Another Talk

295 38 3
                                    

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasa iba dan tidak tega akhirnya melingkupi Mahawira lainnya. Stopwatch yang sedikit lagi berhenti pun dimatikan oleh Ale atas permintaan si sulung Mahawira. Mereka memberikan kesempatan pria itu menjelaskan dan memohon kepada mereka. Entah seberapa sakit mereka kala itu, pasti pria ini juga merasakan sakitnya.

Malam ini, banyak cerita dan pengakuan yang diungkapkan oleh pria Mahawira itu. Malam sendu yang akhirnya membuat mereka harus memilih untuk keputusan nantinya. Akankan memaafkan dan menerima atau tetap bertahan dalam kebencian yang selama ini mereka bangun terhadap pria didepannya ini?


Malam itu, waktu seakan berhenti bergerak dan membiarkan insan yang ada didalamnya terlarut dalam kesenduan dan kepedihan. Loey, si pemeran utama, penghancur harapan keluarganya sendiri bersimpuh dihadapan mantan istri dan ketujuh anaknya meminta sebuah pengampunan juga permohonan maaf. Rindu yang tak terelakan hadir dalam hati anak-anak Mahawira lainnya, begitu juga Bunda. Bagaimana mereka harus bertahan tanpa seorang pemimpin dalam kapal kehidupan, kerinduan terhadap sosok pria yang biasa disebut Ayah, atau sekedar menekan kebencian pada pria ini. Bunda tidak pernah mengajarkan ketujuhnya bagaimana membenci seseorang, sebaliknya kata-kata 'ikhlas' dan 'sabar' yang terus Bunda sebutkan ketika anak-anaknya itu terpancing emosi juga egonya.

Sendu yang pekat sangat terasa di kediaman Mahawira ini. Loey nyatanya hanya menikmati kesenangan semu dan menghancurkan kebahagiaan abadinya. Dimulai dirinya yang mengaku menyesal akan pengkhianatan, makian, kekasaran, kekerasan, dan seluruh penderitaan yang dialami Bunda serta anak-anaknya. Akhirnya Loey pun menerima akibat dari apa yang sudah dilakukannya. Dikhianati kembali dan dijadikan batu lompatan wanita yang dipilihnya. Hingga akhirnya hanya dimanfaatkan oleh wanita itu hingga tak tersisa apapun yang dirinya miliki.

Malu. Itu yang dirinya rasa. Bagaimana karma mendatanginya dengan sangat kejam. Ingatan tentang keluarga harmonisnya dulu serta merta menyesakkan hati pria itu karena pilihan tak berakalnya dulu. Inginnya menghampiri Bunda dan anak-anaknya, namun mustahil karena dirinya tidak memiliki apa-apa. Dengan segala keteguhan, Loey mendorong dirinya mati-matian untuk mengembalikan keadaan dan kembali kepada mereka yang dulu dirinya sayangi dan menyayanginya.

"A-ayah udah," ucap si bungu pelan.

"Tolong... maafin Ayah," dalam keadaan bersimpuh, pria Mahawira menatap kedelapan orang yang ada didepannya.

Mereka bergeming tidak menanggapi.

"Mas.. lupain kejadian yang dulu yaa. Kita semua udah ikhlas," jawab Bunda dengan getaran dalam suaranya. Nyatanya walaupun sudah melakukan terapi dan juga pengobatan lagi, trauma yang dirinya miliki masih ada.

"Airinn.... Maafin saya."

Bunda mengangguk dan menolehkan pandangan pada ketujuh anaknya yang masih diam tak ingin menunjukkan katanya.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang