Jeyano

671 56 0
                                    

Heyyooo Epribadiihhhh!!

Let's start

Let's start

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Buuuun! Jeno berangkat!"

"Hati-hati, nak!"

Hari ini, Jeno gak ada jadwal kuliah, gak ada jadwal nge-gym, gak punya tugas bikin ini-itu atau sekedar hadirin rapat organisasi. Pokoknya Jeno benar-benar lagi free. Makanya, sedari jam setengah enam pagi, lelaki itu memutuskan bersepeda sekalian jalan-jalan. Dan, nanti akan mampir ke kafe Bunda atas permintaan Bundanya itu.

Juna dan Haidar memiliki satu kelas di pagi hari yang harus mereka hadiri. Nalesh sendiri ada kelas di siang hari, maka dirinya memilih untuk membantu di kafe Bunda nanti. Bang Mark sebagai mahasiswa tua yang tidak memiliki jadwal apapun memilih tidur dengan tenang di kamarnya. Dan duo bungsu yang dipastikan untuk pergi sekolah hari ini.

"Hhh, enak banget udara pagi. Udah lama gak sepedaan kayak gini," Jeno mengendarai sepedanya santai. Niatnya kali ini benar-benar untuk berjalan-jalan dan tidak untuk berolahraga.

Kaos putih dengan celana olahraga selutut adalah pilihan outfit-nya pagi ini. berbekal botol minum, handphone dan sedikit uang untuk jaga-jaga saja. Sepeda gunungnya mulai keluar dari area komplek perumahan dan menuju ke area yang lebih padat. Tujuannya yang pertama adalah mengelilingi bagian kota yang dikenalnya lalu lanjut ke arah taman. Bunda ingin pancong yang dijual di taman kota itu, katanya.

Banyak menikmati pemandangan yang jarang dirinya rasakan membuatnya merasakan sedikit kelegan karena waktu yang dimilikinya ini. Walaupun ini adalah kota, Jeno masih bisa merasakan sedikit udara sejuk pagi hari. Dirinya puas kali ini. Dan, tujuan selanjutnya adalah taman kota untuk membeli pancong titipan Bunda.

Kriinggg.. Kringgg

Suara panggilan masuk dari Handphone sedikit menganggu acara jalan-jalannya kali ini. dengan masih menjalankan sepedanya, Jeno mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"......"

"Gak ya, Dar. Pokonya jangan dipake."

"........"

"Pake punya Bang Mark aja. Kan dia juga gak ada kelas."

"......."

"Haidar!! Jangan heh! Awas ya l-"

Braaaaaakkkkk

"ADUUHHH, BISA HATI-HATI GASIH?!"

"Duuhh, siapa sih?"

"Shhhhhh, sakit banget."

"Eh eh, astaga! Lu gak papa?" Jeno akhirnya sadar dengan kejadian tabrak-menabrak tadi. Yap! Dirinya menabrak seorang perempuan yang sekarang meringis sakit pada kakinya.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang