Pacar?

395 41 0
                                    

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Braaaaaaaak

"Makasih, Om!"

"Iyaaa, yaudah saya duluan yaa."

"Iyaaa, Om. Hati-hati."

Mobil yang sebelumnya berhenti di gerbang utama kampus pun pergi meninggalkan keempat lelaki itu.

"Psssstttt, Om Suho kok baik yaa sama kita?" tanya Nalesh yang dihadiahi gelengan dari ketiga kembarannya.

Ya, barusan itu Suho, lelaki dewasa yang akhir-akhir ini terlihat gencar mendekati Bunda mereka. Lelaki itu memberikan tumpangan pada kembar Mahawira karena mobil mereka sedang di bengkel. Salahkan Haidar yang sok-sokan berperan sebagai mafia yang sedang dikejar musuhnya, hingga akhirnya mobil beserta keempat penumpang di dalamnya harus bersilaturahmi dengan pembatas jalan kota. Bodoh memang.

Pagi itu, Suho datang ke kediaman Mahawira untuk mengantarkan keponakan 'tersayang' nya. Siapa lagi kalau bukan lelaki bongsor, Lucas. Seperti yang sudah Lucas bilang, dirinya sedang dibatasi fasilitas oleh orang tuanya. Dan, lelaki itu pun meminta pamannya untuk mengantarkannya ke kediaman Mark, tentu saja akan bertemu anak-anak Mahawira lain. Waktu yang pas karena kembar Mahawira yang sedang bertengkar untuk memilih siapa yang akan membayar kendaraan online untuk pergi ke kampus mereka.

Bunda yang sudah tidak tahan akan suara keempat anaknya pun meminta Suho untuk mengantarnya. Tentu saja Suho tidak akan menolak, malah dengan senang hati menerima permintaan wanita dewasa yang sedang merapihkan pakaian kedua bungsunya saat itu. Lagi, hal itu membuat anak-anak Mahawira dan Lucas sendiri pun memandang aneh pada pria dewasa itu.



"NALESSSHHHHH!!!"

"AAAA BABY GUE, SINI GABUNG!!"

Sisi dengan suaranya memecah keramaian kantin. Sebelum kelas dimulai, Keempat lelaki itu memutuskan merapat ke kantin kampus terlebih dulu karena waktu yang masih terbilang lama. Perempuan yang dipanggil sebelumnya itu melangkahkan kakinya menghampiri meja kembar Mahawira dengan tangannya yang dipenuhi dengan kopi dan toast, dirinya tidak sendiri pagi ini. Ada seorang perempuan juga yang tengah berjalan di belakang Sisi.

"Eh! Ada Neng Mika, sini neng."

"Nang neng nang neng, gue jejelin saos nih yaaa," sambar Juna tiba-tiba.

"Dih? Kojun kenapa? Jealous yaaaa, ekheeemm."

"Apasih! Gak jelas lu, Na."

Kedua perempuan itu menempati ruang kosong di sisi Jeno dan juga Nalesh. Sisi tentunya dibiarkan duduk disebelah Jeno karena ulah adik beda menitnya itu. Jeno menatap tajam Nalesh dengan Nalesh yang hanya tersenyum tanpa dosa. Sementara, Mika mendudukkan dirinya di sebelah Nalesh yang setiap gerakannya diperhatikan oleh salah satu dari kembar Mahawira itu.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang