Menjauh 2

411 35 1
                                    

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok.. Tok.. Tok..

"Bunda... Ayo sarapan dulu, Bun,"

".............."

"Bunda?"

Krieeet

"Hhh... Bunda.. Bangun...," lelaki itu menggoyangkan tubuh Bunda yang tertutup selimut tebal di kamarnya "Bun.. Bundaaa."

"Heum."

"Bunda, ayo sarapan. Biar cepet sembuh, Bun."

"Iyaa, Mas Jen," sahut Bunda dengan mata yang masih tertutup.

"Mau aku bawain kesini sarapannya?" tawar Jeno.

"Gak usah, Bunda nanti kebawah."

"Yaudah, Bunda mandinya jangan pakai air dingin dulu. Pakai air hangat aja yaa."

"Iyaaa, Massss. Udah sanaaaa," usir Bunda yang masih dengan nada kantuknya.

Jeno tersenyum kecil dan langsung turun ke bawah menghampiri saudara-saudaranya yang sekarang sudah memenuhi ruang keluarga dan ruang makan.



Bletaak

"AARGHHH! AA HAIDARRR!!"

"Hehehe."

"BANG MARK, AA HAIDAR NIH!"

"Duh, Ale jangan berisik dong masih pagi nih," sahut Jeno yang baru saja menapaki ruang bawah ini. Lihat kan? Ini masih pagi dan sudah ada ancang-ancang peperangan yang akan terjadi di rumah ini.

"AA NIH MAS!" tunjuk Ale pada Haidar dengan kesal. Wajahnya merah dengan dada yang masih naik turun.

"Ya maap," ucap Haidar sekenanya.

"IIHHHH!"

"Kenapa sih?" tanya Mark yang baru saja datang dari arah dapur "Kojun udah marah-marah soalnya kamu berisik, Le. Kenapa emangnya?"

"Liat tuh!"

Di atas meja depan TV terdapat gambaran yang Ale buat tertumpah air dari gelas disampingnya. Meja putih itu sudah basah dengan sedikit cat yang meluntur di masing-masing sisi buku gambarnya. Ya, Haidar yang tadinya ingin melempar kepala Jisung dengan boneka Ryan milik Nalesh itu ternyata mengalami kesalahan perhitungan yang akhirnya dengan tanpa aba-aba malah mengenai gelas berisi susu di samping gambaran yang saat itu sedang Ale kerjakan.

"Hadeuh.." Mark memijat dahinya, merasa pusing di pagi hari ini "Itu dikumpulin kapan, Le?"

"Hari ini!" sentak Ale dengan tatapan yang mengintimidasi pada Haidar.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang