bernama Nayeon berucap sambil mengacak rambutnya frustasi pada seorang pria berbahu lebar yang ia panggil Jin.

"Nggak semua Nay," Jin menjawab dan 4 orang lainnya yang ada di ruangan itu mengaga tak percaya, sedangkan yang berucap hanya tersenyum.

"Emang semua tentara dan agen rahasia di negara kita udah mati tapi kalian lupa sama 1 kelompok agen rahasia yang dikirim ke negara F 3 tahun lalu," Jin berucap dengan senyum yang mengembang dan mereka yang mendengar hanya saling menatap tak percaya.

"3 tahun lalu mereka dikirim ke negara F?" Kini giliran si tentara yang memiliki kulit pucat bernama Yoongi bertanya memastikan karena ia sendiri tidak pernah mendengar ada agen rahasia yang dikirim ke negara F.

"Ya, kelompok agen itu terdiri dari 5 orang anggota yang dipimpin oleh gadis tegas berambut pendek, tomboy, yang selalu yakin akan apa yang dilakukannya, serta percaya pada rekan-rekannya," Jin berucap sambil tersenyum ia begitu merindukan gadis itu, semenjak 3 tahun lalu mereka tidak pernah bertemu lagi.

"Dipimpin oleh seorang wanita?" kini giliran Jihyo sang pilot tentara angkatan udara.

"Yah! Dulunya mereka beranggotakan 7 orang 3 perempuan dan 4 laki-laki, namun saat menjalankan misi di negara X mereka kehilang 2 rekan perempuan mereka, Jungkook sendiri adalah penembak paling jitu diantara agen yang lain, jika saja dulu ia lebih memilih mengikuti lomba mungkin sekarang ia akan bisa mendapatkan ratusan medali, Taehyung dia adalah peretas komputer paling hebat di negara kita dan pilot dalam partner kelompok mereka, Namjoon dia adalah pembuat bom dan penjinak bom di kelompok mereka, Hoseok dia adalah pilot yang akan membawa mereka menyerang dari atas, dan Jeongyeon sendiri bisa melakukan semua yang dilakukan partnernya dan bisa memimpin mereka dengan baik, dia juga memiliki sebuatan wanita tampan," Jin menjelaskan panjang lebar dan mereka tampak kagum.

"Tapi kenapa saat mereka kehilangan 2 partner mereka, mereka tidak mendapat partner baru?" pertanyaan yang keluar dari mulut Jimin si penjinak bom diangguki oleh 3 rekan wanita lain.

"Mereka dulunya adalah teman masa kecil yang keluarganya sama-sama mengabdi pada negara dan mereka adalah anak tunggal, mereka bertemu saat umur mereka 10 tahun disaat 7 keluarga itu berdiskusi tentang masa depan negara yang hampir saja hancur. Semenjak saat itu mereka salalu bersama kapanpun dan dimanapun, mereka tak terpisahkan mereka bertujuh namun 1, cita-cita mereka membawa mereka terus bersama. Diumur mereka yang ke 17 tahun tepat saat mereka menyelesaikan pendidikan kemiliteran mereka, mereka kehilangan orang tua mereka," Jin menghentikan sejenak untuk meminum air putih yang ia pegang.

"Disaat sebelum mereka kehilangan orang tua mereka, orang tua mereka meminta mereka supaya saling menjaga satu sama lain, berjuang bersama demi negara, saling menopang dan saling berbagi kesedihan maupun kesenangan mereka. Semua perkataan orang tua mereka mereka tepati hingga saat ini. Semenjak saat itu mereka memutuskan untuk menjadi partner dalam agen rahasia negara kita, saat kehilangan 2 partner mereka, pemerintah sudah menawarkan 2 partner lainnya untuk bergabung tapi mereka menolak dengan alasan tidak ada yang akan bisa menggantikan posisi 'Mina dan Sana dalam hati kami maupun dalam partner kelompok kami' cintanya pada negara membuat mereka buta dengan kebutuhan hidup mereka yang lain, fakta bahwa mereka membutuhkan pasangan tak pernah terbesit dikepala mereka," Jin berucap dengan meneteskan ujung air matanya.

"Apa yang mereka bawa di tas mereka hingga semua misi yang mereka lakukan berhasil kepten?" Jimin kembali bertanya dengan sangat penasaran.

"Yang ada di dalam tas mereka adalah bendera negara kita negara Y yang akan selalu mereka bentangkan saat mereka meraih kesuksesan dalam sebuah misi, foto kedua orang tua mereka, kedua orang tua Mina dan Sana, foto Sana dan Mina, foto kebersamaan mereka, serta kitab suci dan alat ibadah, itu yang utama dari isi tas mereka?" Jin berucap sambil meneteskan air matanya haru, sungguh perjuangan kelompok agen yang satu ini selama 8 tahun meski mereka harus kehilangan 2 partner mereka sungguh luar biasa.

Short Story Yoo Jeongyeon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang