Sendu

685 46 0
                                    

Abstrak is here, yippiieeeee yeey!!

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Selamat Menyelam ke dunia Mahawira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lucaasss!!"

"Yoo, sini bro!"

Pagi ini Mark bangun telat. Ya! Telat karena harus mengurusi kafe Bunda yang bermasalah. Tapi, untungnya sulung Mahawira itu tidak memiliki janji dengan dosennya kali ini. Hanya janji dengan lelaki raksasa yang dirinya hampiri sekarang.

"Lama amat lu," ucap Lucas sewot setibanya Mark disampingnya.

"Kesiangan gue. Kerjaan numpuk banget."

"Tapi mulai aman kan kafe?"

"Lumayan lah."

"Yaudah bagus tuh. Mendingan gue dong ngambil skripsi, gak terlalu pusing," ujar Lucas bangga.

"Apaan?! Tiap malem kerjaannya bikin story mau nikah muda aja gara-gara skripsi. Sok-sokan mendingan lu."

"Ya kan biar kayak orang-orang, bro."

"Halaaah!"

Mark dan Lucas sekarang ini berada di kampus untuk tidak melakukan apa-apa. Memang segabut itu Lucas, tentu saja ini adalah ide Lucas yang meminta Mark datang ke kampus menemaninya mencari inspirasi skripsinya. Padahal, Mark juga memiliki pekerjaan yang banyak, untungnya laporan kemajuan yang akan dia kirimkan ke dosen besok sudah selesai. Jadilah, dirinya menerima ajakan Lucas itu.

Saat ini, tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Di bawah pohon rindang itu, Lucas menyenderkan tubuhnya dengan nyaman sambil menutup mata. Mark memainkan handphone membalas pesan dari teman-temannya yang lain. Posisi itu bertahan cukup lama dengan banyak mahasiswa yang menatap mereka kagum. Ayolah! siapa yang tidak kenal duo famous itu, Mark dan Lucas yang memiliki paras bagai dewa zeus. Valid, no debat.

"Mark, Om Suho jadi sering ketemu Bunda ya?" tanya Lucas memecah keheningan diantara mereka.

"Heum? Yang gue liat sih begitu."

"Biarin aja yaa, bro. Btw, kalau ada yang suka Bunda lu gimana?"

"Ya gak papa sih. Gue juga sama adek-adek gue ngebiarin kok. Lagian Om Suho juga asik aja orangnya," Mark kali ini sepenuhnya terfokus pada pertanyaan Lucas, menunggu apa yang akan lelaki disampingnya ini katakan lagi.

"Lu... Kalau punya ayah sambung gitu, mau?"

"Gue? Biasa aja sih, mau mau aja kalau Bunda senang."

"Kalau adek-adek lu itu?" tanya Lucas yang juga sudah terfokus pada pembicaraan mereka sekarang.

"Mereka juga fine, Cas. Kita udah sepakat buat ngikutin mau Bunda. Kalau emang Bunda senang sama lelaki lain gitu, yaa kita mah monggo. Asalkan, modelannya gak kayak ayah," jawab Mark dengan nada sendu di akhir kalimatnya.

Mahawira Diaries [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang