Mahawira Diaries [END]

Seleksi

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

When we shine bright
I'm alive in the CT 날 노래해
이 조명 아래 서로를 바라보면
나도 몰래 웃게 돼 다 잊게 돼 yeah

Cause I'm not alone
내게 따듯한 집이 돼준 너
어제와 지금의 나 또 다가올 내일 우리
It all starts from home

Suara bungsu Mahawira itu mengalun jelas di telinga Bunda dan Jisung yang sedang menunggu di ruang tunggu. Hari ini adalah hari yang paling menegangkan untuk Ale, seleksi kedua tentunya. Sebelumnya, lelaki itu selalu uring-uringan karena menunggu hari ini tiba hingga kelima kakaknya pusing melihat tingkah salah satu bungsu Mahawira itu. Padahal menurut mereka, Ale memiliki suara yang memang bagus secara alami.

Bunda dan Jisung yang mendengarkannya berdecak kagum dengan suara maksimal yang Ale keluarkan. Ini benar-benar bukan suara Ale yang mereka kenal. Lagu yang bungsu Mahawira itu bawa memang memerlukan teknik vokal yang terbilang harus stabil dan tinggi. Dan, kedua orang yang menunggu di ruang tunggu itu terpaku dengan pembawaan yang Ale lakukan. Tanpa melihatnya pun, mereka yakin Ale membawakannya lengkap dengan gesture dan mimik yang pasti mendukung pembawaannya.

"Bun, Ale bagus banget yaa suaranya?"

"Iya, Bunda juga bangga sama Ale."

"Kalau Jisung, Bun?"

"Suara Adek juga bagus, tapi kamu lebih punya kelebihan di bidang lainnya."

"Ahhh, Iya sih Bun, hehehe," Bunda tersenyum dengan penuturan Jisung barusan. Anak-anaknya memang selalu punya sisi uniknya masing-masing.

Kembai lagi dengan penampilan bungsu Mahawira, Bunda benar-benar terkejut dengan suara Ale yang sekarang ini. Diam-diam Bunda juga merekam suara yang dirinya dan Jisung dengar dari ruang tunggu. Lagu masih mengalun dengan merdunya. Jisung pun tak habis pikir dengan saudaranya ini.

You raise me up, so I can stand on mountains
You raise me up, to walk on stormy seas
I am strong, when I am on your shoulders
You raise me up to more than I can be

You raise me up, so I can stand on mountains
You raise me up, to walk on stormy seas
I am strong, when I am on your shoulders
You raise me up to more than I can be.

Lagu kedua dinyanyikan oleh Ale, ini yang membuat Bunda merinding. Suara tinggi Ale membuat bulu kuduk Bunda berdiri, begitupun Jisung. Saat lagu itu dinyanyikan Ale, Jisung tidak pernah menyangka suara yang Ale punya bisa seindah dan sekuat ini saat mencapai titik poin lagu. Karena hal itu, dirinya yakin kalau Ale akan lolos ke seleksi selanjutnya. Bunda pun berpikir begitu.